Rumbia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan oleh 180.241.33.199 (pembicaraan). (TW)
JThorneBOT (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: Rujukan → Referensi
Baris 5:
| image = Metrox_sagu 071124-1508 stbu.jpg
| image_width = 240px
| image_caption = Kebun ''rumbia''. </br />Darmaga, [[Bogor]].
| regnum = [[Plantae]]
| divisio = [[flowering plant|Magnoliophyta]]
Baris 34:
 
== Kegunaan ==
 
 
Dari [[empulur]] batangnya dihasilkan tepung [[sagu]], yang merupakan sumber [[karbohidrat]] penting bagi warga kepulauan di bagian timur Nusantara. Pelbagai rupa makanan pokok dan kue-kue diperbuat orang dari tepung sagu ini. Sagu dipanen tatkala kuncup bunga (mayang) telah keluar, namun belum mekar sepenuhnya. Umur panenan ini bervariasi menurut jenis [[kultivar]]nya, yang tercepat kira-kira pada usia 6 tahun.
 
Daun tua dari pohon yang masih muda merupakan bahan atap yang baik; pada masa lalu bahkan rumbia dibudidayakan (dalam ''kebon-kebon kiray'') di sekitar [[Bogor]] dan [[Banten]] untuk menghasilkan atap rumbia ini. Dari helai-helai daun ini pun dapat dihasilkan semacam tikar yang disebut ''[[kajang]]''. Daun-daunnya yang masih kuncup ([[janur]]) dari beberapa jenisnya dahulu digunakan pula sebagai daun rokok, sebagaimana pucuk [[nipah]].
 
 
[[Umbut]]nya, dan juga buahnya yang seperti [[salak]], dimakan orang. Buah ini memiliki rasa [[Sepat (disambiguasi)|sepat]], sehingga untuk menghilangkan kelatnya itu buah rumbia biasa direndam dulu beberapa hari di lumpur atau di air [[laut]] sebelum dikonsumsi. Tempayak dari sejenis [[kumbang]], yang biasa hidup di batang dan umbut rumbia yang mati, disukai orang -dari Jawa hingga Papua- sebagai sumber [[protein]] dan [[lemak]] yang gurih dan lezat.
Baris 50 ⟶ 48:
</gallery>
 
== RujukanReferensi ==
{{commons|Metroxylon sagu}}
* Heyne, K. 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. 1. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 380-390.