Tenjomaya, Ciledug, Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP48Fadhillah (bicara | kontrib)
Tag: BP2014
BP48Fadhillah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 32:
== Sejarah ==
Desa Tenjomaya berasal dari dua kata, yaitu ''Katenjo'' (bahasa [[Sunda]]) yang berarti terlihat dan ''maya'' yang berarti samar. Penamaan desa ini tidak terlepas dari peran para sesepuh desa yang secara turun-temurun menceritakan [[leganda]] penamaan desa Tenjomaya.
Alkisah di [[Cirebon bagian]] bagian timur (sekarang [[Leuweng Gajah]]), [[Nyi rambut kasih]] yang sekian lama berguru pada [[Sunan Kalijaga]] akhirnya luluh dan tertarik untuk memeluk agama Islam. Dilain pihak [[RatuNyi LautRoro SelatanKidul|Nyi Dewi Angin-Angin]] yang telah sepakat menikah secara [[batin]] denegandengan [[Sunan Kalijaga]] merasa cemburu dan bermaksud untuk membuat perhitungan dengan Nyi Rambut Kasih.
 
Dari kasunanan[[Kasunanan Cirebon]] Nyi Dewi Angin-Angin yang dibakar api cemburu pergi menuju Cirebon yimurtimur dengan menunggang kereta kencana emas, diiringi sepasukan prajurit perempuan cantik, di kediaman nyi rambut kasih tampak hadir bawahannya seperti ki gedeng centongbolong, ki gedeng krapyak, ki gedeng picung pugur dan ki gedeng singa upas. Dalam oertemuran itu mereka membhasa tentang ajaran baru yang mereka peluk yaitu agama islam. Mereka berkeinginan untuk terus memelihara dan meyebarluaskan agama tersebut keseluruh pelosok negeri.
Pada saat mereka sedang asyik membahasa ajaran Sunan Kalijaga, tiba-tiba dikejutkan oleh suara gemuruh sepasukan prajurit Nyi Dewi Angin-Angin lengkap dengan peralatan perang. Dengan suara lantang Nyi Dewi Angin-Angin menantang perang kepada nyi dewi rambut kasih. Selanjutnya pertempuran itu pun tak terelakkan. Pasukan Nyi Dewi Angin-Angin yang seluruh prajuritnya adalah wanita dengan gigih mengobrak-abrik pertahanan prajurit nyi rambut kasih. Ki gedeng centong bolong sebagai kepercayaan nyi rambut kasih dnegan kesaktiannya memimpin pasukannya untuk meladeni serangn tiba-tiba itu. Meskipun pasukan Nyi Dewi Angin-Angin adalah wanita, tetapi kesaktiannya mampu mengungguli kesaktian prajurit Nyi rambut kasih. Merasa pasukannya mulai terdesak, Nyi Dewi Angin-Angin, nyi dewi rambut kasih kemudian menantang langsung Nyi Dewi Angin-Angin. Sesaat kemudian pertempuran dahsyat pun terjadi.
Pada kesempatan lain, Nyi Dewi Angin-Angin tiba-tiba berubah wujud menjadi seorang raksasa yang mampu menguasai padukuhan leuweung gajah. Karena meresa terdesak, nyi dewi rambut kasih pergi menuju Cirebon untuk meminta pertolongan kepada H. Abdullah Iman.