Abdullah Said: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- didalam + di dalam) |
|||
Baris 46:
=== Pendidikan ===
Secara akademik Abdullah Said bukanlah siapa-siapa. Dia bukan guru besar juga bukan penulis kritis terhadap sistem yang ada. Namun bagi seorang ilmuwan sejati, kiprah beliau lebih dari sekedar upaya fisik, tapi implementasi ide dan gagasan yang holistik dan realistis. Pasalnya peninggalannya berupa Pesantren Hidayatullah,
Abdullah Said bukanlah seorang kritikus tapi problem solver. Dia tidak ingin hidupnya tersita untuk mengkonsep pemikiran kritis sementara dalam alam realita tidak terwujud satu karya apapun. Beliau memandang pendidikan sebagai amanah keimanan yang harus mengantarkan manusia pada derajat ketaqwaan.
Baris 52:
Beliau kurang setuju dengan pendidikan yang berorientasi pada predikat kesarjanaan, yang beliau inginkan adalah Pendidikan yang berorientasi pada kekaderan yang kehadirannya ditengah masyarakat benar-benar langsung dirasakan manfaatnya, sehingga orientasi beliau adalah mendidik santrinya untuk siap pakai.
Pendidikan yang sempat ada dimasa beliau adalah Pendidikan Dasar Islam (PDI), setingkat SD, pendidikan Ulama dan Zuama (PUZ), setingkat SMP, dan Kuliah Muballighin dan Muballighat (KMM), setingkat SMA. Pada kesemua jenjang pendidikan tersebut beliau lebih menekankan praktek langsung daripada berkutat dengan teori
=== Ekonomi ===
|