Lanskap berkelanjutan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: BP2014 |
Tag: BP2014 |
||
Baris 32:
==Solusi Lanskap Berkelanjutan==
Beberapa solusi yang dikembangkan adalah :
* Pengurangan ''stormwater run-off'' melalui penggunaan ''bio-sengkedan'', kebun hujan, serta atap dan dinding hijau. <ref>Rowe, B., J. Andersen, J. Lloyd, T. Mrozowski and K. Getter. The green roof research at [[Michigan State University]]. http://hrt.msu.edu/greenroof/ Viewed 04/25/2014.</ref> <ref>Robinette, G. O. and K. W. Sloan. 1984. [[Water conservation]] in [[landscape design]] and management. Van Nostrand Reinhold Co. NY. 258pp.</ref> <ref>PennState Center for [[Green roof|Green Roof]] Research. http://web.me.com/rdberghage/Centerforgreenroof/Home.html. Viewed 04/25/2014.</ref>
* Pengurangan penggunaan air dalam lanskap melalui desain teknik taman air yang bijaksana <ref>Carver, S. 2008. Water-wise landscaping can improve conservation efforts. Landscape Mgmt. May/June Suppl Livescapes. P. 8.</ref><ref>Eberle, W. M. and J. G. Thomas. 1981. Some water-saving ways. Kansas State Ext. 4pp.</ref> <ref>Krizner, K. 2008. Smart water solutions. Landscape Management May/June. p. 31-2</ref><ref>White, J.D. 2008. When the well runs dry: managing water before it becomes a crisis.GrowerTalks. Aug. pp. 42-43.</ref>
* Bio-
*
* Teknik Pengendalian Hama Terpadu untuk pengendalian hama <ref name="lanskap berkelanjutan"/>
* Menciptakan dan meningkatkan habitat satwa liar di lingkungan perkotaan <ref>Harker, D., G. Libby. Harker, K. Evans, S. Evans, M. 1999.
Landscape Restoration Handbook, 2nd ed. Lewis Publishers. Boca Raton. 865pp.</ref>
* Desain lansekap hemat energi dalam bentuk penempatan yang tepat dan pemilihan pohon rindang dan penciptaan istirahat angin <ref>Fizzell, J. A. 1983. Landscape designers must put [[energy conservation]] in their plans. Amer. Nurseryman. 157:65-71.</ref> <ref>Pitt, D. G. J. Kissida and W. Gould. 1980. How to design a windbreak residential landscaping. Amer. Nurseryman. Vol. 152(10): 10-11.</ref>
* Bahan paving permeabel untuk mengurangi [[stormwater run- off]] dan memungkinkan air hujan untuk menyusup ke dalam tanah dan mengisi air tanah daripada lari ke air permukaan <ref>Interlocking Concrete Pavement Institute. Permeable interlocking concrete pavement: a comparison guide to porous asphalt and pervious concrete. http://www.icpi.org/myproject/PICP%20Comparison%20Brochure.pdf. Viewed 04/25/2014.</ref> <ref>Kerkhoff, K. L. 2006. How to capitalize and reduce stormwater runoff in your landscapes. Grounds Maint. P. 70.</ref>
* Penggunaan kayu yang dipanen secara lestari , produk kayu komposit untuk decking dan proyek lanskap lainnya , serta penggunaan kayu plastik <ref>Thompson,W. J., K. Sorvig and Farnsworth, C. D. 2000. Sustainable Landsape Construction. Island Pr. Washington, D.C. 348p.</ref>
* Daur ulang produk , seperti kaca , karet dari ban dan bahan lainnya untuk menciptakan produk lanskap seperti paving batu , mulsa dan bahan lainnya <ref>EPA. 1998. Landscaping products containing recovered materials. [[United States Environmental Protection Agency|USEPA]] Solid Waste and Emergency Response. 8pp.</ref>
|