Teori modernisasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
||
Baris 1:
{{inuseBP|BP41Hillun|1 Mei}}
[[File:HMS Invincible (R05) undergoing overhaul and modernization.jpg|thumb|Modernisasi]]
Modernisasi dan Kaitannya dengan Dunia Ketiga
== Sejarah ==
Teori modernisasi lahir sebagai sejarah tiga peristiwa penting dunia setelah Perang Dunia II, yaitu munculnya Amerika Serikat sebagai kekuatan dominan dunia, terjadi perluasan gerakan komunis sedunia dimana Uni Soviet mampu memperluas pengaruh politiknya ke Eropa Timur dan Asia, lahirnya negara-negara merdeka baru di Asia (Afrika dan Amerika Latin) <ref name="sistemdunia"> {{cite book|title=Perubahan Sosial dan Pembangunan di Indonesia: Teori-teori Modernisasi, Dependensi dan Sistem Dunia|author=Suwarsono, Alvin Y. So|publisher=Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial|year=1991|page=95-204}}</ref>. Terdapat dua teori yang melatarbelakangi lahirnya teori modernisasi, yaitu teori evolusi dan teori fungsionalisme <ref name="sistemdunia"/>.
Teori evolusi menggambarkan perkembangan masyarakat dalam dua hal <ref name="sistemdunia"/>. Pertama, teori evolusi menganggap bahwa perubahan sosial merupakan gerakan searah, seperti garis lurus <ref name="sistemdunia"/>. Masyarakat berkembang dari masyarakat primitif menuju masyarakat maju <ref name="sistemdunia"/>. Kedua, teori evolusi membaurkan antara pandangan subjektifnya tentang nilai dan tujuan akhir perubahan sosial <ref name="sistemdunia"/>. Perubahan menuju bentuk masyarakat modern merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari <ref name="sistemdunia"/>. Teori fungsionalisme tidak lepas dari pemikiran Talcott Parsons yang memandang masyarakat seperi organ tubuh manusia <ref name="sistemdunia"/>. Pertama, struktur tubuh manusia memiliki berbagai bagian yang saling berhubungan satu sama lain <ref name="sistemdunia"/>. Oleh karena itu, masyarakat mempunyai berbagai kelembagaan yang saling terkait satu sama lain <ref name="sistemdunia"/>. Kedua, setiap bagian tubuh manusia memiliki fungsi yang jelas dan khas, demikian pula setiap bentuk kelembagaan dalam masyarakat <ref name="sistemdunia"/>.
== Pemikir Klasik Teori Modernisasi ==
Terdapat tiga pemikir klasik teori modernisasi untuk menggambarkan bagaimana seorang sosiolog, ekonom dan ahli politik menguji persoalan pembangunan di negara Dunia Ketiga <ref name="sistemdunia"/>.
* Menurut Smelser, modernisasi akan selalu melibatkan konsep diferensiasi struktural <ref name="sistemdunia"/>. Dengan adanya proses modernisasi, ketidakteraturan struktur masyarakat yang menjalankan berbagai fungsi sekaligus akan dibagi dalam substruktur untuk menjalankan satu fungsi yang lebih khusus <ref name="sistemdunia"/>.
* Rostow menyatakan bahwa ada lima tahapan pembangunan ekonomi, yaitu masyarakat tradisional, prakondisi tinggal landas, tinggal landas, kematangan pertumbuhan dan konsumsi massa tinggi <ref name="sistemdunia"/>. Namun, masalah yang dihadapi negara Dunia Ketiga adalah bagaimana memperoleh sumber daya yang diperlukan, khususnya sumber daya modal untuk mencapai tingkat investasi produktif yang tinggi <ref name="sistemdunia"/>. Menurut Rostow, masalah dana investasi dapat diselesikan dengan beberapa cara, yaitu pemindahan sumber dana secara radikal atau melalui berbagai kebijakan pajak,investasi yang berasal dari lembaga-lembaga keuangan, perdagangan internasional dan investasi langsung modal asing <ref name="sistemdunia"/>.
* Menurut Coleman, modernisasi politik merujuk pada proses diferensiasi struktur politik dan sekularisasi budaya politik yang mengarah pada etos keadilan <ref name="sistemdunia"/>. Terdapat tiga hal pokok yang dinyatakan Coleman, yaitu diferensiasi politik dapat dikatakan sebagai salah satu kecenderungan sejarah perkembangan sistem politik modern, prinsip kesamaan dan keadilan merupakan etos masyarakat modern dan usaha pembangunan politik yang berkeadilan akan membawa akibat pada perkembangan kapasitas sistem politik <ref name="sistemdunia"/>.
== Asumsi ==
Terdapat dua asumsi dalam teori modernisasi <ref name="sistemdunia"/>. Pertama, teori modernisasi berasal dari konsep-konsep metafora yang diturunkan dari teori evolusi dengan ciri-ciri pokok sebagai berikut <ref name="sistemdunia"/>.
# Modernisasi merupakan proses bertahap <ref name="sistemdunia"/>.
# Modernisasi dapat dikatakan sebagai proses homogenisasi <ref name="sistemdunia"/>.
# Modernisasi terbentuk sebagai proses Eropanisasi atau Amerikanisasi <ref name="sistemdunia"/>.
# Modernisasi dilihat sebagai proses yang tidak bergerak mundur <ref name="sistemdunia"/>.
# Modernisasi merupakan perubahan progresif <ref name="sistemdunia"/>.
# Modernisasi memerlukan waktu panjang <ref name="sistemdunia"/>.
Kedua, teori modernisasi berasal dari pola pikir teori fungsionalisme yang mengandung pokok-pokok berikut <ref name="sistemdunia"/>.
# Modernisasi merupakan proses sistematik <ref name="sistemdunia"/>.
# Modernisasi diartikan sebagai proses transformasi <ref name="sistemdunia"/>.
# Modernisasi melibatkan proses yang terus-menerus <ref name="sistemdunia"/>.
Akan tetapi, teori modernisasi mampu menurunkan berbagai implikasi kebijakan pembangunan yang perlu diikuti negara Dunia Ketiga dalam memodernisasikan dirinya <ref name="sistemdunia"/>. Pertama, teori modernisasi secara implisit memberikan pembenaran hubungan kekuatan yang bertolak belakang antara masyarakat tradisional dan modern <ref name="sistemdunia"/>. Dalam hal ini Amerika Serikat dan Eropa Barat sebagai negara maju dan negara Dunia Ketiga dikatakan tradisional dan terbelakang <ref name="sistemdunia"/>. Kedua, teori modernisasi menilai ideologi komunisme sebagai ancaman pembangunan negara Dunia Ketiga <ref name="sistemdunia"/>. Oleh karena itu, jika negara Dunia Ketiga ingin melakukan modernisasi, mereka perlu menempuh arah yang telah dijalani Amerika Serikat dan Eropa Barat <ref name="sistemdunia"/>. Ketiga, teori modernisasi mampu memberikan legitimasi tentang perlunya bantuan asing, khususnya dari Amerika Serikat <ref name="sistemdunia"/>.
== Kritik ==
== Referensi ==
{{reflist}}
|