Hadis Daif: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{under construction}} '''Hadits Dha'if''' ({{lang-ar|حديث ضعيف}}; Hadis lemah) adalah kategori hadis yang tertolak dan tidak dapat dinyatakan kebenarannya ber...' |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Hadis lemah''' atau '''Hadits Dha'if''' ({{lang-ar|حديث ضعيف}}
▲'''Hadits Dha'if''' ({{lang-ar|حديث ضعيف}}; Hadis lemah) adalah kategori hadis yang tertolak dan tidak dapat dinyatakan kebenarannya berasal dari perkataan atau perbuatan Nabi {{saw}}.
== Definisi ==
Definisi ''Hadits dhaif'' menurut Imam Al-Baiquni adalah:
{{quote|"Setiap hadis yang tingkatannya berada dibawah ''hadits hasan'' (tidak memenuhi syarat sebagai hadis ''shahih'' maupun ''hasan'') maka disebut ''hadits dho'if'' dan hadis (seperti) ini banyak sekali ragamnya."|[[Manzhumah al-Baiquniyah]]}}
== Sebab kelemahan ==
Baris 8 ⟶ 11:
== Macamnya ==
Terdapat berbagai tingkatan derajat hadis lemah, mulai dari yang lemahnya ringan hingga yang parah bahkan palsu. [[Ibnu Hibban]] telah membagi hadits dhaif menjadi 49 (empat puluh sembilan) jenis.<ref>Muqadimmah Ibnu Shalah</ref> Diantara macam-macam tingkatan hadis yang dikategorikan lemah, seperti:
* ''Mursal'': Hadis yang disebutkan oleh [[Tabi'in]] langsung dari Rasulullah {{saw}} tanpa menyebutkan siapa [[shahabat]] yang melihat atau mendengar langsung dari Rasul. Digolongkan sebagai hadis lemah karena dimungkinkan adanya Tabi'in lain yang masuk dalam jalur riwayatnya (namun tidak disebutkan). Jika dapat dipastikan perawi (periwayat) yang tidak disebutkan tersebut adalah seorang shahabat maka tidak tergolong sebagai hadis lemah.
* ''Mu'dhol'': Hadis yang dalam [[sanad]]nya ada dua orang rawi atau lebih yang tidak dicantumkan secara berurut.
* ''Munqathi'' (terputus): Semua hadis yang sanadnya tidak bersambung tanpa melihat letak dan keadaan putusnya sanad. Setiap hadis Mu'dhal adalah Munqathi, namun tidak sebaliknya.
* ''Mudallas'': Seseorang yang meriwayatkan dari rawi ''fulan'' sementara hadis tersebut tidak didengarnya langsung dari rawi [[fulan]] tersebut, namun ia tutupi hal ini sehingga terkesan seolah ia mendengarnya langsung dari rawi fulan. Hadis mudallas ada dua macam, yaitu Tadlis Isnad (menyembunyikan sanad) dan tadlis Syuyukh (menyembunyikan personal).
* ''Mu'an'an'': Hadis yang dalam sanadnya menggunakan lafal ''fulan 'an fulan'' (riwayat seseorang dari seseorang).
* ''Mudhtharib'' (guncang): Hadis yang diriwayatkan melalui banyak jalur dan sama-sama kuat, masing-masingnya dengan lafal yang berlainan/bertentangan (serta tidak bisa diambil jalan tengah).
* ''Syadz'' (ganjil): Hadis yang menyelisihi riwayat dari orang-orang yang ''tsiqah'' (terpercaya). Atau didefinisikan sebagai hadis yang hanya diriwayatkan melalui satu jalur namun perawinya tersebut kurang terpercaya jika ia bersendiri dalam meriwayatkan hadis.
* ''Munkar'':Hadis yang diriwayatkan oleh perawi kategori lemah yang menyelisihi periwayatan rawi-rawi yang tsiqah.
* ''Matruk'': Hadis yang didalam sanadnya ada perawi yang tertuduh berdusta.
* ''Maudhu'''(Hadis palsu): Hadis yang dipalsukan atas nama Nabi, didalam rawinya ada rawi yang diketahui sering melakukan kedustaan dan pemalsuan.
* ''Bathil'': Sejenis Hadis palsu yang (jelas-jelas) menyelisihi prinsip-prinsip [[syariah]].
* ''Mudraj'': Perkataan yang diucapkan oleh selain Nabi yang ditulis bergandengan dengan Hadits Nabi. Sehingga dapat dikira sebagai bagian dari hadis. Umumnya berasal dari perawi hadisnya, baik itu sahabat ataupun yang dibawahnya, diucapkan untuk menafsirkan, menjelaskan atau melengkapi maksud kata tertentu dalam lafal hadis.
== Referensi ==
; Catatan kaki
{{reflist}}
; Daftar pustaka
{{refbegin}}
* {{Cite book
| last = [[Ibnul Qayyim|Al-Jauziyyah]]
| first = Ibnu Qayyim
| title = Al-Manar Al-Munif fi Ash-Shahih wa Adh-Dhaif
| publisher = Daarul Atsar
| isbn = 9789792531893
| location =
| date = 1423 H/2002 M
}}
{{refend}}
[[Kategori:Hadits]]
|