Tebu NXI-4T Toleran Kekeringan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k BP59Febri memindahkan halaman Tebu tahan kekeringan ke Tebu NXI-4T Toleran Kekeringan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
||
Baris 3:
==Morfologi==
Sifat morfologi yang ditunjukkan oleh tebu transgenik ini yaitu
*Pada batang yang berwarna ungu, terdapat ruas berbiku, silindris, bulat, dan susunan ruas yang nampak adalah berbiku. Noda gabus jarang ditemukan, tidak ditemukan retak gabus. Pada bagian batang terdapat lapisan lilin yang tipis sepanjang ruas, tidak memiliki warna. Serta, tidak ditemukan retak tumbuh dan memiliki alur mata sepanjang 3 mm mencapai tengah, dan dangkal.
*Pada buku ruas tebu ditemukan cincin tumbuh yang melingkar datar di atas puncak mata, warna cincin tumbuh yang berwarna ungu, dan memiliki mata akar sebanyak 3, dan baris paling atas melewati puncak mata.
*Daun yang dihasilkan oleh tebu transgenik ini berwarna hijau, dengan lebar daun sebesar 4-6 cm. Daun melengkung kurang dari ½ helai daun, telinga daun memiliki tinggi kurang dari 2 kali lebarnya, dan tegak. Daun tebu ini tidak memiliki bulu bidang punggung, dan sifat lepas pelepah yang sedikit mudah. Warna pelepah yang dihasilkan adalah hijau tua, dan tidak memiliki rambut tepi pada bidang punggung.
*Mata tunas terletak di atas bungkus pangkal pelepah, tidak melampaui lingkar tumbuh. Bentuk mata yang dihasilkan adalah bulat, bagian terlebar terletak pada tengah-tengah mata. Sayap mata memiliki ukuran sama lebar, dan tepi sayapnya rata. Tebu ini memiliki rambut jambul yang lebih dari 2 mm, serta pusat tumbuh terletak di puncak mata. Tebu ini tidak memiliki rambut tepi basal, dan ukuran mata tunas yang dihasilkan besar.
==Agronomi==
Sifat [[agronomi]] yang dihasilkan oleh tebu transgenik ini adalah
*Perkecambahan yang sedang, memiliki diameter batang yang sedang, tidak berbunga, masak akhir, memiliki kadar sabut sebesar 12,9 – 14%, dan pada petumbuhannya tidak berlubang.
*Potensi Produksi
Potensi produksi berbeda berdasarkan tekniknya:
a. PC ([[''Plant-Cane Crop'']])
:Memiliki bobot sebesar 911 ± 355,08, [[rendemen]] yang dihasilkan sebesar 8,45 ± 1,44, serta memiliki [[hablur Gula]] (ku/ha) sebesar 77,67 ± 38,13.
b. [[Ratoon]]
:Memiliki bobot sebesar 756,25 ± 246,15, rendemen yang dihasilkan sebesar 8,08 ± 1,75, serta memiliki hablur Gula (ku/ha) sebesar 58,74 ± 12,61.
*Ketahanan hama dan penyakit
:Untuk ketahanan terhadap hama, tebu transgenik ini agak tahan terhadap penggerek pucuk dan penggerek batang, dan tebu ini agak tahan terhadap penyakit [[mozaik]] dan penyakit [[karat daun]].
*Kesesuaian lokasi
:Tebu ini cocok dikembangkan pada [[tipologi]] lahan tidak berpengairan ([[tegal tadah hujan]], terutama untuk pola tanam awal musim hujan). [[Varietas]] tebu transgenik toleran kekeringan NXI-4T sangat sesuai dikembangkan pada lahan tegal tadah hujan dengan spesifik lokasi [[entisol]] dan [[inceptisol]] dengan iklim E4 dan D3, serta agak sesuai di lahan dengan spesifik lokasi [[grumosol]] dengan iklim C2.
==Teknik Rekayasa Genetika==
Tebu PRG transgenik kekeringan NXI-4T dihasilkan melalui metode [[transformasi]] genetik di Laboratorium [[Bioteknologi]] PTPN XI (Persero) sejak tahun 1999 bekerja sama dengan [[PT. Ajinomoto Company International]]. Materi genetik yang digunakan untuk merakit tebu transgenik toleran kekeringan NXI-4T adalah gen ''betA'' yang menyandikan enzim [[''choline dehydrogenase'']] (CDH) dan dirancang dalam [[plamsid]] pMLH 2113. Sekuen gen ''betA'' yang digunakan merupakan dari bakteri [[''Rhizobium meliloti'']]. Dalam konstruksi tersebut terlihat bahwa gen ''betA'' dikendalikan oleh [[promoter]] [[DNA]] 35S-CaMV (''Cauliflower Mozaic Virus'') dan gen penanda ketahanan terhadap antibiotik ''higromisin'' (hptII). Konstruk pMLH 2113 yang mengadung gen ''betA'' kemudian ditransformasikan ke sel bakteri ''Agrobacterium tumefaciens'' [[galur]] LBA4404 dan digunakan untuk transformasi genetik tanaman tebu.
====''Transformasi''====
''Agrobacterium tumefaciens'' merupakan bakteri Gram-negatif yang umumnya ditemukan pada tanah yang menyebabkan penyakit [[tumor mahkota empedu]]. ''Agrobacterium'' sering digunakan dalam proses perakitan tanaman transgenik melalui proses transformasi. Plasmid yang digunakan dikonstruksi dari ''Escherichia coli'' umumnya lalu di[[konjugasi]]kan ke dalam ''Agrobacterium''. ''Agrobacterium'' akan menghantarkan plasmid tersebut ke dalam sel tanaman melalui mekanisme tertentu sehingga sifat-sifat yang dikonstruksi dalam plasmid tersebut dapat diekspresikan oleh tanaman.
|