Imperialisme budaya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
||
Baris 1:
{{inuseBP|BP41Hillun|1 Mei}}
[[File:English imperialism octopus.jpg|thumb|Imperialisme]]
'''Imperialisme budaya''' merupakan [[hegemoni]] ekonomi, teknologi dan budaya dari negara-negara industri yang akhirnya menentukan arah kemajuan ekonomi dan sosial serta mendefinisikan nilai-nilai budaya di dunia <ref name="kotikone"> {{en}} {{cite web|url=http://www.kotikone.fi/matti.sarmela/culturimperialism.pdf|title=What is Cultural Imperialism?|author=Matti Sarmela|accessdate=1 Mei 2014}}</ref>. Dunia menjadi pasar budaya dimana terdapat kesamaan pengetahuan, mode dan musik yang diproduksi, dibeli dan dijual <ref name="kotikone"/>. Selain itu, terdapat kesamaan [[ideologi]], keyakinan politik, pandangan mengenai kecantikan dan makanan di dunia <ref name="kotikone"/>. Teori yang dikemukakan oleh [[Herb
Negara Barat
== Sejarah ==
Istilah [[imperialisme]] muncul pada tahun 1960-an dan telah menjadi fokus penelitian setidaknya sejak tahun 1970-an <ref name="princeton"> {{en}} {{cite web|url=http://www.princeton.edu/~achaney/tmve/wiki100k/docs/Cultural_imperialism.html|title=Cultural Imperialism|accessdate=1 Mei 2014}}</ref>. Istilah-istilah seperti imperialisme media, imperialisme struktural, ketergantungan budaya dan dominasi, sinkronisasi budaya, imperialisme ideologi dan imperialisme ekonomi merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan gagasan dasar mengenai imperialisme budaya <ref name="princeton"/>.
Menurut Salwen, isu imperialisme budaya terutama muncul dari literatur [[komunikasi]] yang meliputi pembangunan dan ekonomi politik <ref name="tbsjournal"> {{en}} {{cite web|url=http://tbsjournal.arabmediasociety.com/Archives/Spring01/white.html|title=Reconsidering Cultural Imperialism Theory|author=Livingston A. White|accessdate=1 Mei 2014}}</ref>. Imperialisme budaya mengemuka di tahun 1970-an <ref name="tbsjournal"/>. Teori ini menjadi salah satu konsep utama dibalik pergerakan untuk tatanan informasi dan komunikasi dunia baru, meliputi organisasi internasional seperti UNESCO dan fokus pada arus informasi di antara negara-negara di dunia <ref name="tbsjournal"/>. Pada saat yang sama, para pelajar mengusulkan pengelompokan berbagai arus dari penelitian kritis dalam komunikasi internasional di bawah imperialisme media <ref name="tbsjournal"/>. Salah satu di antara mereka adalah [[J.Oliver Boyd-Barrett]] yang mendefinisikan imperialisme media sebagai proses di mana kepemilikan, struktur, distribusi atau konten dari media di negara mana pun secara sendiri atau bersama-sama tunduk pada tekanan eksternal dari kepentingan media di negara lain tanpa pengaruh atau balasan serupa oleh negara yang terpengaruh <ref name="tbsjournal"/>.
== Bentuk Imperialisme ==
{| class="wikitable" style="width:100%; background:#fff;"
|- align="center"
! style="background: #bfe0bf;"| Bentuk <ref name="bev"> {{en}} {{cite web=url=http://bev.berkeley.edu/ipe/readings/galtung.pdf|title=A Structural Theory of Imperialism|author=Johan Galtung|publisher=Journal of Pearce Research}}</ref>
! style="background: #bfe0bf;"| Periode <ref name="bev"/>
! style="background: #bfe0bf;"| Istilah <ref name="bev
|- align="center"
|I
|Dahulu
|Kolonialisme
|- align="center"
|II
|Saat ini
|Neo Kolonialisme
|- align="center"
|III
|Masa depan
|Neo Neo Kolonialisme
|}
== Asumsi ==
Asumsi dari imperialisme budaya adalah media memainkan peran utama dalam menciptakan budaya <ref name="tbsjournal"/>. Asumsi lain menyatakan bahwa teori ini menggunakan pendekatan terpusat untuk pengembangan dan distribusi produk media <ref name="tbsjournal"/>. Hal ini berarti semua produk media berasal dari negara-negara sentral yang mempunyai motif untuk mendominasi media di negara-negara [[periferi]] <ref name="tbsjournal"/>. Esensi dari imperialisme budaya adalah dominasi oleh suatu negara ke negara lainnya <ref name="tbsjournal"/>.
== Kritik ==
|