Ramin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP89Siti (bicara | kontrib)
menambah takxobok
Tag: BP2014
BP89Siti (bicara | kontrib)
bahasan
Tag: BP2014
Baris 2:
{{TOCleft}}
{{Taxobox | color = lightgreen
|image = Pohon ramin.jpg
| name = Pohon Ramin
| regnum = [[Plantae]]
| divisio = Magnoliophyta
| classis = Magnoliopsida
| ordo = MagnolialesMyrtales
| familia = MagnoliaceaeThymelaeaceae
| genus = Gonystylus
| species =''G. bancanus''}}
 
'''Ramin''' adalah salah satu [[pohon]] penghasil [[kayu]] yang ada di wilayah Indonesia khususnya di [[Kalimantan]] dan [[Sumatera]].<ref name="A">{{cite web|url=http://www.iucnredlist.org/details/32941/0|title=Gonystylus bancanus |accessdate=5 Mei 2014 |publisher=IUCN Red List}}</ref> Nama ilmiah dari ramin adalah ''Gonystylus bancanus''. <ref name="A"></ref>Tumbuhan ini berasal dari keluarga ''Thymelaeaceae''.<ref name="A"></ref> Nama ramin adalah nama yang umum digunakan di Indonesia, sedangkan dalam bahasa lokal di kalimantan disebut jerami dan ada pula yang menyebutnya aloevera.<ref name="A"></ref> Tumbuhan berkayu ini memiliki sinomin yaitu ''Gonystylus haackenbergii'' Dales dan ''G. miquelianus'' Teysm. <ref name="A"></ref>
'''Kayu ramin''' adalah satu dari banyak jenis kayu yang ada di Indonesia.
 
==Habitat dan penyebaran==
Habitan ramin adalah pada daerah gambut dengan iklim tropis. <ref name="B"> {{cite book|last =Hamzah| first =Ali Aziz| title =Gonystylus bancanus jewel of the peat swamp forest| publisher = Gemilag Press| location =Malaysia|page= 13-34 | isbn =978-967-5221-46-0 }}</ref> Dataran yang tepat untuk tumbuh adalah dataran rendah, rawa atau campuran antara daerah gambut dan rawa.<ref name="B"></ref> Tanman ini banyak tumbuh di hutan tropis serta hutan rawa air tawar pada dataran rendah.<ref name="B"></ref> Ramin termasuk dalam tumbuhan asli Indonesia terutama di [[Kalimantan Tengah]] dan Sumatera Barat.<ref name="B"></ref> Tanaman ini terdistribusi hingga ke seluruh daerah Asia Tenggara.<ref name="B"></ref> Ramin juga terdapat di Malaysia terutama di Semenanjung Selatan dan [[Serawak]], serta Brunei Darussalam di daerah rawa pesisir.<ref name="B"></ref> Berdasarkan daftar merah IUCN, tanaman ini masuk ke dalam kategori beresiko.<ref name="A"></ref> Hal ini terjadi karena semakin maraknya pembalakan liar dan penebangan yang berebihan.<ref name="A"></ref>
 
==Batang==
Ramin memiliki batang yang berbentuk bulat.<ref name="C">{{cite web|url=http://www.conabio.gob.mx/institucion/cooperacion_internacional/TallerNDF/Links-Documentos/WG-CS/WG1-Trees/WG1-CS1%20Gonystylus/WG1-CS1-P.pdf|title=Non detrimental Finding
Procedures |accessdate=5 Mei 2014 |publisher=Institut Kehutanan Malaysia}}</ref> Tinggi atang tumbuhan ini bisa mencapai 40 meter hingga 45 meter.<ref name="C"></ref> Tinggi bagian batang yang lurus dapat mencapai 21 meter.<ref name="C"></ref> Ukuran diameter batang bagian bawah pada ketinggian setinggi dada orang dewasa adalah 60 cm hingga 120 cm.<ref name="C"></ref>
Akar ramin lebih sering menonjol keluar tanah dan besar-besar.<ref name="C"></ref> Permukaan batang ramin banyak yang rusak yaitu berupa pengelupasan kulit pohon.<ref name="C"></ref> Warna kulit atau [epidermis] dari pohon ramin adalah coklat, abu-abu, hingga kemerahan sedangkan bagian dalam kayunya berwarna kuning. Bagian kulit yang mengelupas berwarna coklat mudah pucat atau putih.<ref name="D">{{cite web|url=http://curis.ku.dk/portal-life/files/40259561/gonystylus_bancanus_int.pdf|title=Gonystylus bancanus |accessdate=5 Mei 2014 |publisher=Curis}}</ref>
 
 
==Daun==
Daun ramin memiliki bentuk oval dengan ujung daun berbentuk meruncing dan tangkai daun panjang.
<ref name="E">{{cite web|url=http://www.worldagroforestry.org/treedb2/AFTPDFS/Gonystylus_bancanus.pdf|title=Gonystylus bancanus |accessdate=5 Mei 2014 |publisher=World Agro Forestry}}</ref> Daun ramin termauk daun tunggal karena setiap tangkai hanya menyokong 1 daun. <ref name="D"></ref> Daun tersusun pada tangkai pohong secara selang-seling beraturan.<ref name="D"></ref>
 
==Bunga dan biji==
Ramin tidak memiliki musim yang konsisten dalam berbunga dan berbuah jadi terkadang pohon ini tidak setiap tahun berbunga dan berbuah.<ref name="E"></ref> Pohon ini memiliki masa berbunga berbeda di setiap tempat tumbuhnya. <ref name="D"></ref> Pohon ramin dihutan Kalimantan Barat biasanya berbunga antara bulan Agustus sampai Oktober sedangkan di [[Kalimantan Tengah]] antara bulan April ayau Mei. <ref name="D"></ref> Pohon ramin di [[Kapuas]], Kotawaringin, dan Indragiri Hilir pernah selama 8 tahun tidak berbunga.<ref name="D"></ref>
 
Buah ramin berbentuk agak bulat dengan ukurani 4,5 cm dan rongganya rongga 3-4 cm.<ref name="D"></ref> Pohon ini memiliki permukaan buah yang kasar dan tidak.<ref name="D"></ref> Benih dikumpulkan dari buah yang sudah matang.<ref name="D"></ref> Buah yang sudah masak akan membuka dengan sendirinya.<ref name="D"></ref> Biji ramin sebaiknya disimpan dalam bentuk kering supaya lebih tahan lama.<ref name="D"></ref> Perkecambahan dari benih ramin yang masih basah dilakukan menggunakan serbuk gergaji yang disimpan dalam kantong plastik.<ref name="D"></ref> Benih tersebut akan mulai berkecambah setelah didiamkan selama dua minggu. <ref name="D"></ref> biji yang sudah kering, sebelum ditanam sebaiknya direndam terlebih dahulu untuk mempercepat proses perkecambahan.<ref name="D"></ref> Proses penaburan dan perkecambahan dilakukan dilahan pasir atau serbuk gergaji dan campuran tanah dengan perbandingan 2:1.<ref name="D"></ref>
 
==Kegunaan==
Ramin banyak ditebang karena akan diambil kayunya.<ref name="D"></ref> Kayu ramin berwarna kekuningan agak putih dengan tekstur halus dan rata.<ref name="D"></ref> Kayu ramin baik digunakan sebagai bahan membuat kayu lapis.<ref name="D"></ref> Kayu ini juga cocok untuk membuat bangunan yang memerlukan konstruksi ringan.<ref name="D"></ref> Pengrajin yang memerlukan kayu dengan warna bersih juga dapat memilih ramin untuk karyanya. <ref name="D"></ref>Kayu ini baik digunakna untuk membuat pintu,jendela, langit-langit serta sekat pengganti dinding antar kamar.<ref name="D"></ref> Kayu ini juga sering dimanfaatkan sebagai bahan baku ukiran karena sifat teksturnya yang lembut dan mudah dibentuk. Pembuatan kapal juga sering memanfaatkan kayu dari tanaman tinggi ini.<ref name="D"></ref>
 
 
==Rujukan==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Ekonomi Indonesia]]