Ricimer: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-diantara +di antara) |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-ditahun +pada tahun) |
||
Baris 15:
'''Flavius Ricimer'''<ref>[[Michael Frassetto]], "Encyclopedia of Barbarian Europe, Society in Transformation", p. 305; ''Cambridge Medieval History'', vol. 1 (1967:420ff.</ref> (lahir sek. tahun 405 – meninggal 18 Agustus 472) {{IPA-la|ˈrɪkɪmɛr}}) merupakan seorang Jenderal [[Romanisasi (kultural)|Romanisasi]] [[Suku bangsa Jermanik|Jermanik]] yang berkuasa disisa wilayah [[Kekaisaran Romawi Barat]] dari tahun 456 sampai kematiannya
Kantor militer Ricimer dan wilayahnya di Kekaisaran membuat para sejarawan seperti [[J.B. Bury]] menyimpulkan bahwa ia ada hubungannya dengan ''magistri militum'' sebelumnya, seperti [[Vandal|Vandal]] [[Stilicho]], dan Raja Jermanik Italia, [[Odoacer]].<ref>J. B. Bury, ''History of the Later Roman Empire'' (London: Macmillan, 1889), vol. 1 p. 241</ref> Odoacer menggulingkan Kaisar Barat [[Romulus Augustulus]]
== Garis Keturunan ==
Ricimer memiliki seorang putra yang bernama [[Rechila]], [[Raja Galicia]] [[Suevi]]. Ibundanya adalah putri [[Wallia]], Raja [[Visigoth]]. Diduga bahwa aliansi di antara Suevi dan Visigoth telah dibuat sebelum kematian Wallia
Ricimer sendiri kemudian menikahi saudari [[Gondioc]], [[Daftar Penguasa Burgundia|Raja]] [[Bourgogne|Burgundian]].
Baris 27:
Menurut [[Sidonius Apollinaris]], Ricimer bekerja sebagai ''magister militum'' [[Flavius Aetius]] bersama dengan ''[[comes domesticorum]]'' [[Majorianus]], yang menjadi sahabatnya.<ref>Sidonius, ''Carmen V'', 266-268; translated by W.B. Anderson, ''Sidonius: Poems and Letters'' (Harvard: Loeb Classical Library), 1980), vol. 1 p. 83</ref>
Sebuah kekosongan kekuasaan dialami Kekaisaran Barat setelah kejadian-kejadian
Setelah Avitus tiba di Roma, Majorianus mendukungnya, meskipun enggan kepada kaisar yang baru. Avitus menunjuk Ricimer sebagai ''[[comes]]'', atau bangsawan, sebuah posisi militer yang penting. Pada titik ini Kekaisaran Barat telah mencakup Semenanjung Italia dan bagian selatan [[Gaul]], yang fraksinya hanya dari wilayah yang dipegang oleh Roma pada abad sebelumnya.
Ricimer menambah tentara bayaran dan angkatan laut dari [[Suku bangsa Jermanik|Jermanik]] yang tersedia baginya, dan memulai kampanye yang ditujukan melawan suku bangsa "barbar" yang bertentangan dengan kekaisaran. Ricimer mencapai kemenangan pertamanya
Ricimer menggunakan jabatan barunya untuk membantu rekannya Majorianus melawan Avitus, yang belum diakui sebagai Kaisar Barat oleh [[Marcianus]], [[Kekaisaran Romawi Timur|Kaisar Timur]]. Ricimer dan Majorianus meyakinkan [[Senat Romawi]] untuk mengijinkan ekspedisi militer melawan Avitus, yang telah menguasai ibukota kekaisaran di Ravenna. Keduanya memimpin pasukan melawan pasukan kekaisaran yang dipimpin oleh ''magister militum'' Remistus dan mengalahkannya di [[Piacenza]] pada tanggal 16 Oktober 456. Mereka kemudian mengepung Avitus di Ravenna. Avitus tertangkap dan dipaksa untuk menjadi [[uskup Piacenza|keuskupan Piacenza]], dan akhirnya dieksekusi.<ref>[[John of Antioch (chronicler)|John of Antioch]], fragment 202; translated by C.D. Gordon, ''Age of Attila'', p. 116</ref> Dengan tahta Barat yang lowong, Kaisar Barat yang baru, [[Leo I si Trakia|Leo I]], memberikan Ricimer gelar [[Patrician (Romawi kuno)|patrician]] dan gelar ''magister militum'' pada 28 Februari 457. Leo menunjuk Majorianus menggantikan Ricimer didalam komando Italianya. Tanpa Kaisar Barat, Leo berharap dapat menggunakan Ricimer sebagai khalifah yang efektif di Barat.
Baris 50:
Pembunuhan Ricimer terhadap Majorianus tidak berjalas mulus dengan beberapa porsi pendirian militer, terutama jenderal yang memimpin di Gaul, [[Aegidius]], dan jenderal yang memimpin di Dalmatia, [[Marcellinus (magister militum)|Marcellinus]], yang mengendalikan wilayah mereka secara terpisah dari otoritas kekaisaran. Kedua jenderal tersebut membenci Ricimer dan tidak ingin mengakui kekuasaan Ricimer. Ricimer menguasai Barat tanpa kaisar selama tiga bulan. Mendapat tekanan dari senat dan bangsawan Italia, Ricimer menunjuk Senator istimewa [[Libius Severus]] sebagai kaisar bonekanya. Meskipun Severus diakui oleh senat, Kaisar Timur Leo I menolak untuk mengakuinya sebagai rekannya di Barat. Meskipun ia menghadapi oposisi militer terbuka dari para jenderal Barat, dengan Severus yang jinak sebagai kaisar, Ricimer menjadi tuan di Roma.
Masalah utama yang dihadapi Ricimer selama pemerintahan Severus adalah oposisi militer dari Vandal dan oposisi politik dari Kekaisaran Romawi Timur. Suku [[Vandal]] terus-menerus menyerbu pantai Italia sejak pembunuhan Valentinianus III
===Anthemius (467-472)===
Baris 56:
Suku Vandal yang melihat tahta Barat kosong menggunakan kesempatan itu untuk meningkatkan peran mereka didalam politik kekaisaran. Geiseric mendukung pencalonan [[Olybrius]] sebagai kaisar. Geiseric memiliki hubungan keluarga dengan Olybrius karena baik putra Olybrius dan putra Geiseric, [[Huneric]] menikah dengan kedua putri [[Valentinianus III]]. Dengan Olybrius diatas tahta, Geiseric akan memiliki [[kekuasaan dibelakang tahta]] di Barat menggantikan Ricimer. Untuk mengekang Leo, Vandal memperluas serangan mereka atas Sisilia dan Italia ke wilayah-wilayah Kekaisaran bagian Timur, menjarah dan memperbudak rakyat yang tinggal di Illyricum dan bagian lain Yunani.
Menghadapi penjarahan Vandal yang meningkat,
Segera setelah naik tahta Barat, Anthemius memberikan Marcellinus ranking [[Patrician (Romawi Kuno)|Patrician]] dalam upayanya untuk mengimbangi otoritas Ricimer. Di Timur, terdapat dua komandan tinggi dimana di Barat umumnya hanya memiliki satu. Dengan pengalaman struktur militer Timur, kemungkinan ini merupakan upaya Anthemius untuk memperkenalkan struktur Timur dan memerintah seperti Kaisar Timur dengan menggunakan Marcellinus yang sukses dan dapat dipercaya sebagai wakil komandan tinggi dengan Ricimer. Baik Kaisar Timur Leo dan Anthemius telah menyaksikan kesulitan yang dimiliki Kaisar Barat didalam mengendalikan militer dengan adanya seorang panglima tertinggi.
Baris 64:
Ricimer dibawah komando Marcellinus yang memerintah sebagian besar pasukan Barat didalam ekspedisi tersebut. Perilaku Ricimer ini menimbulkan kecurigaan bahwa ia diam-diam ingin agar ekspedisi tersebut gagal, yang akhirnya tidak mengikuti tragedi didalam pertempuran Cape Bon. Sebagian besar armada gabungan dihancurkan, dengan Marcellinus mati terbunuh oleh tentaranya sendiri ketika berada di Sisilia, yang kemungkinan terjadi atas dorongan Ricimer.
Ekspedisi gabungan yang gagal melawan Vandal merugikan Kekaisaran Barat dan Timur dan sangat mengurangi kekuatan militer mereka. Setelah mendengar bencana kekalahan itu, Visigoth melanjutkan perang mereka melawan Barat dan Vandal juga melanjutkan serangan mereka di Italia. Selain itu dengan kematian Marcellinus, hanya tersisa Ricimer sebagai panglima tinggi satu-satunya di Barat. Marcellinus adalah jenderal kesayangan Anthemius di antara kedua jenderalnya, dan kematiannya berfungsi untuk memperluas kesenjangan di antara kaisar dan Ricimer. Titik kritis dari hubungan mereka adalah lewat pengadilan Romanus, kanselir kekaisaran (magister officiorum) dan pendukung Ricimer, yang dituduh Anthemius sebagai penghianat dan dieksekusi mati
Meskipun uskup berupaya keras perang terbuka tetap terjadi di antara Ricimer dan Anthemius
Anthemius bertahan sampai pendukungnya meninggalkannya. Ia menyamar sebagai pengemis dan kaisar tersebut tertangkap ketika berusaha untuk melarikan diri keluar kota di Gereja Santa Maria di Trastevere, dimana ia dihukum penggal pada tanggal 11 Juli 472. Ricimer kemudian mengumumkan Olybrius sebagai kaisar, yang merupakan calon kaisar yang disukai olehnya dan Geiseric.
|