Taman Nasional Siberut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- hektar + hektare)
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 3:
Di Pulau Siberut tercatat antara lain 896 spesies tumbuhan berkayu, 31 spesies [[mamalia]], dan 134 spesies [[burung]]. Terdapat empat spesies endemik primata yang terancam punah. Keempat spesies endemik tersebut adalah [[siamang Mentawai]] ([[bilou]], ''Hylobates klossii''), [[lutung]] (joja, ''Presbytis potenziani''), [[monyet Mentawai]] (simakobu, ''Simias concolor''), dan [[beruk]] (bokoi, ''Macaca pagensis'').
 
[http://tamannasionalsiberut.org/flora-taman-nasional-siberut.html FLORA TAMAN NASIONAL SIBERUT]
Hutan hujan menyelimuti hampir 65 % Pulau Siberut. Hutan ini merupakan istana bagi kehidupan flora dan fauna dengan menyediakan sumber makanan dan tempat tinggal serta hutan ini juga berfungsi sebagai pendukung kehidupan tradisional masyarakat Mentawai terutama sebagai obat-obatan tradiosonal.
 
[http://tamannasionalsiberut.org/Fauna/ FAUNA TAMAN NASIONAL SIBERUT]
Hylobates klossii (Bilou atau Siamang Kerdil)
Bilou merupakan jenis primata yang paling terkenal di Mentawai. Secara anatomis termasuk jenis ungko tertua yang masih hidup dengan bulu-bulu yang jarang berwarna hitam gelap dan selaput antara jari kedua dan ketiga. Pekik Bilou paling sederhana di antara pekikan ungko, lebih panjang, bervariasi dan dan tidak dilakukan oleh ungko lainnya.