Seni Didong: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Added {{ref improve}} tag to article (TW) |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-adalah merupakan +adalah) |
||
Baris 14:
Dari sekian banyak kesenian tradisional sebagai bagian dari unsur kebudayaan yang ada di nusantara salah satunya adalah seni Didong, yaitu suatu kesenian yang merupakan perpaduan antara seni suara dengan sastra berupa syair-syair puisi sebagai unsur utamanya. Didong adalah suatu kesenian yang dimiliki oleh masyarakat Gayo yang mendiami Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh.Kesenian yang paling mendominasi kebudayaan Gayo di antara jenis dan bentuk kesenian lainnya adalah seni Didong.
Sebagaimana ditulis oleh Thantawy R. bahwa seni Didong adalah satu macam kesenian yang sangat populer di kalangan masyarakat Gayo. Seni Didong adalah
Berdasarkan keberadaan dan peran seni Didong dalam membentuk budaya dan kehidupan sosial masyarakat dan keberagamaan, mejadi menarik untuk dibahas, terutama dari unsur pesan-pesan yang terkandung dalam syair-syairnya dan pemanfaatan kesenian tersebut sebagai [[media komunikasi]].
Baris 59:
Menganalisa kutipan syair Didong tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa Didong mempunyai pengertian sebagai “dendang”. Meski M.Junus Melalatoa menyebutkan bahwa sebenarnya kata “dendang” dari pengertian kata “Didong” mempunyai makna yang lebih luas, artinya bukan sekedar berdendang,karena dalam kesenian Didong juga merangkum beberapa jenis kesenian masyarakat Gayo lainnya seperti seni sastra lisan (seni bertutur), seni tari dan seni teater.
Secara umum kesenian Didong adalah
Adapun penambahan kata “Gayo” di depan kata “Didong” menjadi “Didong Gayo” adalah
==Sistem Pertandingan Seni Didong==
|