Bakoel Koffie: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k di tahun -> pada tahun |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Bakoel Koffie''' adalah [[kedai kopi]] lokal tertua{{fact}} di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1878 di [[Batavia]]. Pada tahun 2010, kedai kopi ini telah memiliki 5 cabang di kawasan [[Cikini]], [[Senopati]], [[Bintaro]], [[Kelapa Gading]], dan [[Kuningan]].<ref name="kompas">[http://travel.kompas.com/read/2010/09/26/12280464/Perjalanan.Panjang.Kedai.Kopi.Lokal Perjalanan Panjang Kedai Kopi Lokal.], 26 September 2010. Kompas.com</ref>
==Sejarah==
Sejarah Bakoel Koffie dimulai pada abad ke-19, ketika seorang imigran dari Cina Selatan, tepatnya [[Guangdong]], yang bernama
Sejak lama,
==Pengembangan Usaha==
Pada tahun 1930, Bakoel Koffie pertama kali mengekspor bubuk kopi ke [[Belanda]] dan pelanggan dapat memesan campuran biji [[robusta]] dan [[arabika]]. Ketika Tek
Tahun 1969, usaha kopi ini diteruskan oleh anak Wudjan Widjaja (Liauw Thian Djie), yaitu Darmawan Widjaja. Hingga tahun 1994, Darmawan bersama ketiga saudaranya mengelola bisnis keluarga tersebut. Selanjutnya pada tahun 1970, kopi tersebut juga diekspor ke [[Jepang]] dan [[Timur Tengah]]. Pada 1972, kemasan kopi beralih dari kertas coklat menjadi alumunium foil.<ref name="post1" /> Pada tahun 1978, toko kopi ini menyelenggarakan perayaan ulang tahun ke 100 di Gelora Senayan, Jakarta Pusat.
Pada 2001, anak Darmawan Widjaja yaitu Syenny dan Hendra Widjaja meneruskan usaha keluarga tersebut dengan menggunakan mereka Bakoel Koffie sebagai nama toko kopi mereka dan logo yang diperkenalkan adalah wanita berkain sarung membawa bakul bambu di kepalanya. Logo ini sedikit berbeda dengan logo Warung Tinggi, suatu toko kopi yang dikembangkan oleh Rudy Widjaja (Liauw Hiong Jan) (saudara Darmawan Widjaja).<ref name="post1" /> Syenny yang dulunya bekerja sebagai konsultan marketing di Unilever dan Coca-Cola berperan memasarkan produk kopi tersebut. Sedangka, Hendra yang telah dilatih oleh ayahnya sejak tahun 1986 menangani bagian produksi kopi.<ref name="resmi" /> <ref name="post1">[http://www.thejakartapost.com/news/2005/05/11/bakoel-kofie-family-affair.html Bakoel Kofie, a family affair ], Yenny Kwok. May 11 2005.</ref><ref name="post3">[http://www.thejakartapost.com/news/2013/03/10/beverage-boom-coffee-craze.html Beverage boom Coffee craze], Andreas D. Arditya, The Jakarta Post, Jakarta. March 10 2013.</ref>
==Hubungan Bakoel Koffie dan Warung Tinggi Coffee==
|