Chen De Xiu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Di tahun +Pada tahun )
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia (4), Beliau → Dia (2)
Baris 1:
'''Chen De Xiu''' ([[Hanzi]]=陈德修; [[pinyin]]= Chén Dé Xiū; [[Hokkien]]: '''Tan Tik Siu''' ; [[Indonesia]]: Rama Moerti) adalah sastrawan, ahli pengobatan, dan seseorang berilmu tinggi semasa hidupnya. BeliauDia kini dipuja oleh berbagai kalangan, baik oleh warga China maupun penganut kepercayaan [[Kejawen]].<ref name="RSP">Redaksi Suara Pembaruan. 8 Desember 2012. Akses= 12 April 2013. [http://www.suarapembaruan.com/pages/e-paper/2012/12/08/files/search/searchtext.xml Suara Pembaruan], Hal. 6.</ref> BeliauDia tidak bisa makan daging semenjak kecil dan hidup suci melajang sepanjang hidupnya.<ref name="Sampokong">Yayasan Kelenteng Sampokong. "''Dewa-Dewi Kelenteng''", Semarang.</ref>
 
== Biografi ==
===Kelahiran hingga masa kecil===
'''Chen De Xiu''' lahir pada tanggal 11 Juni 1884 (Imlek tanggal 14 bulan 12 tahun 2434) di Surabaya. Ia lahir pada hari Jumat tepat tengah hari, saat itu langit gerimis. Malam harinya, langit cerah dan bulan bersinar dengan gemilang. Ia adalah putera '''Tan Liong To''' dari istri keduanya yang berkebangsaan Jawa. Meskipun berlainan ibu, Tan Tik Siu dengan 11 saudara-saudarinya yang lain sangat rapat hubungannya dan hidup rukun.<ref name="scribd">John Suryadi Hartanto. [http://www.epubbud.com/read.php?g=FXH3NWYK&p=1 Biografi Rama Moorti Tan Tik Sioe Sian Pertapa di Lereng Gunung Wilis, BAGIAN I]</ref>
 
Tan Liong To menamai puteranya Tan Tik Sioe. '''Tik''' memiliki arti ''moralitas, kebajikan''; '''Siu''' memiliki arti ''memperbaiki, mendirikan, melatih''. Jadi, Tik Siu memiliki arti ''bertapa membersihkan hati demi kebajikan moral''.<ref name="scribd"/><ref>mdbg. [http://www.mdbg.net/chindict/chindict.php Chinese-English Dictionary].</ref><ref name="scribd"/>
 
Semenjak kecil, Chen De Xiu tidak bisa makan daging dan akan dimuntahkan kembali jika dipaksa oleh ibunya. Ia tidak mau makan makanan yang berjiwa atau nasi, tetapi hanya sayur mayur dan buah-buahan atau singkong. Biasanya di kala anak-anak sedang bermain-main, Tan Tik Siu tidak mau ikut serta, hanya melihat saja sebagai penonton kecil.<ref name="scribdSampokong"/><ref name="Sampokongscribd"/>
 
===Kehidupan remaja hingga dewasa===
Baris 21:
Pada tahun 1917 dan 1918, Tan Tik Siu masih belum mempunyai gua-gua pertapaan baik di lereng [[Gunung Wilis]] maupun di [[Sumberagung, Rejotangan, Tulungagung]]. Namun, namanya telah banyak dikenal penduduk Jawa Tengah karena ia banyak berbuat amal dan suka menyembuhkan orang-orang yang sakit tanpa memungut biaya sepeserpun. Ia tidak membedakan yang kaya dan yang miskin, pribumi atau bukan, keluarga atau orang lain. Ia juga mahir berbahasa China, Melayu, dan Inggris serta ilmu bela diri dengan keinginannya sendiri, karena ia tidak mengenyam pendidikan hingga tinggi. Setiap perayaan [[Cap Go Meh]], biasanya di Tulungagung diadakan pawai [[barongsai]] dan liong. Tan Tik Sioe ikut serta berperan sebagai [[Sun Go Kong]] sambil mempertunjukkan kemahiran bersilat dengan menggunakan senjata ''Kim Kong Pang'' ("Pentung Kim Kong"). Terkadang ia juga berperan sebagai ''Boe Siong'' (Wu Song).<ref name="Sampokong"/><ref name="scribd"/>
 
Rakyat setempat mengisahkan bahwa Kampung Sumber Agung menempati wilayah yang pada awalnya adalah rawa-rawa (Danau Remang) seluas 50 hektare lebih. Chen De Xiu menutup sumber air utama yang mengairi danau tersebut sehingga menjadi kering. Konon beliaudia menyumbatnya hanya menggunakan seputung rokok yang ia ciptakannya dari sebatang ranting kering. Kini wilayah rawa-rawa yang kering berubah menjadi beberapa desa dan kawasan [[Sawah|persawahan]]. Nama Desa Sumber Agung sendiri merupakan pengingat atas kejadian tersebut, dimana ''Sumber'' memiliki arti ''Mata Air'' dan ''Agung'' memiliki arti ''Besar''. Seringkali pula di halaman gua rumahnya diadakan pertunjukan [[Barongsai]] dan [[Jaranan]].
 
===Menuju Singapura dan Malaysia hingga akhir hayat===
Baris 46:
===Karya===
[[Berkas:Buku pengobatan karya Tan Tik Sioe Sian.jpg|right|240px|thumb|Sampul buku pengobatan karya Tan Tik Sioe yang dicetak ulang pada tahun 2008]]
Sebagai seorang sastrawan, Chen De Xiu telah menghasilkan beberapa karya tulis yang kebanyakan dalam huruf dan aksara Jawa kuno. Banyak karya beliaudia yang dihasilkan pada saat beliaudia berdiam di [[Gunung Wilis]]. Meskipun sebagian diterbitkan, tetapi hasil karya beliaudia hanya beredar di kalangan terbatas saja.
 
Syair yang ia tulis pada sebuah gubuk di Sumberagung, sebelum memiliki gua pertapaan, berbunyi sebagai berikut:<ref name="scribd"/>
:"''Kebanyakan didunia ini palsu belaka, Kebajikan moral memang betul-betul sejati.</br /> Sukses atau gagal ditangan Yang Maha Kuasa, Janganlah ditilik beratkan pada dendam dan budi.''"
 
Pada tahun 1925, salah satu karangan Tan Tik Sioe yang berjudul "''Mend your ways and think of God''", dimuat di harian Indonesian Daily News Surabaya, Sabtu tanggal 21 Desember 1974. Artikel tersebut terdapat dalam buku "''Hermit Rama Moorti Tan Tik Sioe Prescription''" yang dicetak oleh percetakan "The Criterion Press Ltd.", [[Penang]] pada tahun 1925. Dalam artikel tersebut disebutkan:<ref name="scribd"/>