Suar molekuler: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP61Marco (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
BP61Marco (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 1:
[[File:Molecular Beacons.jpg|thumb|Struktur molecular beacon(atas) dan saat berhibridisasi dengan utas DNA (bawah)]]
'''''Molecular beacon''''' adalah oligonukleotida berbentuk tangkai melingkar yang dilabel dengan fluorophore dan quencher.<ref name="Cheng & Zhang">Cheng L, Zhang DY. 2008. ''Molecular Genetic Pathology''. Totowa : Humana.</ref> Saat tidak ada gen target, tangkai akan menyatukan fluorophore dan [[quencher]] sehingga menghambat produksi sinyal [[fluoresensi]].<ref name="Espinosa & Bao">Espinosa HD, Bao G. 2013. ''Nano and Cell Mechanics: Fundamentals and Frontiers''. West Sussex: John Wiley & Sons.</ref> Saat probe molecular beacon berhibridisasi dengan sekuens gen target spesifik, tangkainya akan terpisah sehingga sinyal fluoresensi dapat dihasilkan oleh fluorophore.<ref name="Espinosa & Bao"/> Ikatan antara molecular beacon dan [[sekuens]] [[gen]] target bersifat sangat spesifik, dan hanya sekuens yang berpasangan sempurna dapat berhibridisasi dengan molecular beacon.<ref name="Liu">Liu D. 2010. ''Molecular Detection of Foodborne Pathogens''. Boca Raton : Taylor & Francis.</ref>
 
==Sejarah==
Baris 6:
 
==Struktur==
Terdiri dari empat bagian, yaitu ''[[fluorophore]]'', ''[[quencher]]'', sekuens ''probe'', dan sekuens tangkai<ref name="Goel et al."/>
 
==Aplikasi==
Pengembangan pendekatan baru untuk mendeteksi sel kanker adalah hal penting dalam memberikan penanganan dini bagi penderita kanker.<ref name="Peng et al.">Peng XH, Cao ZH, Xia JT, Carlson GW, Lewis MM, Wood WC, Yang L. 2005. Real-time Detection of Gene Expression in Cancer Cells Using Molecular Beacon Imaging: New Strategies for Cancer Research. ''Cancer Res'' 65 : 1909 – 1917.</ref> Ekspresi gen yang abnormal merupakan ciri dari sel kanker.<ref name="Peng et al."/> Maka diperlukan senyawa yang dapat mengenali gen abnormal tersebut sehingga dapat diketahui keberadaan sel kanker.<ref name="Peng et al."/> Molecular beacon dapat digunakan untuk mengukur kuantitas mRNA.<ref name="Peng et al."/> Sangat penting untuk mengetahui kuantitas ekspresi gen karena banyak penanda atau marker dari sel kanker tidak bersifat unik dan juga ditemukan pada sel normal.<ref name="Peng et al."/> Sehingga cara untuk membedakan suatu sel normal atau tidak adalah dengan mengukur jumlah ekspresi gen.<ref name="Peng et al."/> Pada penelitian ini digunakan dua tipe molecular beacon untuk mendeteksi penanda ekspresi gen sel tumor, yaitu gen [[survivin]] dan [[cyclin D1]] pada sel [[kanker payudara]] manusia. <ref name="Peng et al."/>
Molecular beacon kontrol digunakan untuk mendeteksi gen [[gliseraldehida-3-fosfat dehidrogenase]] manusia.<ref name="Peng et al."/> Setelah molecular beacon dicampur dengan beragam [[DNA]] target, maka akan diinkubasi pada suhu 37 oC°C selama 60 menit.<ref name="Peng et al."/> Lalu intensitas fluoresensi diukur dengan fluorescence microplate reader.<ref name="Peng et al."/>
 
Total RNA yang telah diisolasi akan diamplifikasi dengan metode RT-PCR (Real Time-Polymerase Chain Reaction) menggunakan enzim reverse transcriptase, sehingga didapatkan cDNA.<ref name="Peng et al."/> Primer yang digunakan adalah primer forward dan reverse untuk setiap gen yang ingin didapatkan.<ref name="Peng et al."/>
Deteksi dari mRNA penanda tumor yang berbeda dapat diketahui secara bersamaan dengan pelabelan fluorophore yang berbeda jenis, pada molecular beacon survivin dilabel dengan fluorophore hijau, dan pada cyclin D1 dilabel dengan fluorophore merah.<ref name="Peng et al."/> Pewarna untuk fluorophore hijau adalah FITC, sedangkan pewarna fluorophore merah adalah Texas Red.<ref name="Peng et al."/> Quencher yang digunakan adalah dabcyl.<ref name="Peng et al."/> Untuk kontrol digunakan molecular beacon untuk mendeteksi ekspresi [[gen GAPDH]].<ref name="Peng et al."/> Pada sel kelenjar susu yang normal, sinyal fluoresensi untuk kedua gen tersebut sangat rendah, sehingga probe untuk kedua gen ini dapat menjadi indikator dari keberadaan sel kanker payudara.<ref name="Peng et al."/> Hasil dari ekspresi sinyal fluoresensi berkorelasi dengan ekspresi gen survivin dan cyclin D1.<ref name="Peng et al."/>
 
Molecular beacon juga dapat mendeteksi ekspresi gen di jaringan kanker payudara yang dibekukan secara in situ.<ref name="Peng et al."/> Artinya molecular beacon dapat digunakan untuk deteksi dini secara simpel dan cepat.<ref name="Peng et al."/> Molecular beacon survivin ini juga dapat digunakan sebagai pemantauan real time untuk jumlah ekspresi gen survivin.<ref name="Peng et al."/> Saat sel diinduksi oleh senyawa EGF atau docetaxel, maka ekspresi gen survivin akan meningkat.<ref name="Peng et al."/> Ekspresi gen survivin akan menurun saat ditekan oleh suppressor yaitu p53.<ref name="Peng et al."/> Molecular beacon dapat mendeteksi perubahan ini dan intensitas fluoresensinya akan berubah sesuai peningkatan atau penurunan ekspresi gen.<ref name="Peng et al."/> Metode deteksi ini dikonfirmasi dengan western blot untuk ekspresi protein survivin dan menunjukkan hasil yang sesuai dengan metode kuantifikasi molecular beacon.<ref name="Peng et al."/>