Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k hapus duplikasi gambar di galeri
k 5 hal utama.
Baris 4:
==Sejarah==
[[berkas:Gerbang tanaman PASTY.jpg|thumb|200px|right|Pintu gerbang zona tanaman hias]]
Masyarakat [[Jawa]] tak lepas dari [[tradisi]] dan [[kepercayaan]].<ref name="DetikTravel">{{cite web|url=http://travel.detik.com/read/2012/10/04/090037/2054189/1383/pasty-pasar-hewan-yang-istimewa-punya-yogya|accessdate=3 Mei 2014|year=2012|title=Pasty, Pasar Hewan yang Istimewa Punya Yogya|first=Sri Anindiati|last=Nursastri}}</ref> Merunut akar budaya Jawa, seorang pria tergolong berhasil apabila telah memiliki 5 hal utama, yaitu Wismawisma ([[rumah]]), [[istriwanita]] ([[wanitaistri]]), turangga ([[kuda]]), curiga (keris), dan kukila ([[burung]] peliharaan (kukila).<ref name="DetikTravel"></ref> Kukila adalah alasan bagi seorang pria Jawa untuk memelihara burung sehingga pasar burung menjadi suatu tempat yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Jawa.<ref name="DetikTravel"></ref>
 
Pada awalnya, pusat jual beli satwa dan tanaman hias di Yogyakarta adalah Pasar [[Ngasem]] yang terletak di Kawasan Benteng Keraton Yogyakarta, berdekatan dengan obyek wisata [[Taman Sari Yogyakarta]].<ref name="wisatayogyakarta"></ref> Berlokasi di pusat kota, Pasar Ngasem semakin ramai dikunjungi bukan hanya oleh warga Yogyakarta namun juga oleh wisatawan lokal dan mancanegara sehingga kondisinya kurang kondusif.<ref name="wisatayogyakarta"></ref> Demi menjaga fungsi pasar sebagai pusat aktivitas jual belubeli satwa dan tanaman hias, Pemerintah [[Kotamadya Yogyakarta]] memutuskan untuk merelokasi Pasar Ngasem ke lokasi lain.<ref name="wisatayogyakarta"></ref> Selain itu, relokasi perlu dilakukan sebagai upaya untuk menjaga Taman Sari yang merupakan [[cagar budaya]] asli Yogyakarta. <ref name="indopena">{{cite web|url=http://www.indopena.com/pasty-pasar-satwa-dan-tanaman-hias-yogyakarta/|accessdate= 8 Mei 2014|title=PASTY – Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta|last=Yanu|year=2014|publisher=Indopena}}</ref> Relokasi pasar dilaksanakan pada 22 April 2014 dengan diiringi Kirab Budaya oleh 287 pedagang.<ref name="Tempo">{{cite web|url=http://www.tempo.co/read/news/2010/04/22/173242536/Selamat-Tinggal-Pasar-Burung-Ngasem|title=Selamat Tinggal Pasar Burung Ngasem|first=Bernada|last=Rurit|year=2010|accessdate=3 Mei 2014}}</ref> Pemindahan pasar dilakukan sebagai upaya penataan kota oleh Pemerintah Kotamadya Yogyakarta.<ref name="Gudeg">{{cite web|url=http://gudeg.net/id/directory/19/1359/Pasar-Satwa-dan-Tanaman-Hias-Yogyakarta-%28PASTY%29.html#.U2TB2GeuohZ|title=Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY)|accessdate=3 Mei 2014|publisher=Gudeg.net}}</ref> Sebelum dilakukan relokasi pasar satwa, lokasi telah dikenal sebagai Bursa Agro Jogja.<ref name="kotamini">{{cite web|url=http://jogja.kotamini.com/stream/bantul/pasar-satwa-dan-tanaman-hias-yogyakarta-pasty/|accessdate=8 Mei 2014|title=Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY)|year=2013|last=Sije|publisher=Kotamini}}</ref>
 
==Keistimewaan==