Musik gereja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OctraBot (bicara | kontrib)
k Interlanguage links have automatically migrated to Wikidata at d:Q1065742.
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 8:
* Unsur musik dalam gereja seharusnya memiliki keterkaitan dengan gereja dalam hal pengembangan kehidupan spiritualitas, sumber daya, organisasi gereja, mentalitas, keahlian, integritas keteladanan umat beriman yang harus senantiasa dipikirkan oleh gereja sebagai organisasi.<ref name="Sinode"/> Dengan begitu musik menjadi alat [[teologi]] dalam mendidik umat yang bertujuan mencerdaskan umat untuk berperilaku yang baik sesuai ajaran gereja.<ref name="Sinode"/>
 
== Fungsi musik gereja dan nyanyian jemaat ==
[[Berkas:54-aspetti di vita quotidiana, canto in chiesa,Taccuino Sani.jpg|thumb|left|175px|Gereja Bernyanyi, [[Tacuinum Sanitatis]] Casanatensis (Abad 14).]]
'''Fungsi musik gereja''' sangat jelas, yaitu untuk memuliakan Allah.<ref name="Mawene"/> Selain itu dampak baiknya dalah memberikan pendidikan kepada warga jemaat dengan nyanyian, hal ini juga mencerminkan jenis perkembangan teologis yang sedang berlangsung dalam gereja tersebut.<ref name="Mawene"/> Melalui musik yang terjadi dalam sebuah liturgi (ibadah), umat mampu berefleksi dalam kehidupannya.<ref name="Mawene"/> Fungsi musik gereja yang lain di dalam liturgi adalah melayankan ibadah secara sederhana, tetapi pantas dan bermutu tinggi.<ref name="Rachman">{{id}}Rasid Rachman., ''Nyanyian Jemaat dalam Liturgi'', Tangerang: Bintang Fajar, 1999</ref> Nyanyian jemaat hanya berfungsi di dalam ibadah, sedangkan ketika dinyanyikan di luar gereja menjadi berkurang bahkan hilang fungsinya.<ref name="Rachman"/> Hal ini terjadi karena salah satu aspek nyanyian jemaat sebagai bentuk penggembalaan atau [[Teologi Pastoral|pastoralpastoralnya]]nya menjadi tidak berbobot lagi.<ref name="Rachman"/>
 
Ada tiga hal secara [[sejarah|historis]] yang melahirkan fungsi nyanyian jemaat di dalam liturgi:
Baris 17:
* Nyanyian Jemaat memperoleh maknanya dalam pelayanan liturgi.<ref name="Rachman"/>
 
== Musik gereja dan tugas gereja ==
Musik Gereja dan Nyanyian Jemaat menjadi salah satu alat untuk menghantarkan umat menyadari tugasnya sebagai orang beriman dalam tiga hal; [[Koinonia]], [[Marturia]], [[Diakonia]].<ref name="Mawene"/>
* Koinonia adalah tugas untuk bersekutu, saling memperhatikan, dan berkumpul dalam memuji Tuhan dalam kehidupan bersama.<ref name="Mawene"/>
* Marturia adalah tugas di mana seorang Kristen harus memberitakan (menjadi saksi) kebaikan [[Tuhan]] seperti yang terdapat dalam [[Injil]] dengan perbuatan baiknya, hal ini juga harus menjadi pesan dari Nyanyian Jemaat.<ref name="Mawene"/>
* Sedangkan Diakonia adalah tugas dalam saling melayani satu dengan yang lain, kepada sesama secara universal, yaitu manusia dan alam cipataan.<ref name="Mawene"/>
 
== Teknik bermusik dalam musik gereja ==
[[Berkas:ArsCantandi.gif|thumb|left|Paduan Suara atau Musik Koral]]
'''Teknik dalam musik gereja''' terkait dengan pemahaman musik dan teologi sebuah gereja, maka dikembangkan teknik-teknik seperti:
Baris 31:
Penggunaan instrumen musik dalam gereja tidak terbatas pada penggunaan musik dalam kebaktian.<ref name="Rachman"/> Sebab hal ini juga tampak dalam Alkitab yang memakai alat musik bukan hanya dalam beribadat saja, namun juga dalam memakai alat musik di luar ibadah.<ref name="Rachman"/> Alat musik seperti gambus, kecapi, seruling, ceracap juga terdapat dalam Alkitab dan bukan hanya dalam ibadah.<ref name="Rachman"/> Alat musik tiup, petik, perkusi digunakan dalam musik gereja.<ref name="Rachman"/> Tanpa musik atau kesunyian juga dianggap sebagai alat musik, hal ini tampak dalam ''[[a capella]]'' (berasal dari alla capella : musik dalam kapel) yang hanya dengan syair yang bernada tanpa alat musik.<ref name="Rachman"/> Salah satu nyanyian yang cocok dinyanyikan dengan model ''acapella'' adalah [[Kidung Jemaat]] nomor 50a yang berjudul ''[[Sabda]]-Mu Abadi'' dan [[Nyanyikanlah Kidung Baru]] nomor 80, ''Di Bukit [[Golgota]]''.<ref name="Rachman"/>
 
== Sejarah Musik Gereja ==
Pembagian ini ditulis dalam buku Sejarah Musik jilid 1 sampai 4 oleh Karl Edmund yang diterbitkan oleh Pusat Musik Liturgi di Yogyakarta.<ref name="Edmund">{{id}} Karl Edmund., ''Sejarah Musik Jilid 1'', Yogyakarta: Pusat Musik Liurgi, 1991</ref><ref name="Edmund1"/><ref name="Edmund2"/>
[[Berkas:Davids-harp.jpg|thumb|175px|Simbol dari musik yang ada pada Zaman Daud (Kecapi) yang ada di Yerusalem]]
* Musik zaman kuno (___sampai abad 4)<ref name="Edmund"/>
'''Musik zaman kuno''' bisa diketahui dari benda-benda purbakala dan alat-alat musik yang ditemukan.<ref name="Edmund"/> Misalnya, [[patung]], [[shofar]], [[nafiri]],[[harpa]]-harpa, [[kecapi]], [[mandolin]], [[lyra]], [[seruling]], [[tambur]] kemudian ukiran di batu tentang ibadat di Mesir.<ref name="Edmund"/> Sedangkan pada tradisi Yahudi sendiri bisa diketahui dari teks-teks [[Alkitab]].<ref name="Edmund"/> Misalnya dalam teks Keluaran 19:16-19, Yosua 6:8-9. 20, Hakim-hakim 5; ditemukan beberapa aktivitas yang menggunakan alat musik seperti [[sangkakala]], [[mazmur|bermazmur]], kecapi, gambus, disebut juga ada nyanyian-nyanyian.<ref name="Edmund"/> Bahkan ada jenis musik yang bisa diketahui yaitu musik [[Kenisah]](abad 10-6SM) dan musik [[sinagoge|Sinagogal]] (500SM)<ref name="Edmund"/> Kemudian perkembangannya diketahui terjadi di [[Yunani]] pada masa klasik [[Peradaban Hellenistik|hellenisme]] dan pada abad-abad awal masehi yang sudah terdapat musik [[Kidung Gregorian|gregorian]] yang diusung oleh para musisi termasuk [[bapa gereja]].<ref name="Edmund"/>
 
* Musik [[Abad pertengahan]] (375-1400)<ref name="Edmund"/>
Baris 47:
[[Berkas:Lytras Nikiforos Carols.jpeg|thumb|175px|Musik yang juga diambil dari tradisi tari-tarian yang menjadi seni rakyat]]
 
Musik zaman Barok adalah dianggap mewakili zaman yang sangat rumit dalam berbagai hal, mulai [[melodi]]nya, bentuk-bentuk musiknya dan warna musiknya.<ref name="Edmund1"/> Istilah barok sendiri sebenarnya muncul dalam buku [[Ensiklopedi]] karya [[Denis Diderot]] pada tahun 1750.<ref name="Edmund1"/> Bentuk-bentuk musik yang berkembang pada masa ini adalah [[opera]], [[oratorio]], [[Musik Kamar|musik kamar]] dan [[instrumental]]ia.<ref name="Edmund1"/> Musik gereja berkembang di Italia, Jerman dan [[Austria]].<ref name="Edmund1"/> Gereja dengan beberapa tradisi; [[Katolik]], [[protestan]], [[Anglikan]] (Inggris).<ref name="Edmund1"/>
Kemudian musisi yang sangat terkenal adalah [[J.S Bach]] (1685-1750), [[Georg Friedrich Händel|Handel]] [[Antonio Vivaldi]], [[Alessandro Scarlatti]] dsb.<ref name="Edmund1"/>
Zaman musik Klasik ini berlangsung pada tahun 1760 - 1820 yang berpusat pada tiga komponis besar; [[Joseph Haydn]] (1732-1809), [[Wolfgang Amadeus Mozart]] (1756-1791) dan [[Ludwig Van Beethoven]] (1770-1827) Musik yang berkembang adalah jenis musik vokal, musik [[opera]].<ref name="Mcneill">{{id}}Rodherick J., Sejarah Musik 2 - Musik 176- sampai Abad 20., Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008</ref>
Baris 54:
 
* Musik Zaman [[Romantis]] (abad 18-19)<ref name="Edmund1"/>
'''Musik zaman romantis''' dikenal mulai abad 18, yaitu sebuah istilah untuk menggambarkan perasaan yang menonjol dalam berbagai aspek kesenian seperti pada musik.<ref name="Edmund1"/> Pada zaman ini masih terdapat opera yang terus berkembang, drama musik, konser sebagai warisan dari zaman klasik.<ref name="Edmund1"/> Musik gereja berkembang di [[Wina]] dalam tradisi Katolik, terkait dengan tantangan abad pencerahan oleh para pemikir di dalamnya.<ref name="Edmund1"/> Dalam tradisi Katolik terdapat musik gereja, gerakan cecilianis, dan musik [[Devosi Katolik|devosional]].<ref name="Edmund1"/> Sedangkan pada tradisi protestan terdapat [[nyanyian jemaat]], musik gereja, paduan suara gereja yang dibarengi dengan berbagai alat musik yang digunakannya; [[organ]], [[piano]], dll.<ref name="Edmund1"/> Para musisi di dalamnya adalah [[Franz Schubert]], [[Robert Schuman]], [[Anton Bruckner]] dll.<ref name="Edmund1"/>
* Musik [[Impresionisme]] <ref name="Edmund2">{{id}} Karl Edmund., ''Sejarah Musik Jilid 3'', Yogyakarta: Pusat Musik Liurgi, 1995</ref>
'''Musik Impresionis''', istilah ini muncul dari kumpulan semiman di [[Paris]], dengan aliran-aliran seni yang spontan, sebagai wujud dari sesuatu yang dilihat secara indah dan diwujudkan dalam benda atau karya [[seni]].<ref name="Edmund2"/> Hal yang menonjol adalah melodi dan harmoni.<ref name="Edmund2"/> Komposer yang berkarya adalah [[Gabriel Fauré]] (1845-1924),
Baris 61:
'''Musik gereja [[abad 20]] tampak dalam nyanyian jemaat sedikitnya memiliki dua unsur yang menonjol:
 
1. Keagungan Tuhan, kemuliaan dalam ajaran [[Trinitas]], syairnya terdapat makhluk-makhluk [[sorga|sorgawi]]wi dalam bahasa yang agung.<ref name="Rachman"/> Didominasi oleh musik [[Latin]] hingga abad-abad [[Abad pertengahan|Pertengahan]] hingga memasuki zaman [[Reformasi]] .<ref name="Rachman"/>
 
2. Mengandung pesan pementingan perilaku kesalehan manusia yang mulai terbuka, munculnya [[Puritan|puritanisme]], [[pietisme]], ekspansi, [[spiritualisme]] yang memasukkan teologi kelompok tertentu (orang-orang kulit hitam) yang menjadi tema-tema yang dimasukkan ke dalamnya.<ref name="Rachman"/>
 
== Nyanyian Jemaat ==
[[Berkas:20091128 BiederitzerKantorei 5684.jpg|thumb|300px|Paduan Suara modern]]
* [[Kidung Jemaat]]
* [[Nyanyikanlah Kidung Baru]]
Baris 74:
* [[Mazmur]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
Baris 83:
[[en:Church music]]
[[hr:Crkvena glazba]]
[[nl:Kerkmuziek]]
[[ja:宗教音楽]]
[[nl:Kerkmuziek]]
[[pt:Música sacra]]
[[sv:Kyrkomusik]]