Yusuf Mansur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Agama |
||
Baris 9:
|death_date =
|death_place =
|other_names = Ustadz Yusuf
|spouse = Siti Maemunah
|children =
|known_for =
|parents =
|occupation = [[Pimpinan]] [[Pesantren]]<br/>[[Penceramah
|nationality = [[Indonesia]]
|religion = Islam
}} '''Yusuf Mansyur''' ({{
Sejak kecil, ia anak yang cerdas, sehingga nampak kecerdasannya itu dari cara menangkap pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Chairiyah Mansuriyah Jembatan Lima, Tambora Jakarta Barat. (Didirikan oleh Uyutnya, KH. Muhammad Mansur yang dikenal dengan panggilan, Guru Mansur, yang belakangan dikelola oleh Uwanya, KH. Ahmadi Muhammad. Yusuf Mansur memanggilnya, Ayah Mamat). Sejak usia 9 tahun, kelas 4 MI, ia sering tampil di atas mimbar untuk berpidato pada acara Ihtifal Madrasah yang diselenggarakan setiap tahun menjelang Ramadhan. Tamat MI, kemudian melanjutkan ke MTs. Chairiyah Mansuriyah, yaitu lembaga pendidikan yang dikelola oleh keluarganya; KH. Achmadi Muhammad. Dan Yusuf Mansur, adalah siswa paling muda usianya dibandingkan dengan teman-temannya yang lain. Karena di Usia, 14 tahun, ia lulus dari MTs. Chairiyah Mansuriyah, pada tahun 1988/1989, sebagai siswa terbaik. Dari MTs. Chairiyah Mansuriyah, kemudian ia melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol sebagai lulusan terbaik. Lulusan Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, [[Jakarta Barat]], tahun 1992 ini pernah kuliah di Fakultas Hukum, Jurusan Syari'ah di IAIN Ciputat Jakarta. Hal ini tertuang dalam pengantar bukunya "Lukmanul Hakim Mencari Tuhan yang Hilang" yang diungkap oleh Prof. Dr. H. Amin Suma, MA., MH. Namun, berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan motor.
|