Daftar episode OB: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri.h (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Andri.h (bicara | kontrib)
Baris 238:
 
Di pagi hari depan lobby, Mail sedang mengarahkan Sayuti yang membawa beberapa tumpukan kardus, tiba-tiba Mail melihat seorang Office Girl (OG) yang diperankan oleh Uut Permatasari. Mail menggoda dan menemani Uut masuk ke dalam lift tanpa memperdulikan Sayuti. Di pantry Mail bercerita kepada Mpok Odah bahwa ia melihat seorang OG baru di kantor tapi ia lupa menanyakan namanya dan nomor teleponnya.
Gusti pun mendengar kalau ada OG baru yang cantik. Ia bertemu dengan Uut di lorong pantry. Gusti mulai bertanya-tanya tapi Uut hanya menjawab dengan singkat dan pergi masuk toilet. Gusti bertanya sama Mpok Odah siapa nama OG cantik itu? Mpok Odah kesal karena semua orang heboh menanyakannya, ia mengatakan pada Gusti bahwa ia sudah bertanya pada Pak Hendra dan tidak ada OG baru, itu mungkin OG yang dulu pernah bunuh diri karena ditolak cintanya jadi sekarang dia gentayangan. Gusti pergi dengan kesal tapi tidak menyerah untuk mendekati Uut. Gusti bertemu lagi dengan Uut, dan mencari perhatian Uut, setelah Uut pergi Mail datang dan mengatakan bahwa OG yang cantik itu sudah menjadi incerannya, Gusti hanya mengatakan, “Siapa cepat, dia dapat…!” .
Ternyata Sayuti juga mengejar OG yang cantik itu, saat Uut keluar lift, Sayuti mengejarnya dan ingin mengatakan sesuatu tapi grogi, “Kalau grogi bisik-bisik aja sini…”. Sayuti ragu tapi akhirnya mendekati Uut dan membisikkan sesuatu. Di saat yang bersamaan Susi datang.
|-
|43
Baris 260:
 
Pagi-pagi di ruang pantry Mpok Odah sedang mencari barang miliknya yang hilang. Sampai Sayuti yang sedang makan di meja pantry ikut di geledah. Pada saat Sayuti keluar pantry ia bertemu dengan Mail yang baru keluar dari toilet. Sayuti cerita kalau Mpok Odah lagi marah-marah karena kehilangan sesuatu. Mail cuek aja karena tidak merasa di marahin sama Mpok Odah. Susi yang mendengar pembicaraan mereka, tersenyum dan mengatakan bahwa pasti yang dicari Mpok Odah adalah KTPnya karena Susi menemukannya di depan lift. Lalu Mail berusaha merebutnya dari tangan Susi untuk mengembalikannya tapi Susi tidak mau, Susi ingin mengembalikannya sendiri karena Susi yang menemukannya. Terjadilah tarik menarik antara Susi dan Mail. Sayuti berusaha melerainya. Alhasil KTP Mpok Odah sobek, dan sobekannya jatuh dilantai. Mpok Odah geram, Sayuti dan Mail Kabur.
Saat Mpok Odah mencari-cari Mail dan Sayuti, ia dikagetkan dengan kedatangan suaminya (Surya Saputra) yang ingin membuat surprise untuk ulang tahun perkawinannya. Mpok Odah mendadak berubah 180 derajat. Didalam pantry ia membuatkan Surya minuman, juga untuk Sayuti dan Mail. Sayuti dan Mail terheran-heran melihat tingkah laku Mpok Odah. Pada saat Surya ingin ke toilet Mail dan Sayuti ingin ikut ke toilet juga karena takut dimarahin sama Mpok Odah. Terpaksa Mpok Odah menunggu di depan toilet agar Mail dan Sayuti tidak kabur. Surya bertanya kenapa Mama nunggu di depan toilet, Mpok Odah menjawab bahwa ia cemas, Surya pun balik menjawab, “Mama perhatian banget sama Papa. Papa jadi tambah sayang sama Mama yang baik dan penyayang…” Pada saat makan siang Mpok Odah meminta tolong Sayuti untuk membelikan makanan buat suaminya dengan bahasa yang halus tidak seperti biasanya. Sayuti bertanya apakah nasinya satu atau satu setengah seperti yang biasa Mpok Odah pesan, Mpok Odah nyengir sambil menendang kaki Sayuti.
Di lain tempat, Pak Taka memanggil Saschya karena ingin memberikan sesuatu kepadanya. Saschya melihat ruangan Pak Taka yang berantakan dengan file-file yang bertumpukan mengatakan ingin membantunya. Tapi bukan membantu membereskannya melainkan membantu menelfon Gusti untuk meminta Gusti yang membereskannya. Pak Taka kemudian memdapatkan kesempatan untuk memberikan sesuatu kepada Saschya. Ia memberikan kotak kecil berwarna ungu yang berisi sebuah cincin. Saschya sangat senang dan terharu atas perbuatan Pak Taka. Ia mengatakan suka sekali dengan tempat cincinnya sambil mengembalikan cincinnya ke Pak Taka. “Ih lucu banget sih, Bapak tau aja kalo Saschya suka warna ungu…”
|-
|46
Baris 267:
|Mail lagi senang mengikuti fitness
|Mail lagi senang mengikuti fitness. Ia sedang memamerkan badannya didepan Sayuti yang bingung melihat gerak gerik Mail yang aneh. Mail mengajak Sayuti untuk ikut fitness dan menjelaskan kalau ikut fitness bisa sauna, mandi uap dan angkat barbel. Sayuti dengan polos menanyakan apa artinya. Mail ingin memamerkan badannya kepada temen-temen OB yang lain, dengan gaya yang sok gagah ia mengatakan kalau di ruangan ini kok panas sekali, perlahan-lahan Mail mulai membuka bajunya dan memperlihatkan ototnya. Semua OB mengikuti gerak gerik Mail. Odah baru datang mencari Sayuti untuk pinjam uang, karena Sayuti tidak ada, akhirnya Mail yang meminjamkan uang kepada Odah. Padahal uang tersebut ingin digunakan untuk bayar fitness.
Di lain tempat Gusti juga diajak fitness oleh Mail biar badannya bisa sekeren Mail. Gusti menganggap bentuk badannya sudah bagus, tapi apa salahnya kalau ikutan fitness bareng Mail. Akhirnya Gusti jadi ikut-ikutan bergaya memamerkan ototnya. Tanpa disadari Gusti melangkah memasuki ruangan Pak Taka. Gustipun terkejut ketika ditegur Pak Taka. Langsung Gusti buru-buru merapikan pakaiannya. Selain Mail yang mengajak temen-temen OB untuk ikut fitness, Gusti juga mengajak Pak Hendra dan Saschya. Apakah Pak Hendra dan Saschya mau bergabung dengan Gusti untuk ikut fitness?
|-
|47
Baris 290:
 
OB kali ini bercerita tentang Sayuti yang sedang rindu ingin pulang ke Solo, Sayuti terlihat sedih di pantry kemudian Susi mencoba menghiburnya. Saat Susi ingin membuat teh untuk Sayuti, terdengar suara ada yang menyanyikan lagu Stasiun Balapan, Susi mengira Sayuti yang bernyanyi, ternyata bukan Sayuti, tetapi Didi Kempot penyanyi Solo yang tiba-tiba masuk ke ruang pantry ingin pinjam sebuah gelas. Sayuti diam terpana lalu Susi memberikan gelasnya. Didi dengan heran melihat Sayuti langsung pergi meninggalkan pantry. Susi ingin menolong Sayuti untuk mengobati rindunya kepada Solo. Ia mengajak Sayuti untuk mencari Mas Didi Kempot dan minta tanda tangannya. Sayuti tersenyum setuju.
Susi dan Sayuti bertemu Mail didepan lift. Susi langsung menanyakan apakah Mail melihat Mas Didi di bawah. Mail menjawab iya ia melihatnya di toilet tehnik. Sayutipun langsung bergegas masuk ke dalam lift. Susi heran melihat Mail, kenapa Mas Didi bisa ada di toilet tehnik. Ternyata yang dimaksud Mail adalah Mas Didi yang kerja di bagian tehnik. Susi langsung teriak mengatakan bahwa bukan Mas Didi tehnik tapi Mas Didi Kempot. Mas Didi Kempot yang sedang membaca Koran langsung berdiri melihat Susi, “Iya...Mbak? Mbak manggil saya…?” Susi tersentak kaget dan langsung lari menuju tangga mencari Sayuti.
Susi bertemu lagi dengan Mas Didi di lobby, Susi meminta Mas Didi untuk menunggu sebentar karena ia akan memanggil Sayuti sebentar ke pantry. Mas Didi pun bersedia menunggu. Sayuti akhirnya bertemu dengan mas Didi di lobby, tetapi ia lupa membawa buku untuk meminta tanda tangannya, bergegaslah Sayuti kembali naik keatas untuk mengambil buku. Diatas Sayuti bertemu dengan Saschya , Pak Hendra dan Gusti yang meminta Sayuti untuk membelikan makanan di depan. Sayuti pun tidak bisa menolaknya. Setelah lama menunggu, Mas Didi dipanggil untuk melaksanakan shooting. Susi berusaha untuk menahan Mas Didi tapi gagal. Susi kesal tapi tidak menyerah untuk mengobati rindu Sayuti akan kota Solo. Susi berharap bisa mempertemukan Sayuti dan Mas Didi Kempot setelah selesai shooting.
Selain meminta tanda tangan Mas Didi Kempot, Susi berusaha mencari pinjaman Handphone Kamera untuk foto Sayuti dengan Mas Didi Kempot. Susi mencoba pinjam handphonenya Mail, tapi tidak diberikan. Usaha Susi tidak sampai disitu, ia mencoba keruang HRD untuk pinjam kamera digital punya Gusti, tetapi Gusti tetap mengatakan tidak, sampai akhirnya Pak Hendra yang memberikan pinjaman kamera digital ke Susi yang ternyata kamera itu milik Gusti yang dipinjamkan kepada Pak Hendra. Apakah Susi bisa mengobati hati Sayuti dan akhirnya bisa bertemu dengan Mas Didi Kempot?
|-
|51
|
|Huru Hara di Kantor
|Bintang Tamu : [[Tessy]]<br>
 
Pak Hendra dan Gusti sedang absen, tiba-tiba Gusti melihat cewek di depan lift. Gusti mengajak Pak Hendra untuk berkenalan karena selama ini Pak Hendra belum punya pacar. Pak Hendra ragu tapi akhirnya mau juga. Pak Hendra menegur cewek itu tapi langsung kaget setelah melihatnya ternyata itu lelaki yang berpakaian seperti wanita. (Diperankan oleh Tessy) Akhirnya Tessy menggoda balik.
Tessy datang ke ruang HRD untuk bertemu dengan Pak Taka. Pak Hendra langsung menunduk kepala pura-pura tidak melihat Tessy sedangkan Gusti kaget dan langsung ngumpet di bawah kolong meja. Saschya tetap santai bercermin dengan kaca ungunya. Tessy bertanya pada Saschya apakah Bos HRD ada. Saschya hanya diam, Tessy kesal dan menanyakannya sekali lagi. Saschya ikut kesal ia merasa kacanya ingin diambil. Karena kesal tidak bisa bertemu dengan Bos HRD, Tessy pergi ke Pantry dan bertemu dengan Sayuti.
Sayuti menawarkan minuman tapi Tessy menolak. Ia melihat ada jerawat di jidat Sayuti. Tessy ingin menolong Sayuti untuk memencet jerawatnya. Sayuti menolak tapi Tessy memaksa. Pak Hendra, Gusti dan Mail mengintip dari luar pantry. Mail mengatakan ke Susi bahwa Sayuti lagi dianiaya. Susi ingin menolong Sayuti tapi setelah melihat Tessy ia tidak berani. Akhirnya Gusti, Pak Hendra, Mail dan Susi bersama-sama menyerbu Tessy untuk menolong Sayuti. Tessy di bawa ke ruang Pak Taka. Pak Taka kaget kenapa tessy diperlakukan seperti itu. Pak Taka langsung melotot. Gusti dan Mail melepaskan Tessy. Ternyata Tessy adalah tetangga Pak Taka yang lagi shooting sinetron sebagai seorang wanita.
|-
|52
|
|Pengharum Mulut
|Pak Taka merasa tidak nyaman dengan bau mulutnya hari itu, Maka dia menyemprotkan pengharum mulut tetapi ketika dipakai, pengharum mulut tersebut sudah habis. Ketika Sayuti masuk untuk mengantarkan minuman, Taka pun menyuruh Sayuti membelikan pengharum. Tapi Sayuti salah mengerti, yang dia kira pengharum itu adalah pengharum ruangan. Sayuti pun disuruh push up oleh Pak Taka. Sementara Sayuti membeli pengharum mulut, Pak Taka tidak pede dengan bau mulutnya, jadi Pak Taka selalu menggumam ketika berbicara dengan orang lain dan hanya tersenyum apabila diajak bicara oleh Saschya.
Sementara itu Ma’il kehilangan HPnya, padahal dia merasa telah membawa HP tersebut ke kantor dan tidak ketinggalan. Ketika Ma’il menelepon HP nya Odah tertawa keras sekali sampai membuat Ma’il kaget. Ternyata Odah mengambil HP Ma’il dan menyimpannya di saku bajunya. Odah memakai telepon Ma’il untuk menelepon temannya dan berbisnis hingga pulsa Ma’il abis.
|-
|53
|
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|54
|
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|55
|
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|56
|
|Kakak Sayuti Jualan Batik
|Bintang Tamu : [[Kelik]]<br>
 
Sayuti dimarahi oleh Pak Taka karena tidak memakai ID card alias tanda pengenalnya. Sayuti lupa memakainya karena ketinggalan dirumah. Sayuti langsung menelpon kakaknya yang diperankan oleh Kelik, dan langsung memberitahu bahwa ID cardnya tertinggal. Sayuti meminta kakaknya untuk datang ke OKTV dan membawakan ID card tersebut. Saat menelpon, Sayuti menjelaskan secara kronologis kepada kakaknya dimana letak ID cardnya itu. Mail yang kebetulan ada di dekat situ mendengar penjelasan Sayuti kepada Kakaknya. Karena tidak sabar mendengar penjelasan Sayuti, Mail langsung mengambil telpon dan memberitahu letak persis ID cardnya Sayuti.
Saat Kelik, kakaknya Sayuti tiba di OKTV ia membawa jualan batiknya. Karena bingung mencari-cari Sayuti akhirnya ia menggelar dagangannya diruang HRD. Ia menjual kemeja-kemeja batik kepada Gusti, Saschya dan Pak Hendra. Pak Taka keluar ruangan dan langsung melihat dagangan Kelik. Semua karyawan HRD ketakutan. Pak Taka langsung mengajak Kelik, Kakaknya Sayuti untuk masuk keruangannya. Bukannya dimarahi, Pak Taka malah memilih-milih batik yang dibawa Kelik. Sayuti yang sedang mencari kakaknya itu tiba diruang HRD dan menanyakan kepada Gusti apakah ia melihat Kakaknya yang membawa jualan kemeja batik. Gusti langsung mengatakan kalau kakaknya Sayuti ada di dalam ruang Pak Taka. Sayuti bergegas masuk ke dalam ruangan Pak Taka.
|-
|57
|
|Teman Tapi Malak
|Bintang Tamu : [[Parto]]<br>
 
Suatu pagi, ketika Ma’il keluar dari lift di lobby, tiba-tiba ada pria asing (Parto) yang menegurnya dan mengaku sebagai teman SMP Ma’il. Ma’il cukup senang dengan kadatangan temannya tersebut yang ternyata sedang mencoba mencari kerja di kantor tempatnya bekerja. Parto merayu Ma’il agar mau membantunya menaro lamaran di HRD. Segala cara di lakukan oleh Parto agar mendapatkan pekerjaan, hingga membuat Ma’il repot.
Akhirnya Parto ketemu Sayuti di Pantry dan membuatnya tekor karena harus membelikan Parto makan siang, lalu hampir berkelahi dengan Pak taka, menggoda resepsionis yang sudah setengah mati sebel sama Parto, dan mengaku-ngaku sebagai orang kaya yang akan membeli perusahaan OKTV.
Sementara di bagian HRD, Pak Taka tetap berusaha menarik perhatian Saschya dengan berpura-pura pegel tangan karena mendorong mobilnya yang mogok. Hendra juga ikut dibuat kalang kabut oleh pak Taka, karena Hendra harus ke bengkel dan meninggalkan pekerjaanya karena Pak Taka menyuruhnya menunggu mobilnya hingga selesai di reparasi.
|-
|58
|
|Odah yang baik Hati
|Seperti biasa setiap pagi Odah marah-marah kepada para OB. Kali ini dia mengomel bahwa anaknya sedang perlu banyak uang untuk pergi piknik dan beli buku. Sayuti yang kebetulan ada di Pantry menjadi sasaran kemarahan Odah. Ma’il dan Susi yang baru dating ke Pantry pun kena sasaran dimarah-marahi ODah tanpa alasan yang jelas. Dan ketika Odah menghukum Sayuti dan Ma’il dengan gaya Pak Taka, Pak Taka masuk ke ruangan Pantry dan memarahi Odah karena meniru-niru dirinya.
Pak Taka menasihati Odah agar jangan selalu marah-marah dan menjadi pemimpin yang bijaksana. Apabila Odah ketahuan marah-marah kepada para OB di depan Pak Taka, maka Odah akan di hukum lagi. Sejak itu Odah selalu bersikap baik kepada para OB yang lain. Para OB pun bingung dengan perubahan sikap Odah yang menjadi baik, bahkan sayuti menduga bahwa Odah kesambet setan karena tiba-tiba Odah menjadi sangat baik kepadanya.
|-
|59
|
|Sambutan buat Pak Owner
|Bintang Tamu : [[Jojon]]<br>
 
Pak Taka menginformasikan kepada semua karyawan HRD bahwa akan kedatangan tamu besar, pemilik OKTV yaitu Pak Jojon yang diperankan oleh Jojon sendiri. Pak Taka mengatakan bahwa Pak Jojon akan membicarakan kinerja HRD. Semua karyawan di minta untuk selalu rapih, sopan dan tertib selama Pak Jojon ada di sini. Sayuti menyiapkan kue untuk dibawa keruangan Pak Taka, tapi kurang 2 buah. Sayuti menuduh Mail yang mengambilnya tapi ia tidak mengaku, lalu Sayuti mengatakan kalau makan yang bukan haknya nanti akan sakit perut. Mail marah, dan merebut bakinya.
Saat Mail mengantarkan kue dan minuman ke ruang Pak Taka, Pak Hendra langsung mengambilnya, tiba-tiba telp dimeja Pak Hendra bunyi, ia minta tolong Gusti untuk mengangkatnya tapi Gusti tidak mau, akhirnya Pak Hendra mengangkat telponnya, Gusti langsung mengambil baki dan masuk ke ruangan Pak Taka
Semua ingin cari perhatian sama Big Boss. Pak Hendra dan Gusti bertemu dengan Pak Jojon dan berebutan ingin di periksa hasil kerjaannya, semua mengerubuti Pak Jojon. Pak Jojon kesal dan berteriak, lalu pergi meninggalkan ruang HRD. Ia menuju pantry dan bertemu dengan Sayuti. Terjadi percakapan yang lucu antara Jojon dengan Sayuti. Sayuti dengan polos menceritakan bahwa tadi pagi semua orang ribut karena akan kedatangan tamu besar. Sayuti tidak tau kalau yang diajak bicara itu adalah Pak Jojon Pemilik OKTV.
|-
|60
|
|Foto Bersama Idola
|Bintang Tamu : [[Anisa Bahar]]<br>
 
Karyawan OKTV digemparkan dengan adanya gosip baru yaitu Pak Hendra punya hubungan khusus dengan Anisa Bahar?!. Gosip tersebut bermula dari kunjungan Anisa Bahar ke OKTV, yang tak sengaja Pak Hendra memeluknya, akhirnya foto mereka masuk tabloid gosip!!.
Foto-foto yang menggemparkan ini pun membuat Anisa marah dan menuntut OKTV untuk membersihkan nama baiknya. Namun, ketika diminta pertanggungjawaban, Hendra selalu tidak ada ditempat. Gusti pun diutus Pak Taka untuk mencari Hendra.Gusti kembali tanpa hasil, Pak Taka pun menghukum Gusti karena dianggap telah mempermalukannya didepan Anisa. Saschya yang mengira berita ditabloid gosip itu benar, mengira Anisa marah karena gaya Hendra yang kampungan pada saat foto diambil.
Reaksi marah Anisa bertolak belakang dengan reaksi Hendra yang malah bangga dengan ‘prestasi’nya menjadi berita di tabloid gosip.
Sementara itu, Odah menugaskan Sayuti dan Mail untuk mengumpulkan kardus-kardus bekas. Namun, ketika kardus telah terkumpul banyak, Odah memerintahkan Sayuti dan Mail untuk membawanya keluar.
|}