Stasiun Balung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 22:
 
==Sejarah==
Stasiun Balung dibangun oleh perusahaan kereta api [[Hindia Belanda]] yaitu [[Staatsspoorwegen]] (SS). Stasiun ini resmi dibuka pada tanggal 3[[1 Mei|3 Mei]] tahun [[1913]]. Awalnya, stasiun ini hanya mempunyai cabang menuju [[Puger, Jember|Puger]] dan [[Ambulu, Jember|Ambulu]]. Barulah pada tahun [[1921]] SS membangun jalur kereta api menuju [[Lumajang, Lumajang|Kota Lumajang]] sepanjang 47 km. Karena percabangan yang banyak, Stasiun Balung dahulu merupakan stasiun kereta api yang cukup sibuk, hingga mengangkut sekitar 300.000 penumpang pada tahun [[1950]].
 
Jalur kereta api menuju ke Puger dan Ambulu dinon-aktifkan pada tahun [[1945]]. Pada sekitar dekade [[1950-an]], jalur kereta api ini yang awalnya mempunyai gauge 600 mm diubah menjadi 1067 mm sehingga jalur ini bisa tersambing dengan jalur kereta api lainya di Pulau Jawa. Jalur ini beroperasi hingga tahun [[1986]] karena menurunya penumpang. Penumpang mulai menggunakan mobil pribadi dan transportasi umum lainya karena saat itu harga oli sangat murah. Akhirnya, karena terus merugi, [[Perusahaan Jawatan Kereta Api]] (PJKA), nama PT Kereta Api saat itu, menutup jalur ini. Semua aset di jalur ini disewakan atau dijual. Rel, sinyal dan wesel dibongkar dan dijual. Hanya tinggal sedikit sisa-sisanya yang masih tersisa.