Totemisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP21Danang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
BP21Danang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 2:
[[Berkas:Anishinabe.svg|right|thumb|Emblem orang Anishinaabe yang memiliki keyakinan atau agama dengan prinsip totemisme]]
 
'''Totemisme''' adalah istilah menunjuk pada suatu [[kepercayaan]] atau [[agama]] yang hidup pada sebuah [[komunitas]] atau organisasi yang mempercayai adanya daya atau sifat ilahi yang dikandung sebuah benda atau makhluk hidup selain manusia.<ref name="Ens">{{id}}Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3604</ref> Totemisme identik dengan [[agama]] yang hidup pada [[peradaban kuno]], misalnya peradaban bangsa [[Indian]] (daratan Amerika),[[ Cippewa]], atau [[Ojibwa]] di [[Amerika Utara]].<ref name="Ens"/>
 
==Deskripsi==
Istilah totemisme berasal dari kata Ojibwa (suku Algonkin dari Amerika Utara), ditulis secara beragam, ''totem'', ''tatam'', dan ''dodaim''.<ref name="fen"/> Totem [[klan]] tertentu dapat berupa [[burung]], [[ikan]], binatang, atau tumbuh-tumbuhan tertentu.<ref name="Ens"/> Kepercayaan totemisme biasanya diikuti dengan beberapa aturan terkait totem yang mereka percayai, misalnya, komunitas tidak boleh menyakiti, membunuh atau memakan binatang yang dianggap sebagai totem.<ref name="Ens"/> Totem dipuja, dihormati atau disakralkan karena berhubungan dengan klan tersebut.<ref name="Ens"/> Dongeng tertentu biasanya mengaitkan totem tersebut karena berhubungan dengan eksistensi komunitasnya, biasanya diwarisi dari nenek moyang mereka.<ref name="Ens"/> Totemisme lazim hidup di [[Afrika]], Amerika dan banga-bangsa di Kepulauan [[Pasifik]].<ref name="Ens"/> Banyak suku di Amerika kemudian membentuk simbol totem mereka pada patung maupun ukiran kayu.<ref name="Ens"/>
 
Menurut [[Émile Durkheim]], totemisme tidak bersifat [[individu]]al, selalu terkait dengan nilai komunitas.<ref name="fen">{{id}}Mariasusai Dhavamony., Fenomenologi Agama. Yogyakarta: Kanisius, 2006, hal. 74</ref> Di Autralia misalnya, mereka mempercayai totem binatang tertentu karena binatang tersebut melambangkan kesatuan di antara anggota suku mereka.<ref name="fen"/> Nilai-nilai yang diyakini baik yang ada pada totem binatang tersebut kemudian dihayati dan dipakai sebagai panduan nilai moral dalam hidup bersama.<ref name="fen"/>