Cinta tak berbalas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k cosmetic changes, replaced: Obyek → Objek, subyek → subjek |
||
Baris 6:
== Analisis ==
Ketidakmampuan pelaku untuk mengekspresikan dan memenuhi kebutuhan emosionalnya dapat mendorong munculnya [[emosi|perasaan]] seperti [[depresi (suasana hati)|depresi]], kurang [[harga diri|menghargai diri]], [[kegelisahan|gelisah]] dan [[perubahan suasana hati]] cepat antara depresi dan [[euforia]]. Sebagai sebuah perasaan yang universal, dengan perkiraan 98% manusia pernah mengalaminya,<ref name="nytimes1">{{Cite web|last=Goleman |first=Daniel |url=http://query.nytimes.com/gst/fullpage.html?res=9F0CE1DB1E3DF93AA35751C0A965958260 |title=Pain of Unrequited Love Afflicts the Rejecter, Too - NYTimes.com |publisher=New York Times |date=1993-02-09 |accessdate=2010-03-31}}</ref> cinta tak berbalas alaminya sering dijadikan
[[Cinta platonik|Persahabatan platonik]] memberikan lahan subur untuk cinta tak berbalas.<ref>Spitzberg, p. 311</ref>
Dalam hal perasaan orang yang diharapkan, bisa dikatakan bahwa mereka mengalami sakit yang sama seperti orang yang mengalami putus hubungan romantis tanpa merasakan manfaat melakukan hubungan seperti itu.{{Citation needed|date=August 2011}}
Baris 43:
{{DEFAULTSORT:Cinta tak berbalas}}
[[Kategori:Cinta]]
[[Kategori:Non-seksualitas]]
|