'''Rabiah Al-Adawiyah''' ({{lang-ar|رابعة العدوية القيسية}}) dikenal juga dengan nama '''Rabi'ah Basri''' adalah seorang [[sufi]] wanita yang dikenal karena kesucian dan dan kecintaannya terhadap Allah. Rabi'ah merupakan klien (bahasa [[Arab]]: ''Mawlat'') dari klan Al-Atik suku Qays bin 'Adi, dimana ia terkenal dengan sebutan al-Qaysyah. Ia dikenal sebagai seorang sufi wanita yang zuhud, yaitu tidak tertarik kepada kehidupan duniawi, sehingga ia mengabdikan hidupnya hanya untuk beribadah kepada Allah. Rabiah diperkirakan lahir antara tahun 713 - 717 Masehi, atau 95 - 99 Hijriah, di kota Basrah, Irak. Ia wafat di kota Basrah sekitar tahun 801 Masehi / 185 Hijriah. Nama lengkap Rabi'ah adalah '''Rabi'ah binti Ismail al-Adawiyah al-Basriyah'''. Rabiah merupakan seorang sufi wanita beraliran [[Sunni]] pada masa dinasti [[Umayyah]] yang menjadi pemimpin dari murid-murid perempuan dan zahidah, yang mengabdikan dirinya untuk penelitian hukum kesucian yang sangat takut dan taat kepada Allah.(5) Rabi'ah Al-Adawiyah dijuluki sebagai '''The Mother of the Grand Master''' atau Ibu Para Sufi Besar karena kezuhudannya.[2] Rabiah al-adawiyah menjadi suri teladan para ahli sufi lain seperti [[Ibn al-Faridh]] dan [[Dhun Nun Al-misri]]. Ke[[zuhud]]an Rabi'ah juga dikenal hingga ke [[Eropa]]. Hal ini membuat banyak cendikiawan Eropa meneliti pemikiran Rabi'ah dan menulis riwayat hidupnya, seperti [[Margareth Smith]], [[Masignon]], dan [[Nicholoson]].(4