Homo wajakensis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP49Khoirur (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
i change the font size and i add litlle thing there |
||
Baris 1:
= ''<sub><code>Homo Wajakensis adalah manusia purba yang pernah hidup di [[Indonesia]], tepatnya di daerah [[Tulungagung]], [[Jawa Timur]].<ref name="Web" /> Fosil Homo wajakensis ditemukan oleh [[Van Riestchoten]] pada tahun [[1889]] di [[Desa Wajak]], [[Tulungagung]].<ref name="Web" /> Fosil ini kemudian diteliti oleh [[Eugene Dubois]].<ref name="Web" /> Temuan fosil ini merupakan temuan fosil manusia purba pertama yang dilaporkan berasal dari [[Indonesia]].<ref name="Web" /></code></sub>'' =▼
= ''<sub><code>Fosil Homo Wajakensis mempunyai tinggi badan sekitar 130—210 cm, dengan berat badan antara 30-150 kg.<ref name="Web" /> Volume otaknya mencapai 1300 cc Manusia purba jenis ini hidup antara 40.000 —25.000 tahun yang lalu, pada lapisan [[Pleistosen]] Atas.<ref name="Web" /> Apabila dibandingkan jenis sebelumnya, Homo Wajakensis menunjukkan kemajuan.<ref name="Web" /></code></sub>'' =▼
= ''<sub><code>Makanannya sudah dimasak walaupun masih sangat sederhana.<ref name="Web" /> Tengkorak Homo Wajakensis memiliki banyak persamaan dengan tengkorak penduduk asli suku [[Aborigin]] di [[Australia]].<ref name="Web" /> Oleh karena itu, [[Eugene Dubois]] menduga bahwa Homo WajakensIs termasuk dalam ras [[Australoide]], bernenek moyang [[Homo Soloensis]] dan menurunkan bangsa [[Aborigin]].<ref name="Web" /> Fosil Homo Wajakensis juga memiliki kesamaan dengan fosil manusia Niah di [[Serawak]] [[Malaysia]], [[manusia Tabon]] di [[Palawan]], [[Filipina]], dan fosil-fosil [[Australoid]] dari [[Cina Selatan]], dan [[Australia Selatan]].<ref name="Web">[http://indonesiaindonesia.com/f/89905-manusia-purba-indonesia/ Manusia Purba Indonesia]</ref></code></sub>'' =▼
▲Homo Wajakensis adalah manusia purba yang pernah hidup di [[Indonesia]], tepatnya di daerah [[Tulungagung]], [[Jawa Timur]].<ref name="Web"/> Fosil Homo wajakensis ditemukan oleh [[Van Riestchoten]] pada tahun [[1889]] di [[Desa Wajak]], [[Tulungagung]].<ref name="Web"/> Fosil ini kemudian diteliti oleh [[Eugene Dubois]].<ref name="Web"/> Temuan fosil ini merupakan temuan fosil manusia purba pertama yang dilaporkan berasal dari [[Indonesia]].<ref name="Web"/>
▲Fosil Homo Wajakensis mempunyai tinggi badan sekitar 130—210 cm, dengan berat badan antara 30-150 kg.<ref name="Web"/> Volume otaknya mencapai 1300 cc Manusia purba jenis ini hidup antara 40.000 —25.000 tahun yang lalu, pada lapisan [[Pleistosen]] Atas.<ref name="Web"/> Apabila dibandingkan jenis sebelumnya, Homo Wajakensis menunjukkan kemajuan.<ref name="Web"/>
▲Makanannya sudah dimasak walaupun masih sangat sederhana.<ref name="Web"/> Tengkorak Homo Wajakensis memiliki banyak persamaan dengan tengkorak penduduk asli suku [[Aborigin]] di [[Australia]].<ref name="Web"/> Oleh karena itu, [[Eugene Dubois]] menduga bahwa Homo WajakensIs termasuk dalam ras [[Australoide]], bernenek moyang [[Homo Soloensis]] dan menurunkan bangsa [[Aborigin]].<ref name="Web"/> Fosil Homo Wajakensis juga memiliki kesamaan dengan fosil manusia Niah di [[Serawak]] [[Malaysia]], [[manusia Tabon]] di [[Palawan]], [[Filipina]], dan fosil-fosil [[Australoid]] dari [[Cina Selatan]], dan [[Australia Selatan]].<ref name="Web">[http://indonesiaindonesia.com/f/89905-manusia-purba-indonesia/ Manusia Purba Indonesia]</ref>
Homo wajakensis ini merupakan ras yang masih sulit ditentukan keturunannya karena ia memiliki ciri-ciri [[ras Mongoloid]] dan juga [[Austromelanesoid]], atau kemungkinan besar dari sub ras [[Melayu]] [[Indonesia]], namun turut berevolusi menjadi ras [[austromelanesoid]] sekarang.<ref name="Homo">[http://id.shvoong.com/exact-sciences/2146213-homo-wajakensis/ Homo Wajakensis]</ref>
|