Awalnya, Tulungagung hanya merupakan daerah kecil yang terletak di sekitar tempat yang saat ini merupakan pusat kota (alun-alun). Tempat tersebut dinamakan Tulungagung karenaitu tulungagungkarena merupakan sbuahsumber rawaair yang sangat besar,kemudiansetelah- penggawadalam majapahitbahasa yangKawi, bernamatulung tejoberarti leksonomata bermukimair, beberapadan bulanagung lamanyaberarti danbesar atas-. doaDaerah yang dipanjatkannyalebih tulungagungluas menjadidisebut lahanNgrowo. pertanianNama yangNgrowo sangatmasih subur.itulahdipakai sebabsampai diberisekitar namaawal tulungagungabad yang bermaksudXX,tulung=pertolongan.agung=besar/yangmahaketika besarterjadi perpindahan pusat ibu kota dari Kalangbret ke Tulungagung.
Pada tahun 1205 M, masyarakat Thani Lawadan di selatan Tulungagung, mendapatkan penghargaan dari Raja [[Daha]] terakhir, [[Kertajaya]], atas kesetiaan mereka kepada Raja [[Kertajaya]] ketika terjadi serangan musuh dari timur Daha. Penghargaan tersebut tercatat dalam Prasasti Lawadan dengan candra sengkala "''Sukra Suklapaksa Mangga Siramasa''" yang menunjuk tanggal 18 November 1205 M. Tanggal keluarnya prasasti tersebut akhirnya dijadikan sebagai hari jadi Kabupaten Tulungagung sejak tahun 2003.