Sejarah Kota Samarinda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Namun demikian +Namun)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 49:
=== Samarinda Seberang ===
Sejarah terbukanya sebuah kampung yang menjadi kota besar, dikutip dari buku ber[[bahasa Belanda]] dengan judul “''Geschiedenis van Indonesie''“ karangan ''de Graaf''. Buku yang diterbitkan NV.Uitg.W.V.Hoeve, [[Den Haag]], tahun [[1949]] ini juga menceritakan keberadaan Kota Samarinda yang diawali pembukaan perkampungan di [[Samarinda Seberang]] yang dipimpin oleh Pua Ado.
[[Belanda]] yang mengikat perjanjian dengan [[kesultanan Kutai]] kian lama kian bertumbuh. Bahkan, secara perlahan Belanda menguasai perekonomian di daerah ini. Untuk mengembangkan kegiatan
perdagangannya, maka Belanda membuka perkampungan di [[Samarinda Seberang]] pada tahun [[1730]] atau 62 tahun setelah Pua Ado membangun Samarinda Seberang. Di situlah Belanda memusatkan perdagangannya.
 
Namun, pembangunan [[Samarinda Seberang]] oleh Belanda juga atas izin dari [[Sultan Kutai]], mengingat kepentingan ekonomi dan pertahanan masyarakat di daerah tersebut. Apalagi, Belanda pada waktu itu juga menempatkan pasukan perangnya di daerah ini sehingga sangat menjamin keamanan bagi Kerajaan Kutai.