Masjid Shah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tjmoel (bicara | kontrib)
Tjmoel (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 113:
[[Berkas:Masjed-e Shah 7.jpg|thumb|right|300px|Tampak dalam dari kubah yang megah dengan ubin-ubin polikrom, yang bertujuan untuk memberikan nuansa surgawi bagi pemerhatinya.]]
[[Berkas:Imam Mosque 3Daa.jpg|thumb|right|300px|Panorama 3D dari bagian dalam ruang sembahyang.]]
<!--
The Masjed-e Shah was a huge structure, said to contain 18 million bricks and 475,000 tiles, having cost the Shah 60,000 [[iranian toman|toman]]s to build.<ref>Pope; ''Survey'', p. 1185–88</ref> It employed the new ''haft rangi'' (seven-colour) style of tile [[mosaic]]. In earlier Iranian mosques the tiles had been made of faience mosaic, a slow and expensive process where tiny pieces are cut from monochrome tiles and assembled to create intricate designs. In the ''haft rangi'' method, artisans put on all the colors at once, then fired the tile. Cheaper and quicker, the new procedure allowed a wider range of colors to be used, creating richer patterns, sweeter to the eye.<ref name="Blake144"/><ref name="Hattstein">Hattstein M., Delius P.; p. 513</ref> According to [[Jean Chardin]], it was the low humidity in the air in Persia that made the colors so much more vivid and the contrasts between the different patterns so much stronger than what could be achieved in Europe, where the colors of tiles turned dull and lost its appearance.<ref>Ferrier, R. W.; ''A Journey to Persia, Jean Chardin's Portrait of a Seventeenth-century Empire'', chpt: ''Arts and Crafts''</ref> Still, most contemporary and modern writers regard the tile work of the Masjed-e Shah as inferior in both quality and beauty compared to those covering the [[Sheikh Lotf Allah Mosque|Lotfallah Mosque]], the latter often referred to by contemporary Persian historians, such as [[Iskandar Beg Munshi|Iskandar Munshi]], as ''the mosque of great purity and beauty''.<ref>Blake; p. 149</ref>
The architects also employed a great deal of marble, which they gathered from a marble quarry in nearby [[Ardestan]].<ref name="Blake144"/> Throughout the building, from the entrance portal and to the main building, the lower two meters of the walls are covered with beige [[marble]], with beautifully carved poles at each side of every doorway and carved inscriptions throughout. Above this level begins the mosaic tiles that cover the rest of the building.
 
Masjid Shah merupakan sebuah struktur agung, yang menggunakan 18 juta batu-bata dan 475,000 ubin, Shah mengeluarkan biaya sebesar 60,000 [[toman Iran|toman]] untuk membangunnya.<ref>Pope; ''Survey'', p. 1185–88</ref> Bangunan ini juga menggunakan ubin [[mozaik]] dengan gaya ''haft rangi'' (tujuh-warna). Pada masjid-masjid Iran terdahulu, ubin-ubin yang digunakan adalah mozaik fayans, dengan proses lambat dan mahal dimana ubin-ubin satu-warna dipotong kecil-kecil dan digabungkan untuk menciptakan desain yang rumit. Pada metode ''haft rangi'', seniman menggabungkan semua warna, kemudian membakar ubin tersebut. Lebih murah dan lebih cepat, prosedur baru yang memungkinkan penggunaan kombinasi warna yang lebih luas, menciptakan pola yang lebih kaya, menarik dipandang mata.<ref name="Blake144"/><ref name="Hattstein">Hattstein M., Delius P.; p. 513</ref> Menurut [[Jean Chardin]], kelembaban udara Persia yang rendah membuat warna-warna menjadi lebih hidup dan lebih kontras dengan beragam pola, jauh lebih menarik dibanding dengan apa yang dapat dicapai di Eropa, dimana ubin-ubin berwarna menjadi tampak kusam dan tidak begitu menarik.<ref>Ferrier, R. W.; ''A Journey to Persia, Jean Chardin's Portrait of a Seventeenth-century Empire'', chpt: ''Arts and Crafts''</ref> Akan tetapi, sebagian besar penulis kontemporer dan modern melihat hasil karya ubin-ubin di Masjid Shah sebagai keunggulan baik dari segi kualitas dan keindahan dibandingkan karya yang digunakan untuk melapisi [[Masjid Sheikh Lotf Allah|Masjid Lotfallah]], yang kemudian seringkali menjadi rujukan oleh sejarawan Persia, seperti [[Iskandar Beg Munshi|Iskandar Munshi]], sebagai ''masjid dengan kesucian dan keindahan yang agung''.<ref>Blake; p.149</ref>
The entrance portal of the mosque displays the finest tile decoration in the building. It is entirely executed in tile mosaic in a full palette of seven colors (dark ''Persian'' blue, light ''Turkish'' blue, white, black, yellow, green and bisquit). A wide inscription band with religious texts written in white [[thuluth]] script on a dark blue ground frames the iwan. The tiles in the Masjed-e Shah are predominantly blue, except in the covered halls of the building, which were later revetted in tiles of cooler, yellowy-green shades.<ref name="Hattstein"/>
 
Para arsitek juga banyak menggunakan marmer, yang mereka kumpulkan dari tambang kaca didekat [[Ardestan]].<ref name="Blake144"/> Seluruh gedung, mulai dari batas masuk hingga ke bangunan utama, dua meter bagian bawah dinding ditutupi dengan [[marmer]] berwarna krem, yang secara indah dipahat pada setiap sisinya disetiap sisi pintu masuk dan juga diukur dengan naskah-naskah. Diatas bagian ini dimulai dengan ubin-ubin mozaik yang menutupi sisa bangunan.
Facing northwards, the mosque’s portal to the [[Naqsh-e Jahan Square|Maidan]] is usually under shadow but since it has been coated with radiant tile mosaics it glitters with a predominantly blue light of extraordinary intensity. The ornamentation of the structures is utterly traditional, as it recaptures the classic Iranian motifs of symbolic appeal for fruitfulness and effectiveness. Within the symmetrical arcades and the balanced iwans, one is drowned by the endless waves of intricate [[Arabesque (Islamic art)|arabesque]] in golden yellow and dark blue, which bless the spectator with a space of internal serenity. -->
 
Gerbang masuk masjid menampilkan dekorasi ubin yang terbaik dari bangunan itu sendiri. Seluruhnya dibentuk dari ubin mozaik dengan tujuh warna (biru tua ''Persia'', biru muda ''Turki'', putih, hitam, kuning, hijau dan biskit). Sebuah prasasti besar bertuliskan naskah-naskah religi dari naskah [[thuluth]] berwarna putih pada bagian bawah iwan yang berwarna biru tua. Ubin-ubin yang digunakan di Masjid Shah kebanyakan berwarna biru, kecuali yang melapisi ruangan aula, yang kemudian dikembalikan kewarna yang lebih sejuk, kuning-kehijauan.<ref name="Hattstein"/>
 
Menghadap ke utara, gerbang masjid menuju [[Taman Naqsh-e Jahan|Maidan]] biasa berada dibawah bayang-bayang tetapi sejak dilapisi dengan ubin mozaik yang bersinar; wilayah ini berkilau dengan didominasi oleh warna biru muda dengan kepekatan yang luar biasa.
Facing northwards, the mosque’s portal to the [[Naqsh-e Jahan Square|Maidan]] is usually under shadow but since it has been coated with radiant tile mosaics it glitters with a predominantly blue light of extraordinary intensity. Ornamen bangunan ini sama sekali tradisional, seraya mencerminkan motif klasik Irani yang melambangkan keberkahan dan efektivitas. Dengan area yang simetris dan iwan-iwan yang seimbang, kita terpukau oleh kerumitan [[Arabes]] dalam balutan kuning keemasan dan biru tua, yang memberkahi pengunjung dengan perasaan tentram.
 
=== Arsitek ===