Masjid Shah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mohon bantuan untuk diperiksa terjemahan dan kesalahan-kesalahan lainnya. -Salam- |
k agar supaya (pilih salah satu, sudah agar supaya...) |
||
Baris 76:
Oleh karena harapan Shah untuk menyelesaikan pembangunan gedung dalam masa hidupnya, jalan pintas diraih dalam pembangunannya; sebagai contoh, Shah tidak mengindahkan peringatan dari salah satu arsitek Abu'l Qāsim mengenai bahaya kelemahan dari pondasi masjid, dan ia tetap pada proses pembangunannya.<ref>Savory, p. 162</ref> Alasan arsitek tersebut pun terbukti, karena pada tahun 1662, bangunan tersebut mengalami banyak perbaikan.<ref name="Blake144">Blake; p. 144</ref> Dan juga, rakyat Persia menciptakan gaya baru akan ubin mozaik (Tujuh-warna) yang lebih murah dan lebih cepat, hal ini tentunya mempercepat proses pembangunan. Pekerjaan ini diselesaikan dengan sangat baik oleh sekelompok pengrajin terbaik di negara itu, dan seluruh pekerjaan dipantau oleh kaligrafer Ulung, [[Reza Abbasi]]. Pada akhirnya, sentuhan terakhir dilakukan menjelang akhir tahun 1629, beberapa bulan setelah kematian Shah.
Juga, banyak sejarawan bertanya-tanya mengenai orientasi janggal [[Taman Naqsh-e Jahan|Taman Kerajaan]] (Maidān). Tidak seperti kebanyakan gedung-gedung penting, taman ini tidak berada dalam posisi menghadap [[Mekah]], makan ketika memasuki gerbang-masuk masjid, seseorang harus, hampir tanpa disadari, berputar kearah kanan, hal ini memungkinkan supaya ruangan utama menghadap Mekah. [[Donald Wilber]] memberikan penjelasan yang paling masuk akal akan hal ini; tujuan dari Shaykh Bahai
== Arsitektur dan desain ==
|