Alkalosis respiratorik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tjmoel (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
Baris 16:
}}
 
'''Alkalosis respiratorik''' adalah suatu keadaan saat [[darah]] menjadi basa karena pernapasan yang cepat dan dalam menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah (atau disebut juga [[Alkalosis]]).
 
== Latar Belakang ==
 
Pernapasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang menyebabkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah.
 
Penyebab hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan.
 
Penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah:
 
* rasa nyeri
Baris 30:
* kadar oksigen darah yang rendah
* demam
* overdosis aspirin.
 
== Gejala ==
 
Alkalosis respiratorik dapat membuat penderita merasa cemas dan dapat menyebabkan rasa gatal disekitar bibir dan wajah.
 
Jika keadaannya makin memburuk, bisa terjadi kejang otot dan penurunan kesadaran.
Baris 46:
 
Biasanya satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan adalah memperlambat pernapasan.
Jika penyebabnya adalah kecemasan, memperlambat pernapasan bisa meredakan penyakit ini.
 
Jika penyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan obat pereda nyeri.
 
Menghembuskan napas dalam kantung kertas (bukan kantung plastik) bisa membantu meningkatkan kadar karbondioksida setelah penderita menghirup kembali karbondioksida yang dihembuskannya.
Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita untuk menahan napasnya selama mungkin, kemudian menarik napas dangkal dan menahan kembali napasnya selama mungkin. Hal ini dilakukan berulang dalam satu rangkaian sebanyak 6-10 kali.
 
Jika kadar karbondioksida meningkat, gejala hiperventilasi akan membaik, sehingga mengurangi kecemasan penderita dan menghentikan serangan alkalosis respiratorik.