Dalit adalah istilah yang terbaru dan yang secara politis paling tepat di antara banyak istilah lain yang telah digunakan untuk kelompok ini. Istilah-istilah yang menyinggung yang umumnya digunakan dipada masa lampau termasuk ''chura, bhangi, neech, kanjjar,'' dan ''mirasi''. Sementara istilah ''chura'' dan ''bhangi'' adalah istilah berdasarkan profesi untuk para pemulung sampah, istilah ini juga dapat digunakan sebagai istilah umum bagi mereka yang dilahirkan dari kalangan rendah. Yang lainnya adalah nama-nama kasta yang sesungguhnya. '''Harijan''' adalah istilah untuk kaum yang ''haram disentuh'' (untouchable), yang diciptakan oleh [[Mahatma Gandhi]], yang berarti '''Anak-anak Tuhan'''—[[Hari]] adalah nama lain untuk Dewa [[Wisnu]]. <!--It is now considered patronizing. The term can also be attributed to Dalit castes of Pakistan called the ''haris'', who are a group of mud-hut builders. Neo-Buddhist Dalits try to make 'Harijan' appear as a disgrace to all Dalits as it comes from a Hindu name. This term had already been used, in a different form, by the medieval philosopher Ramanuja who uplifted many [[backward caste]] peoples: as '''Thirukulattar''', or '''People of Holy Clan'''. (He was probably the first to allow the untouchables into temples, albeit for limited periods.)
The word 'Dalit(a)' comes from the [[Marathi]] root ''dal'', and means 'held under check', 'suppressed', or 'crushed', or, in a looser sense, 'oppressed'. Maharashtrian Dalit Activist and poet Namdeo Dhasal made it a symbol of pride to fight against social injustice. He said: