Jan Egeland: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rotlink (bicara | kontrib)
k fixing dead links
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[Berkas:JanEgeland.jpeg|150px|right|Jan Egeland]]
'''Jan Egeland''' (lahir [[1957]]) adalah [[Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat]] [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]]. Egeland diangkat pada [[Juni]] [[2003]] oleh [[Sekretaris Jenderal PBB]] [[Kofi Annan]] untuk menggantikan [[Kenzo Oshima]]. Egeland dilahirkan di [[Norwegia]] dan banyak melakukan perjalanan untuk mengangkat perhatian terhadap masalah-masalah darurat kemanusiaan.
 
== Biografi ==
Baris 8:
Sebelum menjadi kepala OCHA, Egeland menjabat sebagai [[Sekretaris Jenderal]] [[Palang Merah Norwegia]]. Dari 1999 hingga 2002, ia menjadi Penasihat Khusus Sekjen PBB untuk [[Kolombia]]. Dalam kariernya, ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Norwegia dari 1990 hingga 1997. Dalam kedudukannya itu, ia memulai dua Sistem Kesiapan Darurat Norwegia, yang telah memberikan bantuan berupa 2000 tenaga ahli dan pekerja kemanusiaan bagi berbagai organisasi internasional. Ia juga pernah menjadi Ketua [[Amnesty International]] di Norwegia, dan Wakil Ketua dari Komisi Eksekutif Internasional dari Amnesty International.
 
Ia terpilih menjadi pimpinan eksekutif Amnesty pada usia 23 tahun, orang termuda yang pernah memegang jabatan itu. Ia menjabat sebagai Direktur Departemen Internasional dari Palang Merah Norwegia, Kepala Studi Pembangunan dari [[Institut Henry Dunant]] di [[Jenewa]] dan reporter berita radio dan televisi untuk [[Norwegian Broadcasting Corporation]].
 
Egeland pernah aktif dalam sejumlah proses perdamaian. Ia ikut memulai dan mengorganisir peranan Norwegia sebagai perantara antara [[Israel]] dan [[Organisasi Pembebasan Palestina]] (PLO) pada 1992, yang membuahkan [[Persetujuan Oslo]] (Deklarasi Prinsip) pada September [[1993]]. Ia mengarahkan fasilitasi Norwegia dalam perundingan damai yang dipimpin oleh PBB yang membuahkan kesepakatan gencatan senjata antara Pemerintah [[Guatemala]] dan para [[perang gerilya|gerilyawan]] [[Unidad Revolucionaria Nacional Guatemalteca]] (URNG) yang ditandatangani di [[Oslo]] pada [[1996]]. Ia juga memimpin delegasi tuan rumah ketika [[Perjanjian Ottawa]] untuk melarang [[ranjau darat]] berhasil dirundingkan dan diterima di Oslo pada [[1997]].
 
Egeland telah mengarahkan upaya-upayanya dalam menolong kebutuhan dari bagian penduduk ini dalam situasi-situasi darurat yang kompelks, seperti pemberontakan [[Tentara Perlawanan Tuhan]] di [[Uganda]] utara, wilayah [[Darfur]] di [[Sudan]] dan [[Republik Demokratik Kongo]], di mana berjuta-juta [[pengungsi|orang yang mengungsi]] terpengaruh. Ia juga telah berkampanye untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan mereka yang terkena akibat bencana alam, seperti [[tsunami Samudra Hindia 2004]] dan [[Hurikan Katrina]], serta membangkitkan kesadaran dalam masalah-masalah seperti masalah gender, eksploitasi dan kekerasan seksual, dan para pengungsi.
 
Egeland memiliki gelar Magister Artium dalam [[ilmu politik]] dari [[Universitas Oslo]]. Ia pernah menjadi [[Fulbright Scholar]] di [[Universitas California, Berkeley]] dan seorang fellow di [[Institut Penelitian Perdamaian Internasional, Oslo]], serta [[Institut Truman untuk Meningkatkan Perdamaian]], [[Yerusalem]].
 
Seperti disebutkan dalam biografi resminya <ref>[http://www.un.org/news/Press/docs/2003/sga840Rev1.doc.htm] Biografi resmi Jan Egenland</ref>, Jan Egeland belajar di Institut Truman untuk Meningkatkan Perdamaian di Yerusalem. Sikapnya yang tidak memihak dalam konflik Lebanon sebagai perantara yang adil dipertanyakan oleh [[Hizbullah (Lebanon)|Hizbullah)]] dan berbagai kelompok lainnya di Lebanon. Dalam sebuah wawancara di Saluran 4 televisi Britania, Egeland menuduh Hizbullah sebagai penyebab krisis di Lebanon. Katanya, "(Mereka) bersembunyi di antara warga sipil sehingga angkatan udara Israel tidak mempunyai pilihan lain kecuali menyerang bangunan-bangunan sipil," <ref>[http://www.haaretz.com/hasen/spages/742562.html UN official accuses Hezbollah of 'cowardly blending' among civilians] Haaretz online, diakses pada 30 Juli 2006.</ref> Ia juga menyebut serangan-serangan udara Israel sebagai "pelanggaran undang-undang kemanusiaan ".
 
Pada 28 Juli 2006 ia mengusulkan 72 jam gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah agar bantuan darurat dapat masuk untuk memindahkan mereka yang terluka dan mengantarkan bantuan makanan dan pasokan obat-obatan ke daerah yang dilanda perang. Israel menolak usul itu karena katanya negara itu sudah membuka lorong kemanusiaan dari Lebanon sudah memadai untuk tujuan tersebut. Egeland menjawab bahwa "Hizbullah tidak dengan sendirinya merupakan penghalang terbesar bagi suatu kesepakatan ".<ref>[http://www.aftenposten.no/nyheter/uriks/midtosten/article1403644.ece] Artikel Aftenposten tentang kegagalan usulan gencatan senjata</ref> Israel belakangan setuju untuk menghentikan pengeboman selama 48 jam, sementara menyatakan dirinya berhak mengambil tindakan terhadap sasaran-sasaran yang bersiap-siap untuk menyerang. <ref> [http://www.latimes.com/news/printedition/front/la-fg-mideast31jul31,1,5996288.story?track=crosspromo&coll=la-headlines-frontpage&ctrack=1&cset=true Israel to Halt Bombing for 48 Hours], Los Angeles Times, diakses terakhir pada 4 Agustus 2006</ref>.
 
Egeland menikah dan mempunyai dua orang anak perempuan.
Baris 54:
{{reflist}}
 
{{start box}}
{{succession box | before = [[Kenzo Oshima]] ([[Jepang]]) | title = [[Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat]] | years = [[2003]]–sekarang | after = masih menjabat}}
{{end box}}