Perdagangan budak Arab: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jilboobs3 (bicara | kontrib)
Jilboobs3 (bicara | kontrib)
Baris 27:
 
Hambatan lainnya dalam sejarah perdagangan budak Arab adalah terbatasnya sumber yang masih ada. Ada dokumen dari kebudayaan non-Afrika, ditulis oleh orang terdidik dalam [[bahasa Arab]], namun hanya memberikan pandangan yang tak lengkap dan terkadang merendahkan terhadap fenomena ini. Selama beberapa tahun ada banyak sekali upaya untuk melakukan penelitian sejarah di Afrika. Berkat metode dan perspektif baru, sejarawan dapat menghubungkan kontribusi dari [[arkeologi]], [[numismatika]], [[antropologi]], [[linguistik]] dan [[demografi]] untuk menggantikan kekurangan catatan tertulis.
 
Perdagangan Arab atas budak [[Zanj]] ([[Suku Bantu|Bantu]]) di Afrika Tenggara merupakan salah satu perdagangan budak tertua, mendahului perdagangan budak trans-Atlantik Eropa 700 tahun.<ref name="ReferenceA">Mintz, S. ''Digital History Slavery, Facts & Myths''</ref><ref name="Bagley"/><ref name="Ogot"/> Budak pria sering dijadikan pelayan, tentara, atau buruh oleh tuannya, sedangkan budak perempuan, termasuk budak dari Afrika, lama diperdagangkan ke negara dan kerajaan Timur Tengah oleh pedagang Arab dan Oriental sebagai [[Pergundikan|selir]] dan pelayan. Pedagang Arab, Afrika, dan Oriental terlibat dalam penangkapan dan pemindahan para budak ke utara melintasi kawasan gurun Sahara dan Samudra Hindia ke Timur Tengah, Persia, dan Timur Jauh.<ref name="Bagley"/><ref name="Ogot"/>
 
== Rujukan ==