Shorinji Kempo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 114.79.32.162 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Relly Komaruzaman |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: Beliau → Dia |
||
Baris 17:
| website =
}}
'''Shorinji Kempo''' (少林寺拳法) adalah salah satu dari [[
Metode latihannya berdasarkan pada filosofi "jiwa dan tubuh adalah sebuah kesatuan yang tak terpisahkan"(心身一如: ''shinshin ichinyo'') dan "melatih tubuh dan jiwa" (拳禅一如: ''kenzen ichinyo''). Dengan cara tersebut Shorinji Kempo mempunyai tiga manfaat yaitu: "pelatihan dan pertahanan diri"(護身錬鍛: ''goshin rentan''), "pelatihan mental" (精神修養: ''seishin shuyo'') dan "meningkatkan kesehatan"(健康増進: ''kenko zoshin'').
Baris 23:
== Kempo dan Budhisme ==
[[Berkas:Do sinsho.jpg|thumb|right|175px|Doshin So<br>Pencipta Shorinji Kempo]]
Sekilas orang berkesimpulan bahwa bela diri Kempo berasal dari daratan [[China]]. Anggapan ini tidaklah semuanya benar. Kira-kira tahun 550 SM, pendeta Buddha yang ke-28, [[Dharma Taishi]], pindah dari tempat tinggalnya di Baramon, India ke daratan China.
Dalam perjalanan dan pengembaraannya selama menyebarkan ajaran agama Budha, Dharma Taishi sering mendapatkan tantangan, ancaman dan hinaan, bahkan nyaris hampir merenggut jiwanya. Dari pengalaman-pengalaman tersebut timbulah anggapan dalam dirinya bahwa seorang calon bhiksu sebaiknya juga melatih ketahanan jasmaninya, disamping membersihkan rohaninya untuk mencapai [[nirwana]] setelah bersemedi. Dalam ajaran agama Budha, dikatakan bahwa hidup itu berasal dari "kosong" atau "tiada". Namun oleh Dharma Taishi dilengkapinya, bahwa tidak ada gunanya menjadi "kosong" atau "tiada" atau "suci" jika tidak bisa membela sesama manusia yang ditimpa kemalangan.
Sebelumnya selama di India, Dharma Taishi pernah belajar Indo-Kempo (bela diri India), karena banyaknya tantangan yang dihadapi dalam pengembaraannya di Cina maka ia mempelajari pula berbagai aliran silat China Kuno. Selama bertapa 9 tahun ia bertekad menyusun ilmu bela diri yang akan dimasukkan sebagai syarat dan mata pelajaran bagi calon pendeta Budha. Sejak itu ilmu beladiri yang ditemukannya telah menjadi bagian pendidikan keagamaan yang bersumber pada [[Zen]] [[Agama Buddha|Budhisme]]. Dharma tetap beranggapan bahwa semua pengikutnya haruslah berfisik kuat guna melanjutkan usaha menyebarluaskan ajaran agama Budha yang cukup berat itu.
Baris 49:
Tahun [[1945]], Doshin So kembali ke Jepang dan membuka Dojo (tempat latihan) tersendiri. Ia memilih kota Tadotsu, yang terletak di [[Provinsi]] [[Prefektur Kagawa|Kagawa]] di [[Pulau]] [[Shikoku]]. Saat ini dikenal sebagai pusat Shorinji Kempo dunia.
Doshin So menggembleng murid-muridnya dengan disiplin yang keras seperti yang dialaminya sendiri. Namun di balik penggemlengan fisik dan mental itu, Guru Besar Shorinji Kempo ini tetap menempatkan seni beladiri ini sebagai pengayom hati dan jiwa dengan penuh rasa damai dan welas asih bagi para pengikutnya. Sebab itulah lambang organisasi Shorinji Kempo menggunakan simbol agama Budha, yaitu [[:en:Swastika|Manji]], semacam tanda [[swastika]] yang berputar ke kiri, yang berarti "kasih sayang dan kekuatan" yang sesuai dengan doktrin Shorinji Kempo.
Dalam tindakan sehari-hari sering diartikan sebagai berikut:
Baris 55:
== Falsafah Kempo ==
Karena seni bela diri kempo waktu itu menjadi bagian dari latihan bagi para calon [[
{{Quote box3|Kasih sayang tanpa kekuatan adalah kelemahan. Kekuatan tanpa kasih sayang adalah kezaliman.|2=Doktrin Shorinji Kempo}}
Dharma selalu mengajarkan bahwa disamping dilarang menyerang juga tidak selalu setiap serangan dibalas dengan kekerasan. Sehingga dalam ilmu kempo itu lahirlah apa yang berbentuk mengelak saja. Cukup menekukkan bagian-bagian badan lawan, kemudian mengunci dan apabila terpaksa barulah dilakukan penghancuran titik-titik lemah lawan.
Baris 112:
{{Seni_bela_diri}}
{{olahraga-stub}}▼
[[Kategori:Cabang olahraga]]▼
▲[[Kategori:Cabang olahraga]]
[[Kategori:Seni bela diri Jepang]]
▲{{olahraga-stub}}
|