Pulau Sebesi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Margapesisir (bicara | kontrib)
Margapesisir (bicara | kontrib)
Baris 47:
* <sup>B</sup> Beberapa sumber menyatakan bahwa pengangkatan kepala marga ini juga disetujui oleh Sultan Banten. Tidak disebutkan siapa Sultan Banten yang dimaksud. Namun jika merunut dari tahun kejadiannya, kemungkinan besar Sultan Banten yang dimaksud adalah Maulana Mohammad Shafiuddin yang saat itu sedang menjalani masa pembuangannya di Surabaya. Maulana Mohammad Shafiuddin wafat pada tahun 1899. Ia dimakamkan di Pesarean Agung Sentono Botoputih (Pemakaman Keluarga Bupati Surabaya). Di pusaranya tertulis dengan huruf Arab yang terjemahannya sbb. : ''Ini kubur Sultan Banten Maulana Mohammad Shafiuddin Ketika lenyap almarhum pada malam Senen 3 Rajab 1318 H atau 11 November 1899''.
*<sup>C</sup> Menurut beberapa sumber sejarah hal ini dilakukan oleh Belanda untuk sebisa mungkin memutus regenerasi perjuangan Pangeran Singa Brata. Sehingga pada setiap surat keputusan (Besluit) Pemerintah Hindia-Belanda mengenai pengesahan keturunan Pangeran Minak Putra sebagai kepala marga selanjutnya selalu menggunakan sebutan Marga Pesisir. Namun pihak jurnalis dari berbagai harian berbahasa Belanda yang memuat berita seputar Marga Pesisir tak pernah menulis Marga Pesisir, melainkan Marga Raja Basa<ref name="nieuweamsterdamcourant1926" /><ref name="deindischecourant1934" />.
* Bahwa pangeran Singa Brata sepeninggalan kematiannya setelah peperangan tahun 1856 dan meletusnya gunung krakatau baik dia ataupun anak cucunya tidak pernah menitipkan kepada orang lain atau menjual pulau tersebut kepada orang lain yaitu pendatang dari tulang bawang. Anak cucunya masih hidup dan tidak semua meninggal yaitu keturunannya adalah Karya Ismail Dalom Mangkuminggar (Raden Intan), Karya Sabak Batin Mahuhum dan terakhir Raden Kemala Pangeran Singa Brata.
 
===Raden Pangeran Haji Djamaludin===