Pulau Peucang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 27:
Pulau ini bersama [[Pulau Panaitan]] dan [[Pulau Handeuleum]] termasuk dalam wilayah kawasan [[Taman Nasional Ujung Kulon]] sehingga tidak sedikit wisatawan yang berkunjung ke Taman Ujung Kulon, juga berkunjung ke pulau berpasir putih ini.
 
Karena dalam wilayah [[Taman Nasional Ujung Kulon]],Pulau Peucang juga diterima sebagai [[Situs Warisan Dunia UNESCO]], bersama dengan [[Pulau Panaitan]] dan [[Pulau Handeuleum]].
 
== Asal nama ==
Baris 35:
Sebagai bagian dari kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, di pulau ini dapat dijumpai berbagai satwa seperti [[Rusa]] (''Cervus timorensis''), [[Banteng]] Jawa (''Bos sundaicus''), [[Merak Hijau]] (''Pavo muticus''), [[Lutung]] (''Trachypithecus auratus auratus''), [[Kijang]], [[Babi Kutil|Babi Hutan]] (''Sus verrucosus'') dan [[Biawak]].
 
[[Hutan]] Pulau Peucang merupakan salah satu ekosistem [[hutan hujan tropis]] dataran rendah. Flora di kawasan ini di antaranya [[merbau]] (''Intsia bijuga''), [[palahlar]] (''Dipterocarpus haseltii''), [[bungur]] (''Lagerstroemia speciosa''), [[cerlang]] (''Pterospermum diversifolium''), dan ki hujan (''Engelhardia serrata''). Selain itu juga ada pohon ''Ficus'' atau ara pencekik, tumbuhan parasit yang melilit pohon lain untuk hidup. Biasanya pohon inangnya akan mati jika aranya menjadi dewasa.
 
Pantai pulau ini teramat indah dengan hamparan pasir putih dengan laut hijau muda kebiru-biruan. Warna biru lautnya sangat ideal untuk kegiatan berenang, [[menyelam]], [[memancing]], atau snorkeling.