Kebudayaan Islam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Membalikkan revisi 8185673 oleh 202.67.44.75 (bicara) |
||
Baris 1:
<!--{{Islam}}-->
<!--{{rapikan}}-->
Baris 31 ⟶ 30:
ISLAM DULU DAN KINI
Seorang muslim ortodoks akan menjawab pertanyaan apakah islam itu dengan cara mengatakan bahwa islam terdiri atas firman- firman yang termuat dalam al- qur’an dan hadits Nabi Muhammad serta 5 sendi:
1. Shahada ( pengakuan akan keesaan Tuhan dan Kenabian Muhammad).
2. Sembahyang atau sholat ( lima kali dalam satu hari satu malam)
3. Puasa atau siyam ( dalam bulan ramadhan )
4. Membayar zakat ( pemberian untuk orang miskin )
5. Hajji (Ziarah ke mekkah )
Namun demikian agama juga merupakan sebuah realitas sosial, yang terdiri atas suatu sistem yang simbolik yang beragam secara kultural dan yang berubah menurut sejarah. Sebenarnya al-qur’an mengakui adanya manusia yang berbeda-beda sebagaimana yang ditunjukkan dalam al- qur’an (49 : 13); “ Dan kami telah menciptakan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku- suku agar kamu saling kenal- mengenal.
Seperti agama monolitik lain, islam bersifat universalis. Dalam kurun perkembangannya islam telah dianut oleh banyak non- arab dan non- bahasa arab di afrrika dan asia. Selama penggal sejarah timbulnya islam, peradapan dunia meliputi dua kerajaan yaitu: Sasanid Persia dan Bizantin Roma. Ada juga gerakan islam pada masa sejarah yaitu” Gerakan Wahabi “ Menurut orang Orientalis R. Hartmann menegaskan bahwa gerakan wahabi ini adalah suatu gerakan keagamaan tidak lebih dari suatu reaksi alam terhadap adaptasi islam dengan kondisi budaya yang kompleks, yang jelas telah menyebabkan melemahnya ide-ide inti dari pendiri agama dan yang menunjukkan proses “ Westernisasi” suatu reaksi, yang didasarkan pada empat mazdhab dalam sunni yaitu mazdhab Ahmad b. Hanbal yang harus dipahami dalam kaitannya dengan masyarakat yang ada di arab, yang sulit untuk dirubah dengan cara apapun sejak pada zaman Nabi.
|