Saraswati: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pelaksanaan Hari Raya Saraswati |
k clean up, replaced: hakekat → hakikat (2) using AWB |
||
Baris 24:
== Penggambaran ==
Dewi Saraswati digambarkan sebagai sosok wanita cantik, dengan kulit halus dan bersih, merupakan perlambang bahwa ilmu pengetahuan suci akan memberikan keindahan dalam diri. Ia tampak berpakaian dengan dominasi warna [[putih]], terkesan sopan, menunjukan bahwa pengetahuan suci akan membawa para pelajar pada kesahajaan. Saraswati dapat digambarkan duduk atau berdiri diatas bunga [[teratai]], dan juga terdapat [[angsa]] yang merupakan [[wahana]] atau kendaraan suci darinya, yang mana semua itu merupakan simbol dari kebenaran sejati. Selain itu, dalam penggambaran sering juga terlukis burung [[merak]].
Dewi Saraswati digambarkan memiliki empat lengan yang melambangkan empat aspek kepribadian manusia dalam mempelajari ilmu pengetahuan: pikiran, intelektual, waspada (mawas diri) dan ego. Di masing-masing lengan tergenggam empat benda yang berbeda, yaitu:
Baris 33:
[[Angsa]] merupakan semacam simbol yang sangat populer yang berkaitan erat dengan Saraswati sebagai wahana (kendaraan suci). Angsa juga melambangkan penguasaan atas Wiweka (daya nalar) dan Wairagya yang sempurna, memiliki kemampuan memilah [[susu]] di antara [[lumpur]], memilah antara yang baik dan yang buruk. Angsa berenang di air tanpa membasahi bulu-bulunya, yang memiliki makna [[filosofi]], bahwa seseorang yang bijaksana dalam menjalani kehidupan layaknya orang biasa tanpa terbawa arus keduniawian.
== Hari Raya ==
Baris 39 ⟶ 38:
Dewi Saraswati sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan dan Seni, dirayakan oleh umat [[Agama Hindu Dharma|Hindu]] di Bali]], yang jatuh pada hari [[Sabtu|Saniscara]] ([[Sabtu]]) [[Umanis]] (Legi), [[wuku]] [[Watugunung]]. Perayaan ini dilaksanakan setiap 210 hari (atau 7 bulan menurut kalender Bali), sebagai penghormatan kepada dewi ilmu pengetahuan dan seni.
<strong>Sarasvati 1-2</strong>
Baris 49 ⟶ 48:
Setelah hamba memuja seluruh dewata dan juga dewata tertinggi (Paramatma/Parama Siva), kami memuja Sarasvati yang maha cantik yang mendorong keberhasilan.
“Sang Hyang Saraswati yang hamba puja, sarana pemujaan hamba adalah bunga yang berbau harum, juga melalui Dhyana, japa dan pengucapan mantra yang hamba lakukan, hanya untuk menyembah Dewi Saraswati. Hakekatnya, hanyalah Engkau sebagai akhir dari ilmu pengetahuan. Berbagai karakter semuanya adalah jalan Engkau, walaupun telah diuraikan dalam berbagai ilmu pengetahuan, sesungguhnya untuk menemukan
Sesungguhnya Engkau asal dari segala ilmu pengethauan, hanya engkaulah yang menganugrahkan pengetahuan yang memberikan kebahagiaan. Engkau pula yang penuh keutamaan dan Engkaulah yang menjadikan segala yang ada.
Baris 55 ⟶ 54:
Engkau sesungguhnya permata yang sangat mulia. Engkau keutamaan dari setiap istri yang mulia. Demikian pula tingkah laku seorang anak yang sangat mulia. Karena kemuliaan-Mu pula semua yang mulia menyatu”
<strong>Kekawin Saraswati, Kirtya, 1875, p. 26.</strong>
Banten Saraswati yang lumrah dipergunakan pada Hari Suci Saraswati adalah dalam bentuk ''Tamas'' yang kecil mungil dan sederhana.
Banten ini biasanya dihaturkan pada lontar-lontar yang ditaruh dalam sebuah ''<nowiki>'Dulang'.</nowiki>'' Begitu pula buku-buku bacaan pada hari itu dibantenin atau diupacarai. Tujuan daripada penghormatan ini adalah untuk rnenrohon anugrah-Nya dalam pembawaannya sebagai seorang Dewi yang amat cantik yaitu Dewi Saraswati.
Yang menuntun umat-Nya dari kegelapan menuju pada kecemerlangan.
Baris 86 ⟶ 85:
- Penyeneng Cenik
Cara menatanya:
Baris 101 ⟶ 99:
''Om sri sri sri Sarasati purneng purnaning prani ya nama swaha.''
== Sranala luar ==
Baris 113 ⟶ 110:
* {{en}}[http://puja.net/Podcasts/PodcastMenu.htm Weekly podcast on Vedic Chanting and Vedic Mythology with stories from the Puranas]
* {{id}}[http://www.saraswati.web.id Sanggar Anak Saraswati ]
{{Hindu Dewa}}
|