Wikipedia:Bak pasir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gus bahlul (bicara | kontrib)
k sastra, drama, teater, playwright. sutradara, politik, mahasiswa, dosen, guru, indonesia
Gus bahlul (bicara | kontrib)
k sastra, drama, teater, playwright. sutradara, politik, mahasiswa, dosen, guru, indonesia
Baris 1:
{{Infobox book <!-- See Wikipedia:WikiProject Novels or Wikipedia:WikiProject Books -->
| name = Sitti3 NurbayaRepertoar Cucuk Espe
| title_orig = 3 Repertoar Cucuk Espe
| translator =
| image = [[Berkas:3 Repertoar Cucuk Espe.JPEG]]
| author = [[Cucuk Espe]]
| cover_artist =
Baris 47:
==Tentang Penulis==
''[[Cucuk Espe'']] (lahir di Jombang, Jawa Timur, 19 Maret 1974; umur 40 tahun) adalah seorang penyair, esais, cerpenis dan penulis naskah drama, juga aktor Indonesia yang dikenal sangat produktif menulis di berbagai media cetak nasional di Indonesia dan beberapa jurnal seni di luar negeri. Ia belajar Bahasa Indonesia di IKIP Malang. Setelah itu menjadi seniman adalah pilihan hidupnya dan mendirikan Teater Kopi Hitam Indonesia.
 
''[[Cucuk Espe'']] pernah menjadi aktor teater terbaik pada Peksiminas III di Taman Ismail Marzuki Jakarta (1995). Selanjutnya, ia mendirikan dan memimpin Teater Kopi Hitam Indonesia yang telah berpentas di hampir seluruh kota besar di Indonesia. Kini aktivitasnya hanya berteater dan menulis. Juga bersama sejumlah pegiat kebudayaan di Jawa Timur menggagas Lembaga Baca-Tulis Indonesia (LBTI) yakni sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang kebudayaan (menuju masyarakat makin berbudaya).
 
Dalam salah satu pementasan lakon dalam buku ini, ''Inong: Dongeng Rumah Jalang'', satulingkar.com menyebut Inong sebutan bagi perempuan Aceh. Meski Inong bukan Aceh dalam pertunjukan teater ini. Malam,[[Cucuk 24Espe]] November,sengaja dimenulis Universitasnaskah Negeriyang Jakartaliris, Teaterbertema Kopiperempuan-- Hitamyang Indonesiasarat memainkandengan naskahketidakadilan dramasekaligus berjudulkritik “Inong,atas Dongengtubuh Rumah Jalang” yang disutradarai oleh Cucukperempuan Suparnoitu (37)sendiri.
Sang sutradara sengaja menulis naskah yang liris, bertema perempuan-- yang sarat dengan ketidakadilan sekaligus kritik atas tubuh perempuan itu sendiri. “Karya saya bersentuhan dengan realitas sosial; bicara soal Inong. Perempuan telah menjadi komoditas besar dan global. Lihat saja iklan-iklan di media, selalu menampilkan sosok perempuan, meski dalam arti positif,“ ujar Cucuk.
Inong digambarkan sebagai perempuan muda yang kuat, namun menderita batin. Tersenyum manis, meski menangis. Berdiri tegak, sesungguhnya gontai. Inong adalah sosok perempuan yang tak punya daya, selain airmata yang tumpah.
See more at: http://satulingkar.com/detail/read/8/208/kritik-atas-tubuh-perempuan-#sthash.5VhPQ2QL.dpuf
 
= Pranala luar ==