Hulagu Khan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 14:
Hulagu merencanakan akan menaklukkan wilayah muslim [[Lurs]] (di daerah Iran), kemudian menumpas sekte [[Hashashin]], menaklukkan kekhalifahan [[Abbasiyyah]] di [[Baghdad]], menaklukkan kekhalifahan [[Ayyubi]] di [[Syria]] dan terakhir menundukkan kekhalifahan [[Mameluk]] di Mesir.
Ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi mengapa Hulagu sangat bernafsu menaklukkan wilayah muslim dan kejam setiap kali dia berhasil menguasainya, yaitu : Ibu Hulagu, istri dan sahabat dekatnya, [[Kitbuqa]] termasuk [[kristen]] fanatik yang memendam kebencian mendalam terhadap orang muslim. Juga para penasehatnya banyak yang berasal dari Persia yang memang berharap dapat membalas dendam atas kekalahan mereka satu abad sebelumnya ketika persia ditaklukan oleh pasukan muslim pada masa [[Khalifah Umar bin Khattab]].
==Menuju Baghdad==
Hulagu memulai kampanyenya menuju wilayah Lurs dengan membawa pasukan yang mungkin terbesar yang pernah dikerahkan oleh Kekaisaran Mongol, dipimpin oleh jendralnya yang beragama Kristen, [[Kitbuqa]]. Dengan mudah dia dapat menghancurkan Lurs, dimana berita ini rupanya membuat sekte Hashashin sangat ketakutan sehingga mereka menyerah begitu saja tanpa perlawanan padahal mereka punya pertahanan di benteng [[Alamut]] yang sangat kuat dan sulit ditembus sebelumnya. Dengan ditaklukkannya dua wilayah ini dengan mudah semakin memuluskan langkah Hulagu untuk menuju ke Baghdad.
==Pertempuran Baghdad==
Tentara Mongol pimpinan Hulagu tiba di luar kota Baghdad pada bulan November 1257. Hulagu mengirim utusan kepada khalifah [[Al-Musta'sim]] agar menyerah, tetapi khalifah menolak dan memberi peringatan kepada Hulagu bahwa mereka akan menghadapi murka Allah jika mereka tetap menyerang kekhalifahan yang dipimpinnya.
Banyak catatan sejarah yang menyebutkan bahwa ini adalah kesalahan fatal dari khalifah karena segera membuat Hulagu marah dan mempunyai alasan untuk membumihanguskan Baghdad dan membantai warganya padahal khalifah waktu itu masih gagal untuk menyiapkan serangan, merekrut tentara maupun memperkuat benteng disekitar Baghdad jadi intinya belum siap dengan serbuan bangsa Mongol.
Hulagu segera membagi pasukannya menjadi dua bagian besar untuk menyerbu Baghdad yaitu dari Barat dan Timur sungai [[Tigris]]. Awalnya pasukan muslim berhasil memukul mundur serbuan dari barat, tetapi mereka berhasil dikalahkan di pertempuran berikutnya. Serangan bangsa Mongol ini berhasil menyusup ke garis belakang pasukan muslim dan mereka tanpa ampun membantainya dan sebagian mati tenggelam.
Pada tanggal 29 Januari 1258, kota Baghdad mulai dikepung dibawah pimpinan jendral China, [[Guo Khan]]. Pada tanggal 5 Pebruari, mereka berhasil menguasai benteng disekitar baghdad. Khalifah kemudian berusaha bernegosiasi dengan Hulagu tetapi ditolaknya. Akhirnya pada tanggal 10 Pebruari, Baghdad resmi menyerah.
Pasukan Mongol mulai memasuki kota pada tanggal 13, dimana minggu itu merupakan minggu yang sungguh penuh darah dan jerit kesakitan warga kota Baghdad. Pembantaian, penjarahan, pemerkosaan dan pembakaran terjadi dimana-mana. Bangsa Mongol menjarah dan menghancurkan Masjid, perpustakaan, istana, rumah sakit, dan juga banyak bangunan bersejarah. Perpustakaan kota Baghdad (saat itu Baghdad terkenal sebagai pusat ilmu pengetahuan dunia) yang penuh dengan buku-buku sejarah, kedokteran dan astronomy dan lainnya dijarah dan semua bukunya dilempar ke sungai Tigris, para saksi mata mengatakan sungai tigris berubah warnanya menjadi hitam dikarenakan saking banyaknya buku yang terendam sehingga tintanya luntur.
Khalifah Al-Mus'tasim ditangkap dan disuruh melihat rakyatnya yang sedang disembelih dijalan-jalan dan hartanya yang dirampas. Kemudian setelah itu khalifah dibunuh dengan cara dibungkus dengan permadani dan diinjak-injak oleh kuda sampai mati. Semua anaknya dibunuh kecuali satu yang masih kecil dijadikan budak dan dibawa ke Mongol.
Sejarawan Islam, [[Abdullah Wassaf]] memperkirakan pembantaian warga kota Baghdad mencapai beberapa ratus ribu orang. Ian Frazier dari majalah ''The New York Worker'' memberi perkiraan sekitar 200 ribu sampai dengan 1 juta orang.
|