Gambar bergerak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 15:
Di Jepang, para arkeolog menemukan gulungan lukisan kuno yang memperlihatkan suatu alur cerita yang hidup, yang diperkirakan dibuat pada masa Kerajaan Heian, yakni sekitar tahun 794-1192. Di Eropa, pada abad ke-19 sudah muncul mainan yang disebut Thaumatrope. Mainan ini berbentuk lembaran cakram tebal yang di permukaannya terdapat gambar burung dalam sangkar. Kedua sisi kiri dan kanan cakram tersebut diikat dengan seutas tali. Bila cakram tebal itu dipilin dengan tangan, maka gambar burung itu akan tampak bergerak. Dengan demikian, mainan ini bisa dikategorikan sebagai animasi klasik.
Cikal bakal dari animasi cetak
Awalnya gambar bergerak ini dibuat tanpa suara, dan hanya mengandalkan gerakan objeknya saja. Namun teknologi komunikasi yang semakin berkembang dan pada akhir era 60 an akhirnya film kartun dapat diisi dengan suara. Karena di cetak, maka pengejawatahanya adalah melalui kertas atau printing
Baris 25:
Karena mempunyai nilai seni, fungsi imajinasi memegang peranan penting dalam menggabungkan setiap kata agar menarik bagi penikmat. Adalah memainkan fungsi otak kiri dan kanan sebagai suatu energi menghasilkan gambar bergerak yang kreatif.
Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Bagian otak ini merupakan pengendali ''intelligence quotient (IQ)''. Daya ingat otak bagian ini juga bersifat jangka pendek.
Otak kanan berfungsi dalam perkembangan ''emotional quotient (EQ)''. Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain, dan serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, dan melukis. Imajinasi visual ini yang memainkan warna.
== '''Nilai jurnalistik vs artistik'''==
Pada gambar bergerak lebih memberikan nilai kepuasan (entertainment) dibandingkan informasi yang bersifat berita. Oleh karenanya nilai artistik memegang peranan lebih penting dibandingkan kaidah-kaidah jurnalistik. Karya artistik menggambarkan keadaan yang tidak terjadi sebenarnya dan mementingkan nilai keindahan. Makanya warna, goresan yang rapih dan komposisi menjadi unsur utama dalam gambar bergerak. Sedangkan karya jurnalistik harus menggambarkan apa adanya atau benar-benar terjadi (aktual), benar ada dan mengandung nilai kebenaran.<ref>Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak; JB Wahyudi; PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 1992</ref>
Baris 35:
Nilai artistik berupa komposisi warna, gambar yang atraktif menjadi penentu utama dari gambar bergerak. Kemajuan teknologi komunikasi dengan hadirnya komputer menjadikan proses pembuatan menjadi lebih cepat. Kalau dahulu gambar harus dilukis diatas kertas satu persatu setiap kali perubahan bentuknya. Maka dengan kehadiran komputer dan sofware Adobe Premiere dan 3D Max, memudahkan proses pembuatan gambar bergerak (animasi) menjadi lebih mudah.
Usai diganjal untuk tidak boleh dikembangkan sejak era Soeharto, animasi lebih banyak digunakan untuk promosi iklan. Maka banyak ''production house'' yang muncul. Pengiklan banyak mengadalkan project animasi ini agar iklan yang disampaikan berbeda dan mendapat perhatian awal dari penonton. Tujuannya agar penonton iklan dapat merubah [http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/122941-S-5402-Faktor-faktor%20yang-Literatur.pdf.perilakunya perilakunya] sejalan dengan yang diinginkan oleh pengiklan.
Sebagai bagian dari proses penyampaian informasi. Animasi juga membutuhan media untuk menyampaikan informasi tersebut. Media televisi merupakan alat pengirim pesan awal. Karena kemampuan visual dari media televisi memungkinkan animasi dapat diterima. Ditambah lagi dengan suara (audio) hasil dubber membuat animasi semakin hidup. Awalnya dari film di televisi kemudian berkembang di video (betamax/VCD/DVD), hingga film layar lebar.
|