Abassiyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Bani Abbasiyah'''
==Pendahuluan==
Bani Abbasyah berhasil memegang kekuasaan [[kekhalifahan]] selama tiga abad, mengkonsolidasikan kembali kepemimpinan gaya [[Islam]] dan menyuburkan [[ilmu pengetahuan]] dan pengembangan [[budaya]] [[Timur Tengah]]. Tetapi pada tahun 940 kekuatan kekhalifahan menyusut ketika orang-orang non-[[Arab]], khususnya orang [[Turki]] (dan kemudian diikuti oleh orang Mameluk di Mesir pada pertengahan abad ke-13), mulai mendapatkan pengaruh dan mulai memisahkan diri dari kekhalifahan.<br> Meskipun begitu, kekhalifahan tetap bertahan sebagai simbol yang menyatukan [[dunia]] Islam.
Pada masa pemerintahannya, Bani Abbasyiah mengklaim bahwa dinasti mereka tak dapat disaingi. Namun kemudian, [[Said bin Husain]], seorang muslim [[Syiah]] dari dinasti [[Fatimiyyah]] yang mengaku bahwa anak perempuannya adalah keturunan [[Nabi Muhammad]], mengklaim dirinya sebagai Khalifah pada tahun 909, sehingga timbul kekuasaan ganda di daerah [[Afrika Utara]]. Pada awalnya ia hanya menguasai [[Maroko]], [[Aljazair]], [[Tunisua]] dan [[Libya]]. Namun kemudian, ia mulai memperluas daerah kekuasaannya sampai ke [[Mesir]] dan [[Palestina]], sebelum akhirnya Bani Abbasyiah berhasil merebut kembali daerah yang sebelumnya telah mereka kuasai, dan hanya menyisakan Mesir sebagai daerah kekuasaan Bani Fatimiyyah. Dinasti Fatimiyyah kemudian runtuh pada tahun 1171. Sedangkan Bani [[Ummayah]] bisa bertahan dan terus memimpin komunitas Muslim di [[Spanyol]], kemudian mereka
Kekhalifahan Abbasiyah adalah kekhalifahan kedua Islam yang berkuasa di [[Bagdad]] (sekarang ibu kota [[Irak]]) sejak tahun 750. Kekhalifahan ini berkembang pesat dan menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dengan menerjemahkan dan melanjutkan tradisi keilmuan [[Yunani]] dan [[Persia]]. Kekhalifahan ini meredup setelah naiknya bangsa tentara-tentara Turki yang mereka bentuk. Kejatuhan totalnya pada tahun 1258 disebabkan serangan bangsa [[Mongol]] yang dipimpin [[Hulagu Khan]] yang menghancurkan Bagdad dan tak menyisakan sedikitpun dari pengetahuan yang dihimpun di perpustakaan Bagdad.<br>
Bani Abbasiyyah merupakan keturunan dari [[Abbas bin Abdul-Muththalib]] (566-652) yang juga merupakan paman dari Nabi Muhammad s.a.w., oleh karena itu mereka termasuk ke dalam [[Bani Hasyim]]. Sedangkan Bani Umayyah yang merupakan salah satu kabilah dalam [[Quraisy]], bukan termasuk yang seketurunan dengan Nabi.<br>
[[Muhammad bin Ali]], cicit Saidina Abbas menjalankan kampanye untuk mengembalikan kekuasaan pemerintahan kepada keluarga Bani Hasyim di
Kekhalifahan Abbasiyah adalah yang pertama kali mengorganisasikan penggunaan tentara-tentara budak yang disebut [[Mamaluk]] pada abad 9. Dibuat oleh [[Al-Ma'mun]] tentara-tentara budak ini didominasi oleh bangsa Turki tetapi juga banyak diisi oleh [[bangsa Berber]] dari Afrika Utara dan [[Slav]] dari [[Eropa]] Timur. Ini adalah suatu inovasi sebab sebelumnya yang digunakan adalah tentara bayaran dari Turki.<br>
Bagaimanapun tentara
==Ilmu Pengetahuan==
Pada masa kekhalifahan ini dunia Islam mengalami peningkatan besar-besaran di bidang ilmu pengetahuan. Salah satu inovasi besar pada masa ini adalah diterjemahkannya karya-karya di bidang [[pengetahuan]], [[sastra]], dan [[filosofi]] dari Yunani, Persia, dan [[Hindustan]].<br>
Banyak golongan pemikir lahir zaman ini, banyak diantara mereka bukan Islam dan bukan Arab Muslim. Mereka ini memainkan peranan yang penting dalam menterjemahkan dan mengembangkan karya Kesusasteraan Yunani dan [[Hindu]], dan ilmu zaman pra-Islam kepada masyarakat [[Kristen]] Eropa. Sumbangan mereka ini menyebabkan seorang ahli filsafat Yunani yaitu [[Aristoteles]] terkenal di Eropa. Tambahan pula, pada zaman ini menyaksikan penemuan ilmu [[geografi]], [[matematik]], dan [[astronomi]] seperti [[Euclid]] dan [[Claudius Ptolemy]]. Ilmu-ilmu ini kemudiannya diperbaiki lagi oleh beberapa tokoh Islam seperti [[Al-Biruni]] dan sebagainya.<br>
Zaman ini juga menyaksikan lahir ilmuwan Islam terkenal seperti [[Ibnu Sina]], [[Al-Kindi]], [[al-Farabi]] dan sebagainya.<br>
==Penyebab runtuhnya IPTEK masa kejayaan Islam==
keruntuhan khilafah dan kemunduran umat Islam itu banyak disebabkan oleh persoalan internal umat Islam sendiri, seperti kecenderungan penguasa korup yang lebih mementingkan uang dan kekuasaan, serta perpecahan di kalangan umat Islam.
Berbicara masalah ilmu pengetahuan dan teknologi, jika dibandingkan dengan masyarakat Barat, umat Islam jauh tertinggal. Umat Islam senantiasa berteman akrab dengan kebodohan, bahkan sumber daya alam yang melimpah ruah di negara-negara berpenduduk muslim mayoritas tidak bisa membuat rakyatnya makmur. Penyebabnya, ketidakmampuan mengelola sumber daya alam yang dimiliki. Jika kita membandingkan realitas umat Islam saat ini dengan realitas umat Islam di masa Khilafah Abbasiyah, terlihat perbedaan yang mencolok...
|