Filsafat ketuhanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lotje (bicara | kontrib)
memberi tanda point pada "jalan 5 ..."
Baris 34:
[[Berkas:St-thomas-aquinas.jpg|150px|right|thumb|Santo Thomas Aquinas]]
'''[[Thomas Aquinas]]''' menggabungkan pemikiran [[Aristoteles]] dengan [[Wahyu]] Kristen.<ref name="engel"/> Kebenaran iman dan rasa pengalaman bukan hanya cocok, namun juga saling melengkapi; beberapa [[kebenaran]], seperti misteri dan [[inkarnasi]] dapat diketahui melalui wahyu, sebagaimana [[ilmu|pengetahuan]] dari susunan [[benda]]-benda di dunia, dapan diketahui melalui rasa pengalaman; seperti kesadaran manusia akan eksistensi Allah, baik wahyu maupun rasa pengalaman dipakai untuk membentuk persepsi tentang adanya Allah.<ref name="engel"/>
* Thomas Aquinas terkenal dengan lima jalan (dalam Bahasa Latin; ''[[quinque viae]] ad deum'') untuk mengetahui bahwa Allah benar-benar ada.<ref name="engel" />
 
* Jalan 1 adalah ''gerak'', bahwa segala sesuatu bergerak, setiap gerakan pasti ada yang menggerakkan, namun pasti ada sesuatu yang menggerakkan sesuatu yang lain, namun tidak digerakkan oleh sesuatu yang lain, Dialah Allah.<ref name="engel" />
Thomas Aquinas terkenal dengan lima jalan (dalam Bahasa Latin; ''[[quinque viae]] ad deum'') untuk mengetahui bahwa Allah benar-benar ada.<ref name="engel"/>
* Jalan 12 adalah ''gerak[[hukum sebab akibat|sebab akibat]]'', bahwa segala sesuatu bergerak, setiap gerakanakibat pastimempunyai ada yang menggerakkansebabnya, namun pasti ada sesuatupenyebab yang menggerakkantidak sesuatu yang laindiakibatkan, namunDialah tidaksebab digerakkan oleh sesuatu yang lainpertaman, Dialah Allah.<ref name="engel" />
* Jalan 23 adalah ''[[hukum sebab akibat|sebab akibat]]keniscayaan'', bahwa setiapdi akibatdunia mempunyaiini sebabnyaada hal-hal yang bisa ada dan ada yang bisa tidak ada (contohnya adalah benda-benda yang dahulu ada ternyata ada yang musnah, namun ada penyebabjuga yang dulu tidak diakibatkan,ada Dialahternyata sebabsekarang pertamanada), namun ada yang selalu ada (niscaya) Dialah Allah.<ref name="engel" />
 
* Jalan 3 adalah ''keniscayaan'', bahwa di dunia ini ada hal-hal yang bisa ada dan ada yang bisa tidak ada (contohnya adalah benda-benda yang dahulu ada ternyata ada yang musnah, namun ada juga yang dulu tidak ada ternyata sekarang ada), namun ada yang selalu ada (niscaya) Dialah Allah.<ref name="engel"/>
* Jalan 4 adalah pembuktian berdasarkan ''derajat'' atau gradus melalui perbandingan, bahwa dari sifat-sifat yang ada di dunia ( yang baik-baik) ternyata ada yang paling baik yang tidak ada tandingannya (sifat Allah yang serba ''maha'') Dialah Allah.<ref name="engel" />
 
* Jalan 5 adalah ''penyelenggaraan'', bahwa segala ciptaan berakal budi mempunyai tujuan yang terarah menuju yang terbaik, semua itu pastilah ada yang mengaturnya, Dialah Allah.<ref name="engel" />
 
=== Descartes (1596-1650) ===