Suhardi Somomoeljono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fasya Frinanda (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Fasya Frinanda (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32:
Pemikiran Suhardi Somomoeljono mulai berkembang. Ia banyak belajar bagaimana mengelola satu lembaga dan sekaligus belajar menyelesaikan persoalan-persoalan. Saat menjadi Wakil Ketua Senat pada tahun 1981-1982, satu persoalan yang menyita perhatian civitas akademik adalah munculnya stigma bahwa UII adalah kampus ekstrimis. Suhardi dan kawan-kawan sampai menghadirkan sosok [[Soetomo]] ke UII untuk memberi ceramah demi meredam anggapan tersebut. Banyak yang tidak setuju dengan keputusan itu karena terkesan akan mengarah kepada kekuasaan. Namun, keputusan tetap diambil untuk tetap melaksanakan langkah itu. saat itu, mereka sudah sampai pada pemikiran bahwa alumni UII umumnya jadi pejabat dan kader bangsa sehingga justru tidak boleh mengambil jarak dengan kekuasaan.<br />
 
Kegandrungan berorganisasi terus juga berlanjut setelah ia tamat kuliah. Saat ini, Suhardi menjabat sebagai Ketua Umum [[Himpunan Advokat/Pengacara Indonesia]] (HAPI), Ketua atau Provisional Chairman Komite Kerja Advokat Indonesia (KKAI) dan [[Ikatan Saudagar Muslim Indonesia]] (ISMI) .<br />
 
== Profesi Advokat ==