Oda Nobunaga: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
JThorneBOT (bicara | kontrib) clean up, removed: {{Link FA|es}} |
||
Baris 44:
Pada tahun [[1553]], [[Hirate Masahide]], sesepuh klan Oda melakukan [[seppuku]] sebagai bentuk protesnya terhadap kelakuan Nobunaga. Kematian Masahide sangat disesali Nobunaga yang lalu meminta bantuan pendeta bernama Takugen untuk membuka gunung dan mendirikan tempat beristirahat arwah Hirate Masahide. Kuil ini kemudian diberi nama [[kuil Masahide]].
Pada tahun [[1548]], Nobunaga mulai memimpin pasukan sebagai pengganti sang ayah. Pertempuran sengit melawan musuh lama [[Saito Dosan|Saitō Dōsan]] dari provinsi [[Mino]] akhirnya bisa diselesaikan secara damai. Nobunaga kemudian menikah dengan putri Saito Dōsan yang bernama [[Nōhime]].
Pertemuan Nobunaga dengan bapak mertua Saito Dōsan dilakukan di [[kuil Shōtoku]] yang terletak di [[Gunung Kōya]]. Ada cerita yang mengatakan dalam pertemuan ini kualitas kepemimpinan yang sebenarnya dari Oda Nobunaga mulai terlihat dan reputasi Nobunaga sebagai anak bodoh mulai terhapus.
Baris 68:
=== Pengusiran klan Shiba ===
Kesempatan tewasnya [[Shiba Yoshikane]] yang merupakan boneka klan Oda digunakan Nobunaga untuk berdamai dengan para [[daimyo]] di wilayah tetangga. Nobunaga berhasil menjalin persekutuan dengan klan Shiba, [[klan Kira]] (penjaga wilayah [[Mikawa]]) dan [[klan Imagawa]] (penjaga wilayah [[Suruga]]).
Keadaan berlangsung tenang selama beberapa waktu sampai terbongkarnya rencana komplotan pembunuh Nobunaga. Komplotan terdiri dari [[klan Ishibashi]] yang masih keluarga dengan [[Shiba Yoshikane]] (pemimpin klan Shiba), dan klan Kira yang masih ada hubungan keluarga dengan klan Ashikaga. Keluarga shogun Ashikaga masih merupakan garis utama keturunan klan Shiba. sewaktu diusir ke Kyoto, Yoshikane pernah meminta perlindungan keluarga Ashikaga. Setelah menghabisi klan Shiba dan keluarga Oda Kiyosu, kekuasaan Provinsi Owari akhirnya benar-benar berada di tangan Nobunaga.
=== Pertempuran Okehazama ===
[[Berkas:Okehazama Old Battlefield, Sakae-cho Toyoake 2012.JPG|thumb|230px|right|Lokasi pertempuran Okehazama di kota Toyoaki, Prefektur Aichi
Pada tahun berikutnya ([[1560]]), penjaga wilayah [[Suruga]] yang bernama [[Imagawa Yoshimoto]] memimpin pasukan besar-besaran yang dikabarkan terdiri dari 20.000 sampai 40.000 prajurit untuk menyerang Owari. Imagawa Yoshimoto adalah musuh Nobunaga karena masih satu keluarga dengan klan Kira yang merupakan garis luar keturunan [[keluarga shogun Ashikaga]]. Klan Matsudaira dari Mikawa yang berada di garis depan berhasil menaklukkan benteng-benteng pihak Nobunaga.
Baris 84:
Penaklukan [[Saitō Tatsuoki]] dari Provinsi Mino merupakan tujuan berikut Nobunaga. Pada tahun [[1564]], Nobunaga bersekutu dengan [[Azai Nagamasa]] dari [[Ōmi]] utara untuk menjepit posisi [[klan Saitō]]. Berdasarkan perjanjian tersebut, adik perempuan Nobunaga yang bernama [[Oichi]] dinikahkan dengan Azai Nagamasa.
Pada tahun [[1566]], Nobunaga memerintahkan Kinoshita Tōkichirō ([[Hashiba Hideyoshi]]) untuk membangun [[Istana Sunomata]] yang akan digunakan sebagai batu loncatan penyerangan ke Mino.
Nobunaga berhasil menaklukkan pasukan Saitō Tatsuoki berkat bantuan klan Takenaka, Kelompok Tiga Serangkai dari Mino bagian barat (pasukan dari klan Inaba, klan Ujiie, dan klan Andō), klan Hachisuka, klan Maeno dan klan Kanamori. Dengan ditaklukkan Provinsi [[Mino]] pada tahun [[1567]], Nobunaga menjadi [[daimyo]] dua provinsi sekaligus di usia 33 tahun.
Baris 90:
Keinginan Nobunaga untuk menaklukkan seluruh Jepang dimulai dari Provinsi Mino, karena pada saat itu menguasai Mino sama artinya dengan menguasai seluruh Jepang. Nama bekas pusat kekuasaan [[klan Toki]] dan klan Saitō di Inoguchi diganti namanya oleh Nobunaga menjadi [[Gifu, Gifu|Gifu]]. Aksara [[kanji]] "Gi" untuk kota Gifu diambil dari nama Gunung Gi (''Qi'' dalam [[bahasa Tiongkok]]) yang merupakan tempat berdirinya [[Dinasti Zhou]]. Nobunaga konon bermaksud menggunakan kesempatan ini sebagai titik awal pendirian dinasti Nobunaga.
Pada tahun itu juga ([[1567]]), Nobunaga mulai secara terang-terangan menunjukkan ambisinya menguasai seluruh Jepang. Nobunaga mulai menggunakan stempel bertuliskan {{nihongo|'''Tenka Fubu'''|天下布武||di bawah langit, menguasai dengan kekuatan bersenjata}} atau '''penguasaan seluruh Jepang dengan kekuatan bersenjata.'''
Pada saat itu, Provinsi [[Kai]] dan [[Shinano]] yang bertetangga dengan Mino dikuasai [[daimyo]] [[Takeda Shingen]]. Nobunaga berusaha memperlihatkan sikap bersahabat dengan Shingen, antara lain berusaha mengawinkan [[Oda Nobutada]], putra pewarisnya dengan anggota keluarga Takeda Shingen.
=== Bertugas di Kyoto ===
Pada masa sebelum tahun [[1565]], klan Miyoshi adalah bawahan (''shitsuji'') dari klan Hosokawa yang secara turun-temurun telah menjabat ''[[kanrei]]'' di wilayah [[Kinai]]. Kelompok Tiga Serangkai Miyoshi dan [[Matsunaga Hisahide]] adalah samurai berpengaruh dari klan Miyoshi yang mengabdi kepada shogun ke-14 [[Ashikaga Yoshihide]] yang merupakan boneka klan Miyoshi.
Sewaktu sedang memperkuat pemerintah keshogunan, [[Ashikaga Yoshiteru]] (shogun ke-13) berselisih dengan klan Miyoshi sehingga dibunuh Kelompok Tiga Serangkai Miyoshi dan [[Matsunaga Hisahide]]. Selain itu, adik Ashikaga Yoshiteru yang bernama [[Ashikaga Yoshiaki]] juga menjadi incaran, sehingga melarikan diri ke Provinsi [[Echizen]] yang dikuasai klan [[Asakura]]. Pada saat itu, penguasa [[Echizen]] yang bernama [[Asakura Yoshikage]] ternyata tidak memperlihatkan sikap mau memburu klan Miyoshi.
Pada bulan Juli [[1568]], Yoshiaki dengan mengabaikan rasa takutnya, mendekati Nobunaga yang sudah menjadi penguasa Mino. Pada bulan September tahun yang sama, permintaan bantuan [[Ashikaga Yoshiaki]] disambut Nobunaga yang kebetulan mempunyai ambisi untuk menguasai Jepang. Nobunaga menerima Ashikaga Yoshiaki sebagai shogun ke-15 yang kemudian memuluskan rencananya untuk menguasai Kyoto.
Baris 122:
Pada bulan September [[1571]], Nobunaga mengeluarkan perintah untuk membakar kuil Enryakuji yang memakan korban tewas sebanyak 4.000 orang. Korban tewas sebagian besar terdiri dari wanita dan anak-anak, termasuk pendeta kepala Enryakuji yang ikut tewas terbunuh. [[Takeda Shingen]] dalam pernyataan yang mengecam keras tindakan Nobunaga mengatakan Nobunaga sudah berubah menjadi Raja Iblis. Bangsawan bernama [[Yamashina Toki]] dalam pernyataan yang menyesalkan tindakan Nobunaga mengatakan (Nobunaga) sudah menghancurkan ajaran agama Buddha.
Pada tahun [[1572]], Takeda Shingen dari [[Provinsi Kai]] memutuskan untuk menyerang [[Kyoto]] sebagai jawaban atas permintaan bantuan Ashikaga Yoshiaki. Pasukan berjumlah 27.000 prajurit yang dipimpin Shingen berhasil menaklukkan wilayah kekuasaan keluarga Tokugawa.
Ketika mendengar kabar penyerangan Takeda Shingen, Nobunaga sedang berperang melawan [[Azai Nagamasa]] dan [[Asakura Yoshikage]] di Ōmi utara. Nobunaga segera kembali ke Gifu setelah pimpinan pasukan diserahkan kepada [[Hashiba Hideyoshi|Kinoshita Hideyoshi]]. Nobunaga mengirim pasukan untuk membantu [[Tokugawa Ieyasu]], tapi jumlahnya tidak cukup. Pasukan Takeda Shingen tidak mungkin ditundukkan pasukan bantuan Nobunaga yang hanya terdiri dari 3.000 prajurit. Pada akhirnya, pasukan gabungan Oda-Tokugawa dikalahkan pasukan Takeda dalam [[Pertempuran Mikatagahara]]. Selanjutnya, pasukan Takeda terus memperkuat posisi di wilayah kekuasaan Tokugawa.
Baris 149:
; Pembangunan Istana Azuchi
Pada tahun [[1576]], Nobunaga memulai pembangunan [[Istana Azuchi]] di pinggir [[Danau Biwa]], Provinsi Ōmi. Pembangunan dikabarkan selesai tahun [[1579]]. Istana Azuchi konon terdiri dari 5 lantai dan 7 lapis atap, dengan [[atrium]] di bagian dalam menara utama. Dalam surat yang dikirimkan ke negeri asalnya, seorang misionaris [[Yesuit]] memuji Istana Azuchi sebagai istana mewah yang di Eropa saja tidak ada.
Nobunaga pindah ke Istana Azuchi yang baru selesai dibangun, sedangkan [[Istana Gifu]] diwariskan kepada putra pewaris, [[Oda Nobutada]]. Istana Azuchi dijadikan pusat kekuasaan Oda Nobunaga yang sedang berusaha mempersatukan Jepang.
Baris 191:
Pada saat yang bersamaan, pasukan yang dipimpin putra Nobunaga [[Kambe Nobutaka]] dan menteri [[Niwa Nagahide]] sedang dalam persiapan berangkat ke [[Shikoku]] untuk menyerbu [[Chōsokabe Motochika]].
Ada pendapat yang mengatakan [[Akechi Mitsuhide]] khawatir dengan masa depan sebagai pengikut Nobunaga karena tidak diberi bagian dalam rencana penyerbuan ke Shikoku. Mitushide merasa nasibnya sebentar lagi mirip dengan nasib [[Sakuma Nobumori]] dan [[Hayashi Hidesada]] yang diusir oleh Nobunaga.
Pendapat lain mengatakan Akechi Mitsuhide merasa dirinya sudah tidak berguna, karena tidak lagi diserahi tugas memimpin pasukan oleh Nobunaga. Mitsuhide juga merasa dipermalukan oleh Nobunaga, karena rencana pernikahan putri salah seorang pengikutnya yang bernama [[Saito Toshimitsu|Saitō Toshimitsu]] menjadi gagal. Pernikahan ini sebenarnya diatur oleh Mitsuhide sesuai strategi pendekatan terhadap Chōsokabe Motochika yang diperintahkan Nobunaga.
Baris 200:
Pada tanggal [[15 Mei]] [[1582]], Tokugawa Ieyasu berkunjung ke Istana Azuchi untuk mengucapkan terima kasih kepada Nobunaga atas penambahan [[Suruga]] ke dalam wilayah kekuasaannya. Nobunaga menugaskan [[Akechi Mitsuhide]] sebagai tuan rumah yang mengurus segala keperluan Ieyasu selama berada di Istana Azuchi mulai tanggal [[15 Mei]]-[[17 Mei]] [[1582]].
Di tengah kunjungan Ieyasu di Istana Azuchi, Nobunaga menerima utusan yang dikirim [[Hashiba Hideyoshi]] yang meminta tambahan pasukan dari Nobunaga. Posisi Hideyoshi yang sedang bertempur merebut [[Istana Takamatsu]] di [[Bitchū]] dalam keadaan sulit, karena jumlah pasukan Mōri berada di atas jumlah pasukan Hideyoshi.
Nobunaga menanggapi permintaan bantuan Hideyoshi. Mitsuhide dibebaskan dari tugasnya sebagai tuan rumah bagi Ieyasu dan diperintahkan memimpin pasukan bantuan untuk Hideyoshi. Dalam jurnal militer Akechi Mitsuhide ditulis tentang Nobunaga yang tidak merasa puas dengan pelayanan Mitsuhide sewaktu menangani kunjungan Ieyasu. Nobunaga menyuruh anak laki-laki peliharaannya yang bernama [[Mori Ranmaru]] untuk memukul kepala Mitsuhide.
Baris 232:
=== Kebijakan terhadap istana ===
Nobunaga tidak menempati jabatan di istana setelah mengundurkan diri dari jabatan [[Udaijin]], bulan April [[1578]]. Pengunduran diri Nobunaga sering dikatakan berkaitan dengan wafatnya [[Uesugi Kenshin]] di usia 49 tahun, bulan Maret [[1578]].
Ada pendapat yang mengatakan Nobunaga sudah mempunyai kekuasaan yang cukup hingga tidak lagi memerlukan bantuan dari istana, apalagi saingan Nobunaga sudah tidak ada lagi. Musuh-musuh besar Nobunaga seperti Uesugi Kenshin, kekuatan militer dari kuil [[Honganji]] dan klan ternama seperti [[klan Takeda]], [[klan Mōri]], dan [[klan Ōtomo]] semuanya sudah habis.
Baris 238:
Di daerah [[Kanto]], Nobunaga berusaha menjalin persekutuan dengan [[klan Gohōjō]] yang menguasai wilayah bernilai 2.400.000 [[koku]]. Pemimpin klan juga dikirimi wanita untuk dijadikan istri.
Nobunaga ikut membantu dalam soal keuangan dan turut campur dalam pengambilan keputusan di istana. Kaisar hanya berperan sebagai boneka Nobunaga, hingga pada puncaknya Nobunaga meminta Kaisar Ōgimachi untuk mengundurkan diri. Kaisar Ōgimachi adalah kaisar yang sudah berpengalaman dan tidak mudah mengikuti setiap perkataan Nobunaga. Nobunaga sebaliknya masih menuruti perintah kaisar setiap kali kaisar tidak sependapat dengan Nobunaga yang ingin selalu menyerang musuh kuatnya di berbagai tempat.
Pendapat lain mengatakan pameran kekuatan Nobunaga dalam bentuk parade pasukan [[kavaleri]] pada tahun [[1581]] diadakan dengan tujuan mengancam Kaisar Ōgimachi. Pendapat yang membela Nobunaga mengatakan parade pasukan tidak dilakukan dengan tujuan mengancam kaisar.
Baris 261:
* Nobunaga sangat mengawasi gerak-gerik para [[daimyo]]. Nobunaga sering mengirim berbagai macam barang berharga untuk [[Uesugi Kenshin]] dan [[Takeda Shingen]] yang dianggap sebagai ancaman terbesar dengan maksud untuk menjalin hubungan persahabatan.
* Nobunaga Oda adalah salah satu figur paling kontroversial dalam sejarah Jepang, pada awal usahanya untuk menyatukan Jepang, Oda hanyalah merupakan klan kecil dari Owari, dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam peta politik saat itu. Puluhan Daimyo besar dan kecil berkuasa secara feodalistik di Jepang; Hojo (Kanto), Uesugi (Kaga-Noto),Takeda (Shinano), Imagawa (Suruga), Asakura-Azai (Echizen), Saito (Mino), Rokuhara (Kansai), Mori (Chigoku), Ukita (Bizen), dll. Hanya seorang pemimpin dengan bakat alamiah yang mampu memiliki tekad dan mampu mewujudkannya seperti yang dicapai oleh Nobunaga.
▲* Nobunaga Oda adalah salah satu figur paling kontroversial dalam sejarah Jepang, pada awal usahanya untuk menyatukan Jepang, Oda hanyalah merupakan klan kecil dari Owari, dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam peta politik saat itu. Puluhan Daimyo besar dan kecil berkuasa secara feodalistik di Jepang; Hojo (Kanto), Uesugi (Kaga-Noto),Takeda (Shinano), Imagawa (Suruga), Asakura-Azai (Echizen), Saito (Mino), Rokuhara (Kansai), Mori (Chigoku), Ukita (Bizen), dll. Hanya seorang pemimpin dengan bakat alamiah yang mampu memiliki tekad dan mampu mewujudkannya seperti yang dicapai oleh Nobunaga.
* Apa pun kontroversi mengenai banyak tindakannya yang dianggap kejam, namun jika kita boleh berkaca pada prinsip "Perdamaian hanya dapat diciptakan setelah melalui peperangan". Nobunaga juga bisa dianggap sebagai peletak dasar kekuatan Toyotomi dan Tokugawa.
Baris 272 ⟶ 271:
; Adik dan kakak
* [[Oda Nobuhiro]] (kakak tiri)
*
* [[Oda Nobuyuki]] (Oda Nobukatsu)
* [[Oda Nobukane]]
Baris 381 ⟶ 380:
{{Link FA|ca}}
{{Link FA|uk}}
|