Situraja, Sumedang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 11:
}}
'''Situraja''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Sumedang]], [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Pusat Kecamatan Situraja terletak 14 kilometer ke arah timur dari ibu kota Kabupaten Sumedang. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Ganeas dan Kecamatan Cisarua di Barat, Kecamatan Paseh di Utara, Kecamatan Cisitu dan Kecamatan Tomo di Timur, Kecamatan Sumedang Selatan di Barat Daya, serta Kecamatan Cibugel di Selatan.
Yang menarik adalah terdapat beberapa tokoh penting yang merupakan asli keturunan Situraja, diantaranya adalah Rd. Umar Wirahadikusumah (
Untuk potensi ekonomi Kecamatan Situraja mempunyai beberapa hal yang bisa diandalkan, diantaranya Desa Sukatali sebagai sentra produksi buah Sawo di Sumedang, Desa Situraja Utara dan Desa Ambit sebagai lahan penanaman Kacang Tanah Situraja DM1, yang merupakan varietas unggul, terbukti dengan adanya kerja sama dengan PT. Garuda Food, Desa Cijati dan Desa Bangbayang sebagai penghasil Sapu Uyun, Desa Bangbayang sebagai penghasil Gula Aren, serta Desa Cikadu dengan potensi perikanannya, selain itu di desa ini jg terdapat home industry pembuatan makanan opak dan kolontong.▼
Dalam hal seni budaya, Kecamatan Situraja memiliki kesenian khas, yaitu seni umbul, seni reak, bangreng, dan yang lainnya. Untuk mendukung program "Sumedang Puseur Budaya Sunda", beberapa seniman bersama warga Kecamatan Situraja berhasil memecahkan Rekor MURI untuk peserta tari umbul terbanyak, sebanyak 2012 orang pada tanggal 20 Mei 2012, yang diklaim sebagai "Hari Kebangkitan Umbul Situraja", yang tentunya bertepatan juga dengan "Hari Kebangkitan Nasional". Di Desa Situraja juga terdapat Padepokan Sunda Mekar, yang mempunyai kegiatan rutin dalam melestarikan budaya Sunda.▼
▲Untuk potensi ekonomi, Kecamatan Situraja mempunyai beberapa hal yang bisa diandalkan
Atas segala potensi yang dimilikinya, Kecamatan Situraja termasuk Kecamatan Tipe A di Kabupaten Sumedang. Kecamatan Situraja saat ini tengah berbenah untuk menjadikan Kecamatan Situraja sebagai Kecamatan Terbaik di Kabupaten Sumedang, bukan tidak mungkin karena wilayah ini merupakan wilayah penyangga Waduk Jatigede. Semakin banyak kemajuan yang terjadi seiring dengan slogan "Situraja Raharja". Pada tahun 2014 ini Kecamatan Situraja merayakan hari jadinya yang ke-104.▼
▲Dalam hal seni budaya, Kecamatan Situraja memiliki kesenian khas, yaitu seni umbul, seni reak, bangreng, dan yang lainnya. Untuk mendukung program "Sumedang Puseur Budaya Sunda" (Sumedang Pusat Budaya Sunda), beberapa seniman bersama warga Kecamatan Situraja berhasil memecahkan
▲Atas segala potensi yang dimilikinya, Kecamatan Situraja termasuk Kecamatan Tipe A di Kabupaten Sumedang. Kecamatan Situraja saat ini tengah berbenah untuk menjadikan Kecamatan Situraja sebagai
[[Image:Umarwirahadi.jpg|center|bingkai|Rd. Umar Wirahadikusumah (Wapres RI Ke-4) 1983-1988]]
== Desa ==
=== Ambit ===
Ambit adalah salah satu desa di Situraja yang terdiri dari
=== Bangbayang ===
Bangbayang adalah sebuah desa yang terletak di
=== Cicarimanah ===
=== Cijati ===
Cijati adalah nama sebuah [[kampung]] sekaligus nama [[desa]]. Desa Cijati meliputi kampung Cijati Girang, Cigangsa, Bunut, Cilengkong dan Warung Limus.
Pengrajin di kampung Cijati banyak menggeluti pembuatan sapu ijuk yakni sapu yang berbahan baku [http://arengabroom.blogspot.com/2009/08/serat-ijuk-merupakan-serat-alam-terbaik.html ijuk], sejenis bahan yang didapat dari pohon [[enau]]. Dengan gagang yang terbuat dari [[bambu]] atau [[rotan]] dan ijuknya dijahit memakai "benang" yang juga dipintal dari ijuk. Sapu buatan Cijati ini sangat kuat dan awet. Dibanding dengan sapu buatan pabrik yang kerap kali copot gagangnya, sapu ijuk buatan kampung Cijati bisa diandalkan. Karena terkenal,
Bila
=== Cijeler ===
=== Cikadu ===
=== Jatimekar ===
Desa
=== Kaduwulung ===
Baris 46 ⟶ 48:
=== Malaka ===
=== Mekarmulya ===
=== Situraja Utara ===
=== Situraja ===
Desa Situraja merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Situraja dan pusat perdagangan, dimana pasar kecamatan terletak di kawasan ini. Secara geografis berbatasaan dengan Desa
=== Sukatali ===
Desa
'''Mengenal Desa Sukatali'''
Mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan buruh kebun sawo. Ada banyak kios-kios penjual sawo di sepanjang jalan desa ini. Toko-toko semakin banyak bermunculan, mulai dari toko sparepart motor, sparepart sepeda, alat listrik, perkakas, alat pertanian, bahan bangunan, furnitur, handphone, alat tulis, sembako, air minum isi ulang, agen gas LPG, tempat pembayaran listrik, telepon dan PAM, toko serba ada, koperasi, rental PS, dan lain-lain. Terdapat pula bengkel sepeda motor, bengkel mobil, dan bengkel las. Desa ini berkembang sangat pesat, bahkan kabel optik pun telah ditanam. Prasarana sekolah telah lengkap dibangun, mulai dari Playgroup, TK, SD, SMP, hingga SMK dan pesantren. Sukatali pernah mendapat predikat desa terbaik
Di desa ini juga telah dibentuk radio komunitas yang diberi nama e-channel, dengan motto "Sinergi anak bangsa, berkarya tanpa narkoba". Beberapa penyiarnya adalah Teh Riri, Bunda Zalfa, Mas Arjuno, Cute Boy, Ayah Boboko, Kang Doyok, Kang Deden, Haji Dahlia, Kang Arai, Melon, dll.
Baris 66 ⟶ 68:
Sukatali terkenal sebagai daerah penghasil buah sawo unggul, karena selain rasanya yang manis, ukurannya juga cukup besar. Namun pembeli sering terkecoh mengira buah sawo yang dijual masih mentah, karena daging buah yang matang memang mengkal. Bibit sawo Sukatali berupa cangkokan banyak diminati, sehingga telah dikirim ke berbagai daerah.
Sawo sukatali jenis apel kapas merupakan primadona dari sekian jenis sawo yang rasa manisnya khas. Buah ini terakhir kali diubah namanya menjadi sawo sukatali ST1 oleh Dinas Pertanian Sumedang setelah penyerahan sertifikat oleh Menteri Pertanian era Bungaran Saragih pada tahun 2002. Sawo sukatali ST1 berhasil mengharumkan nama Desa Sukatali di berbagai daerah serta mengangkat nama daerah tersebut sehingga menjadi tak asing lagi di kawasan Sumedang.
Konon menurut salah satu sesepuh Sukatali, pertama kali pohon sawo ditanam di wilayah Sukatali oleh orang yang bernama Satir, seorang warga Sukatali yang menjadi abdi dalem pada waktu zaman Pangeran Mekah
Terlepas dari adanya kepercayaan terhadap
“Banyak yang melakukan kajian baik itu dari instansi sampai mahasiswa yang meneliti sawo di wilayah kami. Mereka umumnya mengatakan tanah di Sukatali sangat subur,” ujarnya.
Namun begitu, kata Ade, khusus untuk pohon sawo memang benar-benar tumbuh dengan baik dan sampai sekarang warganya sebagian besar mempunyai pohon sawo, baik itu di kebun maupun di halaman rumah.
“Ini sudah semacam sugesti warga, bahwa pohon sawo tak bisa dilepaskan dari kami.
Ade percaya, terkenalnya sawo Sukatali karena sejumlah keistimewaannya yang tidak bisa didapat dari sawo yang tumbuh di daerah lain.
Baris 84 ⟶ 86:
“Banyak sawo dari daerah lain, tapi bisa dibedakan dengan sawo Sukatali yang mempunyai kelebihan dari rasa dan dagingnya. Hal itu menandakan sawo kami tak akan ada yang menyaingi dan tidak akan ada yang sama,” tegasnya.
Ke depan, Ade dan warga Sukatali berharap
“Ya, harapan itu harus ada, termasuk bagaimana kami mengemas cara penyajian dan
Para pedagang di jalur Wado mengaku sampai saat ini merasa tertolong dengan adanya buah sawo yang menjadi komoditas dagangannya. Sudah seharusnya semua elemen untuk menjaga keaslian dan kualitas sawo Sukatali agar komoditas unggulan Sumedang tersebut abadi
=== Wanakerta ===
|