Holisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 180.252.83.0 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 175.111.89.171
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: praktek → praktik
Baris 1:
<!-- 1. Nurul Hasanah 2. Poppy Arisandy 3. Fera Agrineta 4. Aditya Yasfa
5. Inung Pinata 6. Kurniadi Nugroho 7. Latiful Mutaqin 8. Adi Cahya 9. Epraim Sitepu 10. Nindya Arini 11. Tenti Okta Vika 12. Gunawan Koko Lingga 13.Umi Rahayu-->
'''Holisme''' adalah suatu pemikiran yang menyatakan bahwa sistem [[alam semesta]], baik yang bersifat [[fisika|fisik]], [[kimia|kimiawi]]wi, [[biologi|hayati]], [[ilmu sosial|sosial]], [[ilmu ekonomi|ekonomi]], [[pikiran|mental-psikis]], dan [[linguistik|kebahasaan]], serta segala kelengkapannya harus dipandang sebagai sesuatu yang utuh dan bukan merupakan kesatuan dari bagian-bagian yang terpisah. Sistem alam tidak dapat dipahami apabila kita mempelajarinya dengan cara memisahkan bagian-bagiannya: sistem harus dipelajari secara utuh sebagai suatu kesatuan.<ref>Barry Oshry, 2008, ''Seeing Systems: Unlocking the Mysteries of Organizational Life,'' Berrett-Koehler Publishers</ref><ref>Sunny Y. Auyang, 1999, ''Foundations of Complex-system Theories: in Economics, Evolutionary Biology, and Statistical Physics,'' Cambridge University Press</ref>
 
Kata 'holisme' pertama kali diperkenalkan pada tahun 1926 oleh [[Jan Smuts]], seorang negarawan dari [[Afrika Selatan]], dalam bukunya yang berjudul ''Holism and Evolution''. Asal kata 'holisme' diambil dari [[bahasa Yunani]], ''holos'', yang berarti semua atau keseluruhan. Smuts mendefinisikan holisme sebagai sebuah kecenderungan alam untuk membentuk sesuatu yang utuh sehingga sesuatu tersebut lebih besar daripada sekedar gabungan-gabungan bagian hasil [[evolusi]].
 
Contoh holisme dapat ditemukan di sepanjang sejarah manusia dan dalam konteks sosial budaya yang paling beragam ditegaskan melalui banyak studi [[etnologi]]. Seorang [[misionaris]] dari [[Perancis]], [[Maurice Leenhardt]], mencetuskan istilah ''cosmomorfisme'' untuk mengindikasikan adanya hubungan timbal-balik yang sempurna antara seseorang dengan lingkungannya. Hal tersebut ditemukan pada masyarakat [[Melanesia]] di [[Kaledonia Baru]]. Untuk masyarakat di daerah tersebut, seorang individu yang terisolasi tidak memiliki status yang jelas sampai dia menemukan posisinya di lingkungan tersebut. Dengan mengenal seorang individu, tidak dapat dijadikan patokan bahwa kita telah mengenal sebuah komunitas.
Baris 16:
 
===Status ilmiah umum===
Pada paruh kedua abad ke-20, holisme mengarahkan kepada pemikiran [[sistem]] dan turunannya, seperti ilmu tentang kekacauan dan kompleksitas. Sistem dalam [[biologi]], [[psikologi]], [[sosiologi]] seringkali sangat kompleks sehingga perilaku mereka tampak 'baru', dan tidak dapat disimpulkan dari sifat-sifat unsur pembentuknya saja.<ref>[[Bertalanffy]] 1968, p.54.</ref>
 
Holisme telah digunakan sebagai suatu slogan. Hal ini berkontribusi terhadap hambatan yang ditemui oleh [[interpretasi]] ilmiah terhadap holisme yang meyakini bahwa ada alasan ontologis yang mencegah model reduktif pada prinsipnya untuk menyediakan [[algoritma]] yang efisien dalam prediksi perilaku sistem dalam kelas-kelas tertentu.
 
Holisme secara ilmiah percaya bahwa perilaku sistem tidak dapat diprediksi secara sempurna, tidak peduli berapa banyak data yang tersedia. Sistem alami dapat menghasilkan perilaku yang tidak terduga, dan diperkirakan bahwa perilaku sistem tersebut tidak dapat direduksi secara komputatif, sehingga tidak dapat memperkirakan keadaan sistem tersebut tanpa simulasi penuh semua kejadian yang terjadi dalam sistem. Karakteristik kunci dari perilaku tingkat tinggi pada kelas sistem tertentu dapat dimediasi oleh 'kejutan' yang langka pada perilaku unsur-unsurnya karena prinsip interkonektivitas, sehingga tidak dapat diprediksi kecuali dengan metode ''brute-force''. [[Stephen Wolfram]] memberikan contoh perilaku automata seluler, yang pada umumnya sangat simpel namun kadang sangat sulit diprediksi.<ref>S. Wolfram, "Cellular automata as models of complexity", ''Nature'' 311, 419 - 424 (1984)</ref>
 
Teori [[kompleks|kompleksitas]]itas (''science of complexity''), merupakan turunan dari pemikiran sistem. Ilmu ini mencakup pendekatan komputasional dan holistik terhadap pemahaman sistem kompleks yang [[adaptasi|adaptif]] dan merupakan metode yang berlawanan dengan metode [[reduksi|reduktif]]. Teori umum tentang kompleksitas telah diusulkan oleh beberapa lembaga dan departemen yang berfokus pada teori kompleksitas telah bermunculan di seluruh dunia. Salah satu yang paling terkenal adalah Institut Santa Fe.
 
===Antropologi===
Istilah holisme dipakai dalam [[antropologi]] sosial dan budaya untuk menerangkan keadaan suatu masyarakat dimana masyarakat dipandang sebagai suatu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dibagi menjadi komponen-komponen yang berbeda. Berdasarkan konsep holisme, seseorang tidak boleh menganggap bahwa batas-batas institusional yang ditetapkan oleh masyarakatnya sendiri juga berlaku untuk masyarakat yang lain.<ref>[http://www.anthrobase.org/Dic/eng/def/holism.htm anthrobase definition of holism]</ref>
 
===Bisnis===
Baris 42:
Dalam filsafat bahasa, ini menjadi klaim yang disebut holisme [[semantik]], bahwa makna dari kata atau kalimat individu hanya dapat dipahami dalam hal hubungan untuk tubuh yang lebih besar dari bahasa, bahkan seluruh teori atau seluruh bahasa. Dalam filsafat [[pikiran]], keadaan mental dapat diidentifikasi hanya dalam hal hubungan dengan orang lain. Hal ini sering disebut sebagai 'holisme isi' atau 'holisme yang mental'. Gagasan ini melibatkan filsafat tokoh-tokoh seperti [[Gottlob Frege|Frege]], [[Ludwig Wittgenstein|Wittgenstein]], dan [[Willard Van Orman Quine|Quine]].<ref>[http://www.philosophybasics.com/branch_holism.html ''Holism,'' The Basics of Philosophy]</ref>
 
[[Epistemologi|Epistemologis]]s dan konfirmasi-holisme adalah ide utama dalam filsafat kontemporer. Holisme [[ontologi|ontologis]]s ini didukung oleh [[David Bohm]] dalam teorinya<ref>Bohm, D. (1980). ''Wholeness and the Implicate Order''. London: Routledge. ISBN 0-7100-0971-2</ref> pada ''The Implicate Order''.
 
==Pengertian Holisme menurut para ahli dari berbagai cabang ilmu==
 
===Antropologi teologis===
Baris 83:
 
===Pengobatan===
Pada intinya istilah 'holistik' mengacu pada pendekatan yang memperhitungkan pertimbangan sosial dan kebijakan intuitif lainnya.<ref name="TudorHart2010">[[Julian Tudor Hart]] (2010) [http://books.google.com/books?id=h5_6-NeAqcsC&pg=PA258 ''The Political Economy of Health Care''], pp.106, 258 quotation: {{quotation|Complex problems of this sort, which account for most of the work of primary care, [...] have to depend on clinical and social jusdgements (sic). [...] The conventional way to refer to more comprehensive and intuitive judgements is to describe such approaches as holistic. It has become extremely popular among liberally inclined healthcare workers of all kinds, but I have not found it useful. The central idea of holism is that any evolved whole is greater than the sum of his parts, and that no single thing can be fully understood in isolation from its extended context. Though this is obviously true, it does nothing to get us beyond banal observation. [...] Known in South Africa as Janni (sic) the fox, Smuts managed in a single like to combine three large reputations - as a leader of the Boers' guerrilla resistance (sic) to the English, as senior statesman and recurrent Prime Minister of the Union of South Africa and champion of the British Empire, and as a philosopher. To achieve this on the basis of white supremacy in a country where people of African descent, a supremacy he never questioned, required a philosophy fitted for contemplation of reality rather than struggle to change it. So it has been for holism, a soapy term which evades necessary conflict.}}</ref> Istilah holisme dan pendekatannya muncul di ilmu kedokteran [[psikosomatik|psikosomatis]] pada tahun 1970-an. Pada saat itu ia merupakan suatu cara untuk mengkonseptualisasikan fenomena psikosomatis. Ia tidak mencatat hubungan yang searah antara psyche dan soma atau kebalikannya, namun lebih mengarah pada model [[sistem|sistemik]]ik, di mana beberapa faktor [[biologis]], [[psikologis]], dan [[sosial]] saling berkaitan.<ref name="Lipowski1977"/>
 
Pendekatan alternatif pada kurun waktu yang sama, antara yang berkonsentrasi pada hubungan kausal dari psyche ke soma, atau dari soma ke psyche.<ref name="Lipowski1977">Lipowski, 1977.</ref> Saat ini pada kedokteran psikosomatis sangat umum dijumpai pernyataan bahwa psyche dan soma tidak dapat dipisahkan untuk kepentingan praktekpraktik maupun teori. Gangguan pada tingkat mana pun ([[somatisasi|somatis]], [[jiwa|psikis]], atau [[sosial]]), akan berpengaruh pada tingkat yang lain. Pada hal ini, pemikiran psikosomatis mirip dengan model kedokteran biopsikososial.
 
Beberapa praktisi pengobatan alternatif menerapkan pendekatan yang holistik pada proses pengobatan.<ref>[http://www.holisticmedicine.org/displaycommon.cfm?an=1&subarticlenbr=5 American Holistic Medical Association]</ref><ref>Holistic Approach to Addiction Treatment. June 2011. New York Alcohol & Drug Addiction Treatment Rehab Center - 14 Wall St Fl 20, New York NY 10005 - (212) 380-3841. [http://www.holisticlight.com Holistic Rehab]</ref>