Siprofloksasin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 7:
Akibat penggunaan yang meluas untuk mengobati infeksi ringan yang sebenarnya bisa diobati dengan antibiotik yang lebih lama dan spektrumnya lebih sempit, kini banyak bakteri yang telah mengembangkan resistensi terhadap obat ini, sehinga ciprofloxacin menjadi lebih tidak efektif dibanding sebelumnya. <ref>{{cite web |url=http://www.cdc.gov/ncidod/eid/vol5no3/pdf/vatopoulos.pdf |title=Bacterial Resistance to Ciprofloxacin in Greece: Results from the National Electronic Surveillance System |author=A.C. Vatopoulos |author2=V. Kalapothaki |format=PDF |year=1997 }}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.health.state.mn.us/news/pressrel/2009/bacterial022609.html |title=Bacterial resistance prompts concern among health officials |first= |last= |authorlink= |publisher= |location= |date=26 February 2009 }}{{dead link|date=April 2011}}</ref>
Resistensi antibiotika terhadap ciprofloxacin dan jenis fluoroquinolones bisa berkembang lebih cepat, bahkan dalam masa pengobatan. Sejumlah patogen seperti [[enterococci]], ''[[Streptococcus pyogenes]]'', dan ''[[Klebsiella pneumoniae]]'' kini telah memperlihatkan resistensi terhadap ciprofloxacin<ref>M Jacobs, Worldwide Overview of Antimicrobial Resistance. International Symposium on Antimicrobial Agents and Resistance 2005.</ref>. Penggunaan fluoroquinolones untuk binatang peliharaan, terutama di Eropa, juga berperan dalam hal ini<ref>{{cite
==Referensi==
|