The Hunger Games (novel): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 2 perubahan teks terakhir (oleh 202.67.40.219 dan 180.254.70.104) dan mengembalikan revisi 8314784 oleh Bonaditya
JThorneBOT (bicara | kontrib)
clean up, removed: {{Link FA|en}}
Baris 69:
Pilihan para karakter untuk bertindak dan strategi yang mereka gunakan secara moral bersifat kompleks. Para peserta membangun kepribadian mereka dan menginginkan penonton menyaksikan keseluruhan pertandingan.<ref name="forbes" /> ''Voice of Youth Advocates'' menyatakan bahwa tema utama dalam ''The Hunger Games'' adalah "kontrol pemerintah, '[[Nineteen Eighty-Four|big brother]]', dan kemerdekaan diri".<ref name="barnesnoble">{{cite web|url=http://www.barnesandnoble.com/w/hunger-games-suzanne-collins/1100171585?ean=9780439023481|title=Barnes & Noble, The Hunger Games (Editorial Reviews)|accessdate=September 1, 2012}}</ref> Menurut [[Scholastic Corporation|Scholastic]], tema mengenai kekuasaan dan kejatuhan dalam trilogi ini serupa dengan tema pada drama ''[[Julius Caesar (drama)|Julius Caesar]]'' karya [[William Shakespeare|Shakespeare]].<ref name="guide">{{cite web|url=http://www2.scholastic.com/content/collateral_resources/pdf/h/HungerGamesTrilogyDiscussionGuide.pdf|title=The Hunger Games trilogy Discussion Guide|publisher=Scholastic|accessdate=January 2, 2010}}</ref> Laura Miller dari ''[[The New Yorker]]'' mengungkapkan bahwa pernyataan penulis mengenai tujuan Hunger Games{{ndash}}pelaksanaan propaganda dan "hukuman yang memalukan serta menyiksa" bagi pemberontakan yang gagal terhadap Capitol bertahun-tahun sebelumnya{{ndash}}menjadikan tujuan tersebut tidak meyakinkan. Menurut Miller, "Anda tidak akan mendemoralisasi dan menidakmanusiawikan seseorang dengan mengubahnya menjadi [[selebriti]] dan melatihnya bagaimana cara memesonakan khalayak". Akan tetapi, cerita akan jauh lebih baik jika tema yang diangkat adalah masalah-masalah yang berkaitan dengan "pengalaman sosial remaja". Lebih lanjut, Miller menulis:
 
<blockquote>"Aturan Hunger Games sewenang-wenang, tak terduga, dan tunduk pada perubahan mendadak. Sebuah hierarki sosial yang brutal diberlakukan. Mereka yang kaya, rupawan, dan atletis akan lebih unggul dari yang lainnya. Untuk bertahan hidup, kau harus berpura-pura dengan sungguh-sungguh. Orang dewasa tampaknya tidak memahami seberapa besar risikonya; hidupmu bisa saja berakhir, dan mereka bertindak seolah-olah ini hanya semacam "fase"! Setiap orang selalu mengawasimu, meneliti busanamu atau temanmu dan terobsesi untuk mengetahui apakah kau berhubungan seks, memakai obat-obatan, atau apakah nilaimu cukup bagus, tetapi tak seorangpun yang peduli tentang siapa dirimu yang sebenarnya atau tentang bagaimana perasaanmu."<ref>{{cite web |url=http://www.newyorker.com/arts/critics/atlarge/2010/06/14/100614crat_atlarge_miller?currentPage=2 |last=Miller |first=Laura |title=Fresh Hell: What's behind the boom in dystopian fiction for young readers? |work=[[The New Yorker]] |date=June 14, 2010 |accessdate=September 3, 2012}}</ref></blockquote>
 
Donald Brake dari ''[[The Washington Times]]'' dan pastur Andy Langford menyatakan bahwa kisah novel ini memuat tema-tema Kristen, misalnya [[Pengorbanan|pengorbanan diri]], yang terlihat pada pengorbanan Katniss untuk menggantikan adiknya dalam Hunger Games. Hal ini dianalogikan dengan pengorbanan [[Yesus]] sebagai pengganti bagi [[Penebusan Dosa|penebusan dosa]].<ref>{{cite web|url=http://communities.washingtontimes.com/neighborhood/worlds-best-selling-book/2012/mar/31/religious-and-political-overtones-hunger-games/|title=The religious and political overtones of Hunger Games|last=Brake|first=Donald|date=March 31, 2012|work=The Washington Times|accessdate=April 1, 2012}}</ref><ref>{{cite web|url=https://web.archive.org/web/20121021074918/http://www2.independenttribune.com/lifestyles/2012/mar/21/pastors-find-religious-themes-hunger-games-ar-2071082/|title=Pastors find religious themes in 'Hunger Games'|last=Groover|first=Jessica|date=March 21, 2012|work=[[Independent Tribune]]|accessdate=December 11, 2013}}</ref> Brake serta pengulas lain, Amy Simpson, sama-sama menemukan bahwa kisah novel juga memuat tema mengenai [[harapan]], yang dicontohkan melalui sifat "kesabaran dan kebaikan tulus adik Katniss, Primrose".<ref name=Simpson>{{cite web|url=http://www.christianitytoday.com/ct/2012/marchweb-only/hungergamesa.html|title=Jesus in 'The Hunger Games'|last=Simpson|first=Amy|date=March 22, 2012|work=[[Christianity Today]]|accessdate=September 1, 2012}}</ref> Simpson juga mencatat beberapa kisah novel yang serupa dengan kesengsaraan Yesus saat hendak disalib; dalam Hunger Games, "sosok Kristus" Peeta Mellark terluka setelah memperingatkan Katniss agar melarikan diri demi keselamatannya, ia kemudian mengubur diri dan ditempatkan di sebuah gua selama tiga hari sebelum menemukan kesempatan hidup.<ref name="Simpson" /> Lebih lanjut, Simpson mengungkapkan bahwa figur Kristiani [[Yohanes 6|Roti Hidup]] juga bisa ditemukan di sepanjang cerita ''The Hunger Games''; dalam cerita novel, Peeta memberi Katniss sepotong roti, yang menyelamatkan Katniss dan keluarganya dari [[kelaparan]].<ref name="Simpson" />
Baris 118:
*[http://www.gramediapustakautama.com/buku-detail/82746/The-Hunger-Games/ Situs resmi Gramedia ]
{{Hunger Games}}
 
{{DEFAULTSORT:Hunger Games}}
 
{{artikel pilihan}}
 
{{DEFAULTSORT:Hunger Games}}
[[Kategori:Novel Amerika Serikat]]
[[Kategori:Novel berbahasa Inggris]]
Baris 130 ⟶ 129:
[[Kategori:Novel tahun 2008]]
[[Kategori:The Hunger Games]]
 
{{Link FA|en}}