Stasiun Tambun: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan refefensi dan photo yang berkaitan dengan sejarah |
k memperbaiki ejaan . |
||
Baris 22:
Stasiun Tambun yang lama memiliki 4 Lajur Kereta Api disebelah Utara dan Dua Lajur Kereta Api disebelah Selatan (Lajur yang Terkubur Tanah), jalur yang terkubur tanah kemudian direvitalisasi kembali upada saat proses pembangunan stasiun Tambun Modern.
Sejarah Stasiun lama Tambun yang berstatus ''Bangunan Cagar Budaya (BCB)'' dan telah dihancurkan erat kaitannya dengan ''Gedung Juang Tambun'' yang memiliki status sama, pada masa perang kemerdekaan [[Gedung Juang Tambun|Bangunan Cagar Budaya (BCB) Gedung Juang Tambun]] digunakan sebagai tempat perundingan pertukaran tawanan perang, dimana para pejuangan kemerdekaan Indonesia yang tertangkap dikembalikan ke wilayah Indonesia melalui Bekasi, sementara Tentara Belanda yang tertangkap dikembalikan oleh para pejuangan kemerdekaan Indonesia ke Batavia dengan kereta api melalui [[Stasiun Tambun|Stasiun Tambun yang lama]] yang lintasan relnya tepat berada dibelakang [[Gedung Juang Tambun|Gedung juang Tambun]]<ref>[http://tamsel.bekasikab.go.id/berita-gedung-juang-45-saksi-bisu-perjuangan-masyarakat-tambun.html | Kabupaten Bekasi - Gedung Juang 45 Saksi Bisu Perjuangan Masyarakat Tambun]</ref>
Stasiun Tambun pada sisi selatan berbatasan dengan Benda Cagar Budaya Gedung Juang yang terletak di Desa Mekar Sari, Kec. Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
|