Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia, Beliau → Dia
Baris 15:
{{portal|Kristen}}
 
'''Natal''' (dari [[bahasa Portugis]] yang berarti "kelahiran") adalah [[hari raya]] umat [[Kristen]] yang diperingati setiap tahun oleh umat Kristiani pada tanggal [[25 Desember]] untuk memperingati hari [[kelahiran Yesus Kristus]]. [[Natal]] dirayakan dalam kebaktian malam pada tanggal 24 Desember; dan kebaktian pagi tanggal 25 Desember. Beberapa [[gereja Ortodoks]] merayakan Natal pada tanggal 6 Januari (lihat pula [[Epifani]]).
 
Dalam tradisi [[barat]], peringatan Natal juga mengandung aspek non-agamawi. Beberapa tradisi Natal yang berasal dari Barat antara lain adalah [[pohon Natal]], [[kartu Natal]], bertukar hadiah antara teman dan anggota keluarga serta kisah tentang [[Santa Klaus]] atau Sinterklas.
 
== Etimologi ==
Kata “natal” berasal dari ungkapan bahasa Latin ''Dies Natalis'' (Hari Lahir).Dalam bahasa Inggris perayaan Natal disebut ''Christmas'', dari istilah Inggris kuno ''Cristes Maesse'' (1038) atau ''Cristes-messe'' (1131), yang berarti [[Misa]] [[Kristus]]. Christmas biasa pula ditulis Χ'mas, suatu penyingkatan yang cocok dengan tradisi Kristen, karena huruf [[X (huruf)|X]] dalam bahasa Yunani merupakan singkatan dari Kristus atau dalam [[bahasa Yunani]] [[Chi]]-[[Rho]].
 
Dalam Alkitab bahasa Indonesia sendiri tidak dijumpai kata "Natal", yang ada hanya kelahiran Yesus.
Baris 33:
Menurut Lukas, Maria mengetahui dari seorang [[malaikat]] bahwa dia telah mengandung dari [[Roh Kudus]] tanpa [[hubungan seks|persetubuhan]]. Setelah itu dia dan suaminya Yusuf meninggalkan rumah mereka di [[Nazaret]] untuk berjalan ke kota [[Betlehem]] untuk mendaftar dalam [[sensus]] yang diperintahkan oleh [[Agustus]], Kaisar Romawi pada saat itu. Karena mereka tidak mendapat tempat untuk menginap di kota itu, bayi Yesus dibaringkan di sebuah [[palungan]] (malaf)<ref>[http://alkitab.sabda.org/verse.php?book=Luk&chapter=2&verse=7 Lukas 2:7 versi Leydekker]</ref><ref>http://natal.sabda.org/anak_malaf</ref>. Kelahiran Kristus di Betlehem Efrata, [[Yudea]], di kampung halaman [[Daud]], nenek moyang [[Santo Yusuf|Yusuf]], memenuhi nubuat [[nabi]] [[Mikha]] ({{Alkitab|Mikha 5:1-2}}). (Di Israel purba mereka mengenal ada dua kota Betlehem, kota Betlehem satunya lagi berada di tanah [[suku Zebulon|Zebulon]].)
 
Matius mencatat [[silsilah]] dan kelahiran Yesus dari seorang perawan, dan kemudian beralih ke kedatangan [[orang-orang majus dari Timur]] -- yang—yang diduga adalah Arabia atau Persia -- untukPersia—untuk melihat Yesus yang baru dilahirkan. Orang-orang bijak tersebut mula-mula tiba di [[Yerusalem]] dan melaporkan kepada raja [[Yudea]], [[Herodes Agung]], bahwa mereka telah melihat sebuah bintang -- yangbintang—yang sekarang disebut [[Bintang natal|Bintang Betlehem]] -- menyambut—menyambut kelahiran seorang raja. Penelitian lebih lanjut memandu mereka ke Betlehem Yudea dan rumah Maria dan Yusuf. Mereka mempersembahkan [[emas]], [[kemenyan]], dan [[mur]] kepada bayi Yesus. Ketika bermalam, orang-orang majus itu mendapatkan mimpi yang berisi peringatan bahwa Raja Herodes merencanakan pembunuhan terhadap anak tersebut. Karena itu mereka memutuskan untuk langsung pulang tanpa memberitahu Herodes suksesnya misi mereka. Matius kemudian melaporkan bahwa keluarga Yesus kabur ke [[Mesir]] untuk menghindari tindakan Raja Herodes yang memutuskan untuk membunuh semua anak di bawah dua tahun di Betlehem untuk menghilangkan saingan terhadap kekuasaannya. Setelah kematian Herodes, Yesus dan keluarga kembali dari Mesir, tetapi untuk menghindar dari raja Yudea baru (anak Herodes Agung, yakni Herodes [[Arkhelaus]]) mereka pergi ke [[Galilea]] dan tinggal di [[Nazaret]].
 
Sisi lain dari cerita kelahiran Yesus yang disampaikan oleh kitab [[Injil Lukas]] adalah penyampaian berita itu oleh para [[malaikat]] kepada para [[gembala]]. Dalam [[Injil Matius]] dicatat bahwa ada [[orang-orang Majus dari Timur]] datang ke Yudea karena melihat sebuah bintang yang besar bersinar di atas wilayah Yerusalem. Mereka mengikuti bintang itu hingga ke kota Betlehem, tempat kelahiran Yesus. Beberapa [[astronomi|astronom]] dan [[sejarawan]] telah berusaha menjelaskan gabungan sejumlah peristiwa angkasa yang dapat ditelusuri yang mungkin dapat menerangkan penampakan bintang raksasa yang tidak pernah dilihat sebelumnya itu, pendapat yang paling kuat adalah dari [[Johannes Kepler]], yang menerangkan bahwa [[Bintang Natal]] atau Bintang Betlehem itu secara astronomik adalah konjungsi planet Jupiter dan Saturnus pada konstalasi Pisces. Dan konjungsi ini memang benar terjadi pada bulan Desember tahun [[7 SM]]. Mula-mula orang-orang Majus itu bertanya-tanya kepada penduduk Yerusalem, kemudian mereka dibawa menghadap raja Herodes. Raja Herodes bertanya kepada ahli kitab, di mana Mesias akan dilahirkan. Berdasarkan [[Alkitab]], Mesias akan dilahirkan di Betlehem dan informasi ini dipakai untuk membantu para orang majus mengetahui letak di mana Yesus dilahirkan. Herodes minta akan setelah bertemu bayi itu agar mereka kemudian dapat melaporkan kepada Herodes. Tetapi karena mengetahui niat Herodes yang jahat , para orang majus tidak kembali melaporkan kepada Herodes.
Baris 45:
 
== Sejarah ==
Perayaan Natal baru dimulai pada sekitar tahun 200 M di Aleksandria (Mesir). Para teolog Mesir menunjuk tanggal 20 Mei tetapi ada pula pada 19 atau 20 April. Di tempat-tempat lain perayaan dilakukan pada tangal 5 atau 6 Januari; ada pula pada bulan Desember. Perayaan pada tanggal 25 Desember dimulai pada tahun 221 oleh Sextus Julius Africanus, dan baru diterima secara luas pada abad ke-5. Ada berbagai perayaan keagamaan dalam masyarakat non-Kristen pada bulan Desember. Dewasa ini umum diterima bahwa perayaan Natal pada tanggal 25 Desember adalah penerimaan ke dalam gereja tradisi perayaan non-Kristen terhadap (dewa) matahari: ''Solar Invicti'' (Surya tak Terkalahkan), dengan menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah Sang Surya Agung itu sesuai berita Alkitab (lihat {{Alkitab|Maleakhi 4:2; Lukas 1:78; Kidung Agung 6:10}}).
 
=== Tanggal ===
Baris 81:
 
== Tradisi ==
Banyak tradisi perayaan Natal di [[barat]] yang merupakan pengembangan kemudian dengan menyerap unsur berbagai kebudayaan.
 
=== Pohon Natal ===
Baris 90:
 
=== Sinterklas ===
Juga dalam rangka perayaan Natal dikenal di Indonesia tradisi Sinterklaas, yang berasal dari Belanda. Tradisi yang dirayakan pada tanggal 6 Desember ini, sekarang dikenal dengan Santa Claus (atau Sint Nikolas), seorang tokoh legenda, yang mengunjungi rumah anak-anak pada malam dengan kereta salju terbang ditarik beberapa ekor rusa kutub membagi-bagi hadiah. [[Santo]] Nikolas yang sebenarnya berasal dari kota [[:en:Myra|Myra]] dan diyakini hidup pada abad ke-4 Masehi. BeliauDia terkenal karena kebaikannya memberi hadiah kepada orang miskin. Di [[Eropa]] (lebih tepatnya di [[Belanda]], [[Belgia]], [[Austria]] dan [[Jerman]]) beliaudia digambarkan sebagai seorang [[uskup]] yang berjanggut dengan jubah keuskupan resmi, tetapi kemudian gambaran ini menjalar ke seluruh dunia dengan penambahan sejumlah atribut, seperti topi dan sebagainya. Ada pengamat agama yang menyatakan [[Sinterklas]] justru merupakan simbol-simbol [[sekuler]] dalam [[Kristen]] yang memang tidak ada rujukannya [[Alkitab]], dan dikomersialkan sedemikian rupa sehingga simbol [[Sinterklas]] diusahakan lebih populer daripada hal-hal yang berkaitan langsung dengan Natal yang sesunggunya, misalnya gambar bayi [[Yesus]], dalam setiap perayaan [[Natal]].<ref name=menolaksinterklas>[http://www.merdeka.com/peristiwa/cerita-umat-kristen-pernah-menolak-sinterklas.html Umat Kristen pernah menolak Sinterklas]<ref>[http://www.christianpost.com/news/georgia-church-posts-message-saying-santa-is-satan-131220/ Gereja di Georgia mengeluarkan pesan bahwa Santa (Claus) adalah Satan (=setan, iblis)]</ref>
 
Dalam dunia modern, perayaan Natal secara sekuler lebih menekankan aspek saling memberi hadiah Natal, sehingga ada yang beranggapan Santa Nikolas makin lebih penting daripada [[Yesus]] [[Kristus]]. Tradisi ''Sinterklaas'' Belanda menjadi bagian dari acara keluarga (untuk mendisiplin anak-anak) dengan mengunjungi rumah-rumah disertai pembantu berkulit hitam (Zwarte Pit) yang memikul karung berisi hadiah untuk anak yang baik; tetapi karung itu juga tempat anak-anak nakal dimasukkan untuk dibawa pergi. Di [[Amerika Serika]] tokoh ini disebut "'''Santa Claus'''" dan digambarkan pertama kali oleh suatu iklan minuman Amerika sejak tahun 1931 sebagai seorang tua gendut, bercambang putih dan berpakain merah dengan sepatu bot, ikat pinggang hitam, dan topi runcing lembut. Yang sering kita lihat juga Natal dimeriahkan dengan banyak cahaya lampu berkelap-kelip. Selain untuk menambah semarak perayaan, ini juga memiliki pemahaman cahaya yang ada, maksudnya adalah Kristus akan mengusir kuasa kegelapan.<ref name="Rachman">{{id}}Rasid Rachman. 2009. Hari Raya Liturgi. Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref>
 
=== Kelompok Puritan ===
Wajah [[sekuler]] Natal ini pernah mendapat tentangan dari orang [[Kristen]] [[Puritan]] di Inggris pada [[1647]]. Demi menghapus elemen-elemen yang tidak [[alkitabiah]], Inggris yang ketika itu dikuasai oleh [[Parlemen]] [[Puritan]] bahkan pernah [[melarang]] [[perayaan]] [[Natal]].<ref name=menolaksinterklas/>
 
Mereka menganggap perayaan [[Natal]] hanyalah [[festival]] [[kepausan]] (popish) yang tidak punya pembenarannya dalam [[Alkitab]]. Akhirnya, kaum [[Puritan]] di Inggris menggantinya dengan satu hari [[puasa]]. Akibat larangan perayaan [[Natal]] ini, kerusuhan meledak di sejumlah kota di [[Inggris]]. Bahkan, [[Canterbury]] dikuasai oleh massa pemrotes selama berminggu-minggu. [[Kerusuhan]] akhirnya reda dengan pencabutan larangan lewat Restorasi Raja [[Charles de Gaulle|Charles]] II pada [[1660]], kendati sejumlah [[pendeta]] tetap tidak menyetujuinya.<ref name=menolaksinterklas/>
 
=== Ritus timur ===
Baris 104:
== Makna Lilin Dalam Natal ==
[[Berkas:candles.jpg|thumb|right|200px|Lilin]]
Dalam masa [[Natal]], Lilin menggambarkan atau memberikan gambaran tentang [[Kristus]].<ref name="rasid">{{id}}Rasid Rachman.2009. Hari Raya Liturgi. Jakarta: BPK-Gunung Mulia. Hal. 130-132.</ref> Kristus dilambangkan sebagai terang bagi dunia yang gelap.<ref name="rasid"/> Di dalam Alkitabpun tertulis tentang terang, di dalam [[Perjanjian Lama]],[[Yesaya]] 9 : 1-6, “terang yang besar”, sedangkan di dalam [[Perjanjian Baru]], [[Yohanes]] 1 : 1-18,” terang manusia”. <ref name="rasid"/>
 
Bukan hanya di dalam peribadahan saja, di rumah-rumah dan di toko-toko kerap di hias dengan lampu-lampu yang kelap-kelip, hal ini muncul sejak zaman patristik sebagai gambaran akan terang yang mengalahkan kegelapan. <ref name="rasid"/> Penggunaan lilin dan lampu-lampu kelap-kelip merupakan pengaruh dari pesta cahaya [[Yahudi]] atau [[Hanukah]]. <ref name="rasid"/> Hari raya Hanukkah dirayakan sekitar masa [[Adven]] dan Natal, dan terkadang sering diplesetkan dengan istilah Natal Yahudi.<ref name="rasid"/>
 
== Ekonomi ==